Game live service sepertinya akan kembali menjadi fokus Warner Bros. meskipun proyek sebelumnya, Suicide Squad: Kill The Justice League gagal memenuhi ekspektasi.
Informasi ini muncul karena adanya lowongan pekerjaan baru telah dipublikasikan oleh WB Games Montreal, yang mengindikasikan perusahaan ini belum menyerah dengan game dari genre itu.
Apakah Game Live Service Warner Bros?
Mengutip dari Eurogamer, iklan lowongan kerja yang dibagikan oleh WB Games Montreal menyebut dibutuhkan seorang Executive Producer untuk menggarap proyek AAA terbaru. Tugasnya adalah mencakup pengembangan game dari tahap konsep awal sampai dengan Post-Launch.
Kualifikasi yang dibutuhkan ini menandakan bahwa proyek baru ini adalah game Live Service, karena membutuhkan manajemen konten setelah rilis yang menjadi ciri khasnya. Mengenai judul gamenya apa tidak dijelaskan. Ini menandakan bahwa apapun proyek ini masih berada dalam tahap awal pengembangan.
WB Games Montreal merupakan pengembang dari game Gotham Knights. Game berlatar semesta DC ini diluncurkan pada 2022. Meski tidak menampilkan Batman, game ini menghadirkan para muridnya yaitu Nightwing, Robin, Bat Girl, dan Red Hood. Secara konsep, Gotham Knights lebih mengedepankan multiplayer online.
Pelajaran Dari Suicide Squad: Kill The Justice League
Game Live Service terakhir dari Warner Bros. yaitu Suicide Squad: Kill The Justice League adalah sebuah pelajaran pahit. Meski dikembangkan oleh Rocksteady, studio di balik seri Batman Arkham yang terkenal, game ini malah menuai kritik.
Diluncurkan tahun lalu, Suicide Squad: Kill The Justice Leaguet memiliki angka penjualan yang tidak memuaskan. Ditambah lagi jumlah pemain yang rendah menjadi bukti bahwa pendekatan Live Service bukanlah jaminan sukses.
Sega baru saja merilis trailer terbaru Sonic Racing: CrossWorlds yang memperlihatkan fitur kustomisasi di dalam game. Trailer ini menyorot berbagai gadget dan opsi modifikasi kendaraan yang bisa dimanfaatkan oleh pemain.
Kustomisasi di Sonic Racing: CrossWorlds
Kalian bisa membangun kendaraan dengan lebih dari 70 jenis gadget yang tersedia. Gadget ini memberikan beragam efek khusus selama balapan, mulai dari peningkatan kecepatan hingga bertahan dari serangan musuh. Semakin sering bertanding, semakin banyak pula slot dan gadget yang bisa dibuka.
Tidak hanya gadget, hampir seluruh bagian kendaraan bisa dikustomisasi. Mulai dari bagian depan, belakang, hingga ban, semuanya bisa digabung sesuai preferensi. Bahkan warna, stiker, dan tekstur kendaraan juga bisa disesuaikan. Setidaknya lebih dari 70.000 kombinasi unik untuk menciptakan mesin balap yang benar-benar personal.
Sonic Racing: CrossWorlds akan memiliki roster karakter terbesar dalam sejarah seri Sonic. Total ada 23 karakter dari semesta Sonic yang bisa dimainkan. Lebih menarik lagi, game ini juga memiliki karakter DLC lintas dunia, termasuk Hatsune Miku, Joker dari Persona 5 Royal, Ichiban Kasuga dari Like a Dragon, Steve dari Minecraft, dan bahkan SpongeBob.
Game ini akan tersedia mulai dari tanggal 25 September 2025 di berbagai platform. Mulai dari PS5, PS4, Xbox One, Xbox Series, Nintendo Switch, dan PC (Via Steam dan Epic Games Store).
Dalam gelaran turnamen EVO 2025 yang berlangsung dari 1 hingga 3 Agustus di Las Vegas, Sony Interactive Entertainment secara resmi memperkenalkan perangkat pertarungan terbarunya: FlexStrike, fight stick pertama buatan Sony sendiri untuk PlayStation 5 dan PC. Dirancang khusus untuk para petarung digital yang menginginkan performa maksimal, FlexStrike akan meluncur secara global pada tahun 2026 mendatang.
Perangkat ini dipamerkan perdana di Fight Stick Museum dan booth Arc System Works di EVO 2025 — dan seperti namanya, FlexStrike siap memberikan fleksibilitas dan kekuatan serangan yang dibutuhkan di setiap pertarungan intens.
Apa Itu FlexStrike?
FlexStrike adalah fight stick nirkabel pertama dari Sony, yang dibangun dari nol untuk mendukung ekosistem PlayStation 5 dan PC. Perangkat ini mendukung koneksi nirkabel ultra-low latency via PlayStation Link maupun kabel via USB-C, serta hadir dengan berbagai fitur profesional yang sebelumnya hanya ditemukan di perangkat third-party kelas atas.
Fitur-Fitur Utama FlexStrike:
Koneksi Nirkabel dengan Latensi Super Rendah
Menggunakan teknologi PlayStation Link, kalian bisa merasakan koneksi ultra-cepat tanpa kabel—penting untuk game fighting yang butuh reaksi secepat kilat!
Kompatibilitas Audio Ganda
Pada PlayStation 5, pengguna bisa menghubungkan FlexStrike dan Pulse Elite Headset / Pulse Explore Earbuds secara bersamaan menggunakan satu dongle USB PlayStation Link—memastikan suara game dan voice chat tetap sinkron dan minim delay di tengah pertandingan sengit.
Dukungan Dual Fight Stick
Sony menyematkan fitur inovatif: dua FlexStrike bisa terkoneksi secara bersamaan ke satu PlayStation 5 hanya dengan satu dongle PlayStation Link. Cocok untuk duel di sofa maupun co-op lokal.
Fitur Kustomisasi & Desain Pro
Tombol Switch Mekanis: Responsif dan tahan banting, cocok untuk turnamen.
Swappable Restrictor Gates: Pilih antara gerakan kotak, bulat, atau oktagon sesuai gaya main kalian. Semua gate tersimpan rapi dalam kompartemen built-in.
Touchpad & Input DualSense: FlexStrike mendukung semua input DualSense, plus touchpad, lock button untuk mencegah salah pencet, serta switch untuk mengganti mode input stick.
Wake Console Function: Tekan tombol PlayStation untuk menyalakan PS5 secara instan—tanpa butuh controller tambahan.
Portabel & Siap Tempur
FlexStrike hadir dengan sling carry case eksklusif, yang memudahkan kalian membawa stick ini ke rumah teman, sesi latihan komunitas, atau kejuaraan lokal. Baterai tanam memastikan kalian bisa main kapan saja tanpa perlu mencari colokan.
Desain Ergonomis & Tahan Lama
Sony menaruh perhatian besar pada kenyamanan:
Permukaan miring ergonomis yang membuat tangan tidak cepat lelah.
Basis anti-selip, menjaga fight stick tetap kokoh meskipun adrenalin memuncak.
Stik digital khusus buatan Sony untuk presisi maksimal.
Koneksi Tambahan
Untuk kalian yang ingin tetap memakai DualSense saat menu navigasi atau menonton ulang replay, jangan khawatir. FlexStrike bisa digunakan bersamaan dengan DualSense, tanpa mengganggu jalannya permainan.
Nintendo kembali menghadirkan nostalgia masa kecil dengan sentuhan modern! Dalam update terbaru layanan Super Nintendo Entertainment System – Nintendo Switch Online, Nintendo resmi menambahkan Mario Paint, sebuah game klasik legendaris dari tahun 1992, ke dalam jajaran game yang bisa dinikmati oleh para pelanggan layanan online mereka.
Dirilis pertama kali untuk Super Nintendo Entertainment System (SNES), Mario Paint adalah game kreatif yang menjadikan konsol kalian sebagai kanvas digital. Dengan berbagai alat gambar, palet warna, fitur animasi sederhana, hingga fitur penciptaan musik, Mario Paint mengajak pemain untuk mengekspresikan kreativitas tanpa batas bersama karakter-karakter khas dunia Mario.
Kini, lewat Nintendo Switch, semua fitur tersebut kembali dengan dukungan kontrol yang diperbarui dan lebih nyaman untuk dinikmati di era modern. Baik kalian pengguna Nintendo Switch, Switch OLED, atau Nintendo Switch 2, Mario Paint siap memberi pengalaman menggambar dan mencipta yang menyenangkan!
Dukungan Mouse untuk Nintendo Switch
Salah satu fitur unik Mario Paint di masanya adalah penggunaan mouse SNES. Di versi Switch, Nintendo menyulap pengalaman itu kembali dengan menghadirkan:
Fungsi mouse melalui Joy-Con 2 controller pada Nintendo Switch 2, yang mensimulasikan gerakan pointer seperti menggunakan mouse asli.
Untuk kalian yang ingin sensasi maksimal, bisa juga menggunakan USB mouse kompatibel (dijual terpisah) pada Nintendo Switch dan Switch – OLED Model.
Hal ini memungkinkan pemain untuk menggambar lebih presisi, memainkan mini-game, atau membuat musik secara intuitif dan menyenangkan.
Fitur-Fitur Mario Paint
Berikut ini adalah beberapa fitur unggulan Mario Paint versi Nintendo Switch Online:
Digital Canvas: Menggambar bebas dengan berbagai kuas, bentuk, stempel karakter Mario, dan warna-warna cerah.
Animation Tool: Buat animasi pendek yang bisa kalian simpan dan ulang-ulang.
Music Composer: Ciptakan lagu kalian sendiri menggunakan notasi musik Mario-style yang lucu dan ikonik.
Coloring Book: Pilih desain gambar atau karakter favorit dari dunia Mario dan warnai sesuka hati.
Gnat Attack Mini-Game: Game kecil klasik di mana kalian melatih kecepatan dan akurasi dengan membasmi lalat menggunakan mouse—kini hadir kembali untuk latih refleks kalian!
Hadir Mulai Juli 2025
Update ini merupakan bagian dari pembaruan game SNES untuk bulan Juli 2025, yang menambahkan Mario Paint ke dalam perpustakaan nostalgia Nintendo Switch Online. Bagi pelanggan aktif layanan ini, kalian bisa langsung mengunduh dan memainkan Mario Paint tanpa biaya tambahan.
Entah kalian adalah penggemar lama Mario Paint yang ingin bernostalgia, atau baru pertama kali mencoba game ini, Mario Paint adalah pilihan yang tepat untuk melepas penat, mengeksplorasi ide-ide kreatif, atau sekadar bersenang-senang dengan cara yang tidak biasa di Nintendo Switch kalian.
Developer Wuchang: Fallen Feathers akhirnya meminta maaf terkait peluncuran gamenya yang tidak sesuai harapan.
Dari segi data, Wuchang: Fallen Feathers sempat menorehkan angka yang luar biasa. Game Soulslike buatan Leenzee ini sempat memiliki jumlah Concurent Players 131.518 pada saat rilus. Sayangnya dari segi review, game ini hanya mendapatkan rating Mixed di Steam.
Performa game yang buruk, karakter utama dan mekanisme pertarungan yang kaku menjadi deretan masalah yang dikeluhkan oleh para pemain.
Developer Wuchang: Fallen Feathers Janji Perbaiki
Developer Wuchang yaitu Leenzee telah mengeluarkan pernyataan resmi melalui laman Steam. Dalam pernyataan tersebut, mereka meminta maaf atas berbagai kendala yang muncul saat peluncuran gamenya, dan berjanji akan memberikan penjelasan mengenai apa yang sebenarnya terjadi.
Dalam segi masalah teknis, developer menjanjikan serangkaian langkah optimalisasi. Beberapa diantaranya adalah memperbaiki performa game, meningkatkan frame rate, mengurangi lag, dan mengatasi crash. Mereka juga akan mengatur ulang konfigurasi grafis default agar lebih sesuai dengan spesifikasi kartu grafis tertentu.
Kisruh Masalah Konten Pre-Order
Tidak hanya itu, Leenzee juga memberikan kompensasi bagi pemain yang terdampak kekacauan pre-order. Pemilik versi Steam Deluxe Edition akan mendapatkan tiga set kostum tambahan dan empat senjata baru. Sedangkan pemilik edisi Standar dan Deluxe akan menerima tiga item headgear tambahan sebagai bentuk permintaan maaf.
Meski belum ada kepastian kapan semua perbaikan akan dirilis, developer meminta fans untuk bersabar. Mereka berjanji akan menyelesaikan setiap permasalahan secara bertahap dan terus memberikan pembaruan ke depannya.
Sony tuntut Tencent secara hukum karena dugaan menjiplak. Game yang menjadi masalah adalah Light of Motiram. Sony menuding Tencent telah menjiplak elemen-elemen utama dari seri game Horizon ke dalam Light of Motiram. Horizon sendiri merupakan franchise eksklusif milik Sony.
Kronologi Sony Tuntut Tencent
Dilansir dari IGN, gugatan ini diajukan di pengadilan California minggu lalu. Dalam dokumen pengadilan, disebutkan bahwa Light of Motiram dianggap sebagai tiruan yang sangat mirip dengan Horizon. Mulai dari desain makhluk, karakter utama, hingga materi pemasaran juga ikut dipermasalahkan.
Sony juga menyebut bahwa game tersebut memiliki kesamaan dalam tema cerita, elemen budaya, gaya artistik, serta penggunaan simbol dan warna yang serupa. Penggambaran tokoh utama Light of Motiram sebagai wanita berambut merah dengan aksesorinya juga dianggap identik dengan karakter Aloy dari Horizon.
Melalui bukti-bukti yang diungkap, Sony menuduh Tencent melakukan pelanggaran hak cipta, merek dagang, serta penggunaan asal-usul produk yang salah. Dalam gugatannya, Sony meminta pengadilan untuk melarang Tencent melanggar hak cipta. Selain itu, Sony juga menuntut ganti rugi hingga $150.000 untuk setiap pelanggaran hak cipta atas Horizon. Sony juga meminta emua elemen yang terbukti melanggar hak cipta untuk diserahkan dan dihancurkan.
Berawal Dari Negosiasi Gagal
Sony juga menjelaskan kronologi bagaimana masalah pelanggaran hak cipta ini terjadi. Rupanya Tencent sempat mendekati mereka pada event Game Developer Conference (GDC) di tahun 2024 untuk meminta lisensi mengembangkan game berbasis Horizon. Permintaan Tencent ini ditolak, namun pengembangan game Light of Motiram tetap dilanjutkan tanpa izin.
Sony juga mengklaim telah mencoba menyelesaikan masalah ini secara informal. Ketika mengetahui adanya kemiripan dalam trailer promosi Light of Motiram, Sony mengaku mencoba mendekati Tencent sekali lagi. Namun, Tencent malah mencoba lagi meminta lisensi Horizon. Setelah penolakan kedua, promosi dan uji coba game Light of Motiram tetap dijalankan oleh Tencent.
Light of Motiram direncanakan rilis di PC dan mobile. Game ini bahkan sempat membuka tahap testing tertutup yang hanya bisa diakses di China. Tentunya rencana kedepan akan berubah setelah palu dari Sony mendarat.
Vivo Y400 siap memperkuat lini Y Series di Indonesia dengan sejumlah peningkatan signifikan yang menyasar pengguna muda. Dirancang untuk memenuhi kebutuhan Gen Z yang aktif dan ekspresif, smartphone ini membawa berbagai macam fitur yang menekankan pada ketahanan dan kinerja dalam berbagai kondisi.
Vivo Y400 yang Tahan Air
Fitur kamera menjadi daya tarik utama lainnya. Vivo Y400 dibekali sensor Sony 50MP yang mampu memotret di bawah air tanpa bantuan aksesori tambahan. Mode Underwater Photography dirancang khusus agar layar tetap responsif dan hasil foto tetap tajam meskipun dalam kondisi basah.
Bukan hanya itu, sertifikasi IP68/69 membuat perangkat ini tahan terhadap berbagai jenis air dan debu, termasuk air panas dan bertekanan tinggi. Teknologi rangka tiga lapis melindungi port, speaker, hingga komponen dalam, sehingga aman digunakan di kondisi ekstrem seperti saat mendaki, berkemah, atau sekadar terkena hujan saat beraktivitas.
Dynamic Light menjadi tambahan menarik yang membuat Vivo Y400 tampak hidup. Lampu ini menyala otomatis saat menerima notifikasi, panggilan masuk, atau saat kamera digunakan. Dengan warna andalan Ungu Senja yang memikat, perangkat ini juga cocok jadi aksesori gaya yang mencolok di media sosial.
Performa yang Lebih Baik
Vivo Y400 membawa perubahan besar dalam seri Y. Smartphone ini menjadi perangkat pertama di seri ini yang mengusung desain layar Flat Flagship dan konsep Borderless, menghasilkan rasio screen-to-body hingga 91,9 persen, dan ketebalan hanya 7,90 mm. Tampilannya menjadi terasa elegan dan ramping di genggaman.
Layar AMOLED berukuran 6,67 inci juga mendukung pengalaman visual yang superior. Memiliki refresh rate 120Hz dan tingkat kecerahan hingga 1800 nits, layar tetap nyaman digunakan di luar ruangan. Didukung pula oleh fitur perlindungan mata, sehingga kalian bisa lebih lama menikmati konten di smartphone tanpa merasa lelah.
Baterai besar 6000mAh dengan teknologi BlueVolt dan fast charging 44W, membuat smartphone ini mampu bertahan seharian bahkan dalam penggunaan berat. Pengisian hingga 50 persen hanya membutuhkan waktu 30 menit, menjadikannya ideal bagi kalian yang memiliki aktivitas padat dan tak ingin kehilangan momen.
iQOO Esports Cup 2025 akan memasuki babak Grand Final yang digelar secara langsung pada 1-3 Agustus 2025 di Lippo Mall Puri Atrium 2, Jakarta. Turnamen ini akan mempertemukan delapan tim komunitas terbaik dari seluruh Indonesia.
Format iQOO Esports Cup 2025
Sebanyak delapan tim telah berhasil melewati babak online qualifier yang digelar pada 11 Juli lalu, menyisihkan lebih dari 500 peserta. Tim yang lolos ke Grand Final iQOO Esports Cup 2025 adalah IXON Esport, UBAYA Prime, VAGOS, EXIT Block, OHAYO Esport, VL Team, Salvatore, dan Dewa Langit.
Seluruh pertandingan akan berlangsung menggunakan sistem eliminasi tunggal. Mulai dari Top 8 hingga semifinal menggunakan format Best of 3. Sementara babak final akan disajikan dalam format Best of 5.
Komitmen iQOO Kembangkan Talenta Esports
Menurut Praditya Putra, Senior Product Manager iQOO Indonesia, turnamen ini merupakan lanjutan dari momentum peluncuran iQOO Neo 10 yang berlangsung pada Juni lalu. Ia menyebut bahwa kompetisi ini menjadi pembuktian kekuatan perangkat tersebut di medan pertandingan yang sesungguhnya.
“Kami ingin menjawab kebutuhan pengguna dan gamer yang mendambakan perangkat berperforma tinggi serta platform untuk menunjukkan bakat mereka. iQOO Esports Cup 2025 menjadi salah satu bentuk dukungan konkret kami terhadap ekosistem esports nasional,” jelasnya.
Dukungan juga datang dari PBESI dan Akademi Garudaku. David Ananda, selaku Project Manager menyebut turnamen ini sebagai contoh nyata bagaimana industri teknologi bisa berperan aktif dalam membuka jalur bagi talenta esports lokal menuju jenjang profesional.
Lebih dari Sekadar Turnamen
Babak Grand Final tidak hanya menyajikan pertandingan antar tim. Kalian juga akan disuguhi berbagai kegiatan komunitas seperti talkshow bersama Akademi Garudaku, kompetisi cosplay, dan fun match yang melibatkan brand ambassador iQOO. Kehadiran tim Bigetron by Vitality juga dijadwalkan untuk memeriahkan acara sekaligus memberikan inspirasi langsung bagi komunitas esports Tanah Air.
Penasaran dengan smartphone iQOO Neo 10 untuk performa gaming? Kalian bisa membaca review kami di sini.
Drama game Upin & Ipin saat ini sedang menjadi buah bibir di media sosial. Bukannya mendapatkan pujian seperti yang awalnya dikiran, game ini malah diterjang gelombang kritik.
Awal Mula Drama Game Upin & Ipin Universe
Sejak memulai debut animasinya, kisah kembar ikonik ini sukses meraih jutaan fans. Ketika gamenya yang “Upin & Ipin Universe” diumumkan sebagai game open-world dengan teknologi Unreal Engine 5, ekspektasi pun melonjak tinggi. Namun yang terjadi justru sebaliknya. Gamer ramai-ramai memberikan keluhan, dan kontroversi juga terjadi dengan konten kreator.
1. Harga Tinggi, Performa Goyah
Hal yang jadi sorotan pertama dalam drama Game Upin & Ipin adalah harga jualnya. Pada platform Steam, game ini dijual dengan harga sekitar Rp654 ribu di Steam. Jumlah tersebut dinilai terlalu tinggi, apalagi target demografi game tersebut yang adalah keluarga dan anak-anak.
Selain itu, harga tersebut juga dinilai tidak pantas karena masih adanya masalah teknis di dalam. Meskipun dibuat menggunakan Unreal Engine 5, kualitas visual dan grafis Upin & Ipin Universe dinilai tidak konsisten. Banyak yang melaporkan terjadinya glitch, animasi yang patah-patah, serta desain karakter yang terkesan kaku dan kurang presisi.
2. Drama Game Upin & Ipin: Konflik dengan Windah Basudara
Kontroversi Upin & Ipin Universe memanas ketika Windah Basudara ikut terlibat. Konten kreator game terbesar di Indonesia ini mengeluhkan soal pelanggaran hak cipta yang terjadi saat streaming Upin & Ipin Universe.
Video Windah yang berjudul “AKHIRNYA GAME OPEN WORLD UPIN IPIN RILIS!”, mendapatkan empat pelanggaran Copyright, termasuk didalamnya pelanggaran hak cipta musik dalam game. Padahal video tersebut berhasil mencapai lebih dari 4 juta Views hanya dalam waktu kurang dari 10 hari.
Situasi tersebut diperparah dengan Les’ Copaque Production sebagai pemegang lisensi Upin & Ipin, sempat menampilkan video dirinya bermain untuk materi promosi Upin & Ipin Universe. Hal ini menimbulkan tanda tanya bagaimana developer dan publisher memperlakukan konten kreator yang pada dasarnya berperan penting dalam memasarkan produk mereka.
3. Klarifikasi Developer
Menanggapi kritik yang membanjir, developer Upin & Ipin Universe akhirnya merilis pernyataan resmi. Ada dua hal yang mereka klarifikasi, yaitu tentang masalah harga dan juga hak cipta.
Untuk masalah harga, mereka menegaskan bahwa harga yang ditetapkan sudah mencerminkan waktu, tenaga, dan biaya besar yang diinvestasikan dalam proyek tersebut. Developer juga mengisyaratkan bahwa ada konten tambahan sedang dikembangkan untuk gamenya.
Terkait insiden hak cipta, mereka menjanjikan solusi dengan hadirnya fitur Streamer Mode. Mode ini akan menghilangkan konten berlisensi dari tayangan live atau video. Developer menyarankan agar para streamer mematikan musik dalam game demi menghindari pemblokiran otomatis oleh sistem deteksi hak cipta YouTube dan platform sejenisnya.
Developer juga telah merilis update besar pertama di akhir pekan lalu. Update ini berisi perbaikan teknis dan peningkatan kualitas pengalaman bermain. Selain update tersebut, juga akan ada update selanjutnya yang merupakan komitmen dari developer untuk menyempurnakan Upin & Ipin Universe.
Itulah drama game Upin & Ipin yang memperlihatkan realita di industri game modern. Nama besar dengan pondasi kuat dari segi IP saja tidak cukup. Dibutuhkan juga manajemen yang baik untuk hak cipta, dan penyempurnaan untuk proses akhir agar kualitas game yang dirils sesuai antara harga dengan performanya.
Dunia Soulslike kembali berguncang! Dua rilisan terbaru dari waralaba legendaris ELDEN RING buatan FromSoftware Inc. telah berhasil menorehkan prestasi luar biasa dalam waktu singkat. ELDEN RING: Shadow of the Erdtree, ekspansi cerita epik dari game aslinya, kini telah terjual lebih dari 10 juta unit secara global, sementara ELDEN RING: NIGHTREIGN, game aksi survival multipemain yang berdiri sendiri, telah mencatat penjualan lebih dari 5 juta unit.
Ini menjadi bukti nyata betapa kuatnya daya tarik semesta ELDEN RING, yang sebelumnya telah mengantongi lebih dari 30 juta unit penjualan serta 300 penghargaan Game of the Year, termasuk dari The Game Awards, DICE, hingga Golden Joystick Awards.
Shadow of the Erdtree: Menelusuri Jejak Miquella di Negeri Bayangan
DLC Shadow of the Erdtree membawa pemain menjelajahi Realm of Shadow, dunia baru yang menyimpan berbagai misteri dan jawaban yang selama ini menggantung dalam narasi ELDEN RING. Pemain diajak mengikuti jejak Miquella dan mengungkap kisah tersembunyi tentang Ratu Marika, Golden Order, hingga peran misterius sang antagonis utama, Messmer the Impaler.
Dengan desain level yang mengagumkan dan pertarungan bos yang mendebarkan, ekspansi ini memperkaya semesta ELDEN RING dan menghadirkan konten yang sangat dinantikan oleh para penggemar hardcore.
NIGHTREIGN: Bertahan Hidup di Dunia yang Tak Pernah Sama
Sementara itu, ELDEN RING: NIGHTREIGN tampil dengan pendekatan yang sangat berbeda. Dirilis pada bulan Mei 2025, game ini adalah aksi survival kooperatif multipemain yang berdiri sendiri, memperkenalkan cara bermain baru di semesta ELDEN RING.
Di game ini, setiap perjalanan akan berbeda. Dunia penuh monster kolosal ala Soulsborne hadir untuk menguji kerja sama, taktik, dan ketahanan pemain. Mulai dari musuh berukuran raksasa hingga tantangan lingkungan yang dinamis, NIGHTREIGN menjadi tempat bertarung yang intens bagi para petarung yang haus akan tantangan baru.
Edisi Baru dan Film Adaptasi: Waralaba yang Terus Berkembang
Bersamaan dengan kabar penjualan, Bandai Namco Entertainment juga mengumumkan peluncuran ELDEN RING: Tarnished Edition, yang akan hadir untuk Nintendo Switch™ 2. Edisi ini mencakup game dasar, ekspansi Shadow of the Erdtree, serta konten eksklusif seperti kostum karakter baru dan opsi kustomisasi untuk Torrent, kuda spektral kesayangan pemain.
Tak hanya berhenti di dunia game, semesta ELDEN RING kini juga tengah bersiap menuju layar lebar! Bandai Namco telah menggandeng studio film A24 untuk membuat adaptasi film live-action yang disutradarai oleh Alex Garland, kreator film Ex Machina dan Annihilation. Ini akan menjadi momen penting yang akan membawa kisah epik The Lands Between ke audiens yang lebih luas.
Keajaiban Dunia The Lands Between
Sebagai informasi tambahan, ELDEN RING adalah game aksi RPG hasil kolaborasi visioner antara Hidetaka Miyazaki, kreator Dark Souls, dan George R.R. Martin, penulis saga fantasi terkenal A Song of Ice and Fire. Dunia ELDEN RING yang luas dan penuh misteri memungkinkan pemain mengeksplorasi berbagai area yang saling terhubung, baik berjalan kaki maupun dengan Torrent, sang kuda spektral.
Dari reruntuhan kota yang penuh monster, hingga hutan sunyi yang menyimpan rahasia mengerikan, pemain bebas menentukan jalur petualangannya sendiri. Dengan kebebasan eksplorasi yang luas dan pertarungan menantang khas FromSoftware, tidak heran jika ELDEN RING menjadi fenomena global.
Pencapaian penjualan lebih dari 10 juta untuk Shadow of the Erdtree dan 5 juta untuk NIGHTREIGN bukan hanya angka biasa—ini adalah bukti bahwa ELDEN RING tetap menjadi salah satu IP paling berpengaruh dalam industri video game saat ini. Dengan konten baru yang terus dikembangkan, edisi spesial untuk platform baru, dan bahkan adaptasi film, ELDEN RING jelas bukan sekadar tren sesaat, melainkan waralaba yang terus tumbuh dan berevolusi.