Tanggal rilis Borderlands 4 maju dari yang sebelumnya dijadwalkan pada 23 September, menjadi 12 September 2025. Kabar ini disampaikan langsung oleh Gearbox Software.
Karena bukan merupakan penundaan, perubahan ini justru disambut baik oleh fans. Sebabnya, mereka akan bisa lebih cepat menikmati Borderlands 2 dua minggu lebih awal dari jadwal semula.
Tanggal Rilis Borderlands 4 dan Sony State of Play
Perubahan ini diumumkan menjelang acara Sony State of Play yang khusus membahas Borderlands 4. Acara ini akan tayang pada tanggal 1 Mei 2025 pukul 04.00 WIB. Acara ini akan menampilkan 20 menit cuplikan gameplay Borderlands 4. Termasuk didalamnya adalah jenis senjata, skill baru, serta karakter-karakter yang hadir di dalam game, baik baru maupun yang lama.
Bukan Karena Grand Theft Auto VI
Seiring pengumuman tanggal rilis Borderlands 4 maju, muncul spekulasi dari teori liar bahwa keputusan ini mungkin dipengaruhi peluncuran Grand Theft Auto VI. Baik Gearbox dan Rockstar sama-sama berada di bawah naungan Take-Two Interactive. Banyak yang menduga bahwa perubahan tanggal rilis ini dibuat untuk menghindari bentrokan antara dua game besar dari satu perusahaan.
CEO Gearbox, Randy Pitchford, merespon spekulasi tersebut secara halus. Ia menegaskan bahwa perubahan ini adalah hasil pertimbangan internal, dan sama sekali tidak dipengaruhi oleh game lain.
Borderlands 4 nantinya akan tersedia di PS5, Xbox Series, dan PC (Steam serta Epic Games Store). Versi Nintendo Switch 2 juga telah dikonfirmasi, namun baru akan tersedia nanti di 2025.
Pecinta game bertema pasca-apokaliptik bersiaplah! Survive the Fall, game RPG survival berbasis skuad dengan sentuhan eksplorasi dunia terbuka dan pembangunan pemukiman, akan resmi diluncurkan pada 22 Mei 2025 untuk platform PC via Steam. Dikembangkan oleh tim kreatif dari Games Branding, game ini menggabungkan elemen strategis dan aksi intens dalam latar dunia yang hancur akibat bencana misterius.
Petualangan di Dunia Musnah Pasca-Meteor
Survive the Fall membawa pemain ke dunia yang hancur akibat tabrakan meteor dahsyat yang menyebabkan munculnya kabut berbahaya bernama Stasis Mist. Dalam dunia yang selalu berada dalam musim gugur ini, manusia bertahan hidup dalam keadaan genting, dan hanya yang terkuat serta paling cerdas yang akan mampu membangun peradaban baru.
Tidak hanya bertahan hidup, pemain ditantang untuk memimpin tim karakter unik, menjelajahi dunia berbahaya yang dipenuhi mutasi, kelompok faksi bermusuhan, dan reruntuhan masa lalu. Di sinilah strategi, kerja sama, dan pengambilan keputusan menjadi kunci utama untuk membangun harapan baru bagi umat manusia.
Perpaduan Genre yang Menarik
Yang membuat Survive the Fall menonjol adalah kombinasi dari beberapa genre populer:
Squad-Based Survival RPG: Pemain akan memimpin tim yang memiliki kemampuan, latar belakang, dan kepribadian unik masing-masing. Manajemen sumber daya dan strategi menjadi elemen penting demi kelangsungan hidup mereka.
Twin-Stick Shooter Real-Time Combat: Sistem pertarungan terinspirasi dari game aksi twin-stick shooter yang intens. Pemain juga dapat mengaktifkan tactical pause untuk mengatur strategi dan mengeluarkan perintah di medan perang.
Stealth Mechanics: Tidak semua pertempuran harus dilakukan secara frontal. Pemain juga bisa memanfaatkan elemen stealth untuk menyusup dan menyergap lawan secara diam-diam.
Open-World Exploration: Dunia dalam Survive the Fall dibangun secara terbuka, memungkinkan eksplorasi bebas, pencarian loot, dan petualangan ke berbagai tempat misterius yang penuh ancaman.
City Building & Resource Management: Tidak hanya menjelajah, pemain juga bisa membangun dan mengembangkan pemukiman atau markas utama yang bisa menampung lebih banyak penyintas. Lebih dari 30 jenis bangunan dan fasilitas dapat dibangun dan ditingkatkan, termasuk bengkel, pusat medis, pusat riset, dan lainnya.
Gameplay yang Penuh Tantangan dan Harapan
Setiap keputusan akan berdampak jangka panjang terhadap perkembangan cerita dan kondisi markas. Apakah kalian akan mengutamakan diplomasi dengan faksi lain, atau justru memilih jalur kekuatan dan dominasi? Dengan pohon teknologi yang luas, pemain bebas menentukan arah evolusi kelompok mereka: apakah menjadi benteng pertahanan kuat, pusat teknologi, atau suaka kemanusiaan terakhir?
Kekuatan utama dari Survive the Fall terletak pada kebebasan dalam pendekatan—apakah kalian ingin menjadi pemimpin yang bijak, petarung tanpa ampun, atau arsitek peradaban baru, semuanya berada di tangan kalian.
Jadwal Rilis dan Ketersediaan
Survive the Fall akan hadir di Steam mulai 22 Mei 2025 dengan harga yang belum diumumkan secara resmi. Pemain yang tertarik bisa langsung mengunjungi halaman Steam resminya dan menambahkan game ini ke wishlist untuk mendapatkan notifikasi peluncuran dan kabar terbaru.
Edward & Alphonse Elric, Roy Mustang, dan Riza Hawkeye bergabung ke dalam game sebagai Ally Mythical Skill dan Relic kuat dari anime FULLMETAL ALCHEMIST BROTHERHOOD. Berbagai event perayaan dan Dungeon Kolaborasi sedang berlangsung.
Com2uS Holdings mengumumkan bahwa Soul Strike telah merilis kolaborasi dengan anime FULLMETAL ALCHEMIST BROTHERHOOD pada tanggal 29 April. Kolaborasi dengan IP global ternama ini diharapkan dapat menarik minat yang besar dari pemain di seluruh dunia.
Bersama dengan event dan konten yang unik, beberapa karakter utama dari anime ditambahkan ke dalam game sebagai Ally. Di antaranya adalah Edward Elric, Alphonse Elric, Roy Mustang, dan Riza Hawkeye. Tampilan mereka akan berubah berdasarkan level Awaken dan akan dilengkapi dengan Skill khusus yang terinspirasi dari anime, seperti Pummel, Earthshatter, Ignite, dan Military Marksmanship. Treasure yang dapat meningkatkan kemampuan setiap Ally juga akan ditambahkan, termasuk Edward’s Silver Watch, Cat Inside Alphonse, Mustang’s Gloves, dan Riza’s Pistol.
Skill Mythical Earth Spear akan melempar musuh ke udara sambil memberikan damage area secara terus-menerus. The Dwarf in the Flask, yang dikenal sebagai pencipta Homunculus dan sumber dari segala kejahatan dalam cerita aslinya, akan ditambahkan sebagai Relic yang kuat. Kedua skill dan Relic dengan performa tinggi ini diharapkan dapat menarik minat besar dari pemain untuk mengoleksinya.
Pada Dungeon Kolaborasi, cerita baru terungkap di mana karakter utama dari kedua dunia bertemu. Pemain dapat mengumpulkan uang game Red Tincture dan Cenz melalui perkembangan mereka di dalam Dungeon. Cenz dapat ditukarkan di toko event dengan Ally, Skill, dan Relic Kolaborasi. Pemain-pemain terbaik yang paling cepat menyelesaikan Dungeon akan menerima berbagai hadiah spesial, termasuk Mythical Skill Select Ticket dan Crossover Treasures Chest.
Event login 14 hari juga akan tersedia. Hanya dengan login setiap hari, pemain bisa mendapatkan Edward Elric dan Roy Mustang, Skill dan Relic Kolaborasi, serta Summon Ticket dan Ether dalam jumlah besar. Event komunitas seperti event screenshot penyelesaian Dungeon dan event berbagi tips juga akan diadakan.
FULLMETAL ALCHEMIST BROTHERHOOD adalah adaptasi anime dari manga terlaris Fullmetal Alchemist, yang pertama kali diperkenalkan pada tahun 2001. Anime ini bercerita tentang perjalanan Edward, yang kehilangan tangan dan kakinya saat mencoba transmutasi manusia, dan Alphonse, yang kehilangan seluruh tubuhnya dan sekarang jiwanya menempati baju zirah. Mereka berdua mencari Philosopher’s Stone untuk mendapatkan kembali bagian tubuh mereka yang hilang. Serial anime ini telah mendapatkan pengakuan dunia dan telah menjadi judul legendaris selama lebih dari satu dekade.
Untuk informasi lebih lanjut tentang event dan kolaborasi, silakan kunjungi situs resmi.
VALORANT Season 2025 // Act III akan rilis besok, menghadirkan battlepass baru yang akan merayakan momen-momen ikonik dari sejarah VALORANT sembari kita memasuki anniversary kelima.
Pemain akan bernostalgia kembali ke tahun 2020 lewat rangkaian kartu pemain spesial bertema anniversary seperti Kartu 5 Years: Duelists, Kartu 5 Years: Cypher’s Revenge, dan Kartu 5 Years: Can’t Slow Me Down. Beberapa Gun Buddy dan Spray juga turut membangkitkan kenangan, antara lain Spray Balikbayan Box dan Buddy Boba Truck animasi.
Fitur pemberian hadiah akan hadir di VALORANT pada Act ini, yang memungkinkan pemain untuk memberikan hadiah kepada teman dan pemain lain, dimulai dengan item-item di Store Pilihan. Pemain dapat memberikan hadiah berupa bundel utuh atau item terpisah sehingga kalian punya lebih banyak cara untuk merayakan bersama teman. Bersamaan dengan fitur pemberian hadiah, Duo’s Day kembali lagi dengan capsule edisi terbatas yang menghadirkan duo kocak Haz dan Matt. Dengan ini, pemain dapat memberikan hadiah berupa bundle kepada Haz atau Matt dalam hidup mereka.
Act ini juga menghadirkan koleksi baru kepada pemain, Divergence, saat fantasi dan elemen-elemen dunia lain berbenturan dalam bentuk skin baru untuk Vandal, Classic, Judge, Operator, dan Staff melee.
Season 2025 // Act III akan rilis pada 30 April dengan koleksi Divergence dan capsule edisi terbatas Duo’s Day yang tersedia untuk pemain pada 1 Mei.
Biasanya game bergenre RPG, terutama yang turn-based merupakan spesialisasi developer Jepang. Sangat jarang bagi developer barat melirik game dengan genre ini. Jadi ketika Clair Obscur: Expedition 33 “meledak”, banyak pihak yang kaget.
Dibuat oleh developer asal Perancis, Sandfall Interactive, Clair Obscur: Expedition 33 tidak bisa dianggap remeh. Game ini bahkan telah berhasil mencatatkan rekor dengan angka penjualan mencapai 1 juta unit, hanya selang beberapa hari setelah game rilis.
Ketika trailer perdananya tayang, game ini langsung menunjukkan kualitas grafisnya yang layak disandingkan dengan game AAA. Belum lagi mekanisme gameplay yang bisa dibilang merevolusi turn-based RPG.
Game ini sudah masuk ke dalam radar kami sejak diumumkan pertama kali. Jadi, ketika kami berhasil mendapat kesempatan untuk melakukan review Clair Obscur: Expedition 33 PS5, jelas kami sangat bersemangat untuk melakukannya.
Berikut adalah review Clair Obscur: Expedition 33 PS5.
Review Clair Obscur: Expedition 33 PS5: Menceritakan Tentang Umur
Cerita dari Clair Obscur: Expedition 33 difokuskan kepada umur. Jadi semuanya berawal dari sosok misterius bernama The Paintress. Ia memiliki kemampuan untuk melukis umur, dan menghilangkan semua manusia dengan umur yang sama.
Adalah masyarakat Lumiere yang merasakan akibat tindakan The Paintress. Selama 67 tahun, sosok itu menghabisi generasi per generasi, mengancam eksistensi dari manusia yang hidup di kota itu.
Untuk menghentikan The Paintress, setiap tahunnya masyarakat Lumiere mengirim kelompok ekspedisi ke benua tempat sosok misterius ini tinggal. Tujuannya adalah menghabisinya agar kutukan berhenti.
Alur ceritanya bisa dibilang sudah standard bagi game RPG. Hal yang membedakan adalah tema yang diangkat. Clair Obscur: Expedition 33 diadaptasi dari masa Belle Epoque atau masa keemasan Perancis, yang dipoles dengan cerita ala dark fantasy. Inilah yang membuat atmosfir di dalam game sangat berbeda dengan RPG lainnya.
Deretan Pengisi Suara Megabintang
Alur cerita di dalam game tidak akan menjadi menarik, jika tidak mengikutsertakan pengisi suara yang jempolan. Clair Obscur: Expedition 33 memiliki deretan pengisi suara yang bisa dibilang sudah sangat berpengalaman.
Mulai dari Charlie Cox (Daredevil: Born Again), Andy Serkis (The Lord of the Rings), Ben Starr (Final Fantasy XVI), dan Jennifer English (Baldur’s Gate 3), ikut menyumbangkan suara ke dalam game ini.
Charlie Cox dan Jennifer English akan menjadi duo karakter utama, Gustave dan Maelle. Interaksi antara kakak dan adik angkatnya ini sangat menarik untuk disimak. Gustave yang pemalu, selalu kerepotan menangani Maelle yang sifatnya selalu penasaran dan terang-terangan. Karakteristik keduanya sangat terlihat berkat peran pengisi suara yang menjiwai perannya.
Andy Serkis sebagai Renoir, dan Ben Starr sebagai Verso, juga akan memiliki peran penting di dalam game ini. Saya yakin kalian akan kaget ketika akhirnya mengetahui peran dari keduanya.
Kontribusi musik dalam Clair Obscur: Expedition 33 juga patut diacungi jempol. Tema musiknya sesuai dengan alur cerita yang disajikan, membuat saya semakin tertarik untuk mengikutinya. Meski saya tidak mengerti bahasanya karena menggunakan bahasa Perancis.
Visualnya Mengingatkan dengan Final Fantasy XVI
Tidak cuma suara Ben Starr yang membuat saya ingat dengan Final Fantasy XVI ketika memainkan Clair Obscur: Expedition 33. Tapi juga kualitas grafis gamenya secara keseluruhan.
Dibuat dengan Unreal Engine 5, developer berhasil memaksimalkan kualitas render gambar. Hasilnya adalah visual yang patut diacungi jempol. Apalagi ketika kalian keluar dari Lumiere dan memasuki wilayah tempat tinggal The Paintress. Kalian akan melihat dunia fantasi yang ditampilkan dengan sangat baik dan imajinatif.
Salah satu tempat bernama Flying Water, memiliki langit berupa lautan. Kalian bisa melihat ikan termasuk paus berenang di langit, dimana karakter kalian berjalan di dasar lautan. Menurut saya, game ini adalah salah satu RPG dengan imajinasi yang kreatif.
Penggunaan special effect seperti bloom, depth-of-field, dan lain-lainnya, juga bisa dioptimalkan penggunaanya oleh developer. Karena memainkan gamenya di PS5, saya kurang tahu apakah game ini sudah menggunakan teknologi ray tracing atau belum.
Game ini juga memiliki fitur world map, dimana karakter kalian yang berukuran kecil bisa menjelajahi berbagai tempat. Saat berada di world map, kalian bisa membuat Tent untuk beristirahat, sekaligus melakukan interaksi antar karakter.
Ada banyak cara untuk membuat gameplay dari game RPG turn-based tidak menjadi membosankan. Salah satu cara ini berhasil dieksekusi dengan baik dalam Clair Obscur: Expedition 33. Caranya adalah dengan mengintegrasikan mekanisme real-time ke dalam gameplay.
Pada game turn-based kebanyakan setelah pemain menyelesaikan gilirannya, maka ia harus menunggu giliran berikutnya dengan diam. Pada game ini, pemain tidak bisa hanya diam. Pemain justru diminta terus aktif, dengan menekan tombol untuk timing-based action.
Misalkan ketika menggunakan skill healing. Pemain akan diminta untuk menekan tombol X berdasarkan timing. Jika timingnya sesuai, maka efek heal akan lebih banyak jika dibandingkan dengan tidak menekan sama sekali. Hal yang sama juga berlaku bagi aspek menyerang.
Misalkan lagi, kalian menggunakan salah satu skill Gustave untuk menyerang musuh. Nanti akan muncul lagi mekanisme timing-based action. Jika timing kalian sesuai, maka serangan Gustave akan memiliki damage yang lebih besar. Bisa juga dalam bentuk serangan tambahan atau combo.
Untuk melengkapinya, developer juga menambahkan fitur Free Aim. Jika menggunakan fitur ini, kalian bisa membuat karakter yang digunakan memakai serangan jarak jauh seperti dengan pistol. Fitur ini akan menjadi lebih efektif jika digunakan untuk menembak titik lemah musuh. Jika titik lemah ini hancur, musuh akan kehilangan kemampuan untuk menggunakan beberapa skillnya.
Animasi skill di game ini cukup menarik untuk disaksikan, apalagi ketika menggunakan magic. Sayangnya kalian tidak bisa menikmati ini, karena harus konsentrasi untuk menekan tombol sesuai timing.
Tidak untuk karakter saja, timing-based action juga akan digunakan oleh musuh. Ketika giliran musuh tiba dan mereka menyerang, kalian akan diberikan pilihan untuk melakukan Parry, Dodge, atau Jump. Ketiga pilihan ini bisa disesuaikan dengan tipe serangan musuh. Jika dieksekusi dengan baik, maka kalian bisa melakukan counter attack untuk memberikan damage balasan kepada musuh.
Saya ingatkan bahwa timing untuk Parry, Dodge, dan Jump akan berbeda-beda untuk setiap musuh. Kalian harus terlebih dahulu mengetahui polanya untuk bisa menebak kapan waktunya menekan tombol.
Mekanisme ini suka tidak suka harus kalian lakukan. Karena musuh di Clair Obscur: Expedition 33 tidak akan memberikan ampun. Tim kalian bisa dihabisi hanya dalam tiga atau dua putaran, bahkan mungkin satu jika underlevel. Kebrutalan ini mengingatkan saya dengan Dark Souls, dimana pemainnya dituntut agar “get good”, supaya tidak jadi bulan-bulanan musuh.
Satu hal lagi yang bisa dibilang mirip dengan konsep Dark Souls adalah fitur Bonfire. Untuk Clair Obscur: Expedition 33 berbentuk tiang bendera yang fungsinya bisa menyembuhkan health sampai penuh, dan juga pengaturan distribusi point untuk atribut karakter. Selain itu, tempat ini juga satu-satunya cara untuk memunculkan kembali musuh yang sudah dikalahkan.
Health maupun mana potion kalian juga akan dibatasi. Sehingga tidak bisa digunakan secara terus menerus.
Review Clair Obscur: Expedition 33 PS5: Kustomisasi yang Kompleks
Bagian kustomisasi Clair Obscur: Expedition 33 kurang lebih sama dengan RPG kebanyakan. Kalian bisa melihat equipment yang digunakan (Bisa untuk mengganti juga), atribut karakter, alternate costum, dan skill yang dipakai.
Perbedaanya terletak pada fitur Pictos dan Luminas. Pictos kurang lebih fungsinya sama dengan Artifact di Genshin Impact. Pictos akan memiliki satu skill pasif bawaan dengan dua skill tambahan yang diberikan secara random. Pictos juga akan berkontribusi kepada pengembangan karakter dengan memberikan poin ke atribut tertentu.
Keunikannya adalah jika kalian memakaikan Pictos ke karakter dan menggunakannya saat bertarung, skill utamanya bisa dipelajari. Artinya kalian tidak perlu lagi menggunakan Pictos tersebut untuk mendapatkan efeknya. Skill ini bisa langsung kalian pasang melalui Luminas.
Luminas sendiri akan memiliki keterbatasan dalam bentuk poin. Jika jumlah skill dari Pictos yang digunakan sudah pas dengan poin dari Luminas, maka kali tidak bisa menambahkannya lagi. Jadi, kalian harus bijak dalam memilih skill apa yang akan dipakai, dan pastikan bisa bersinergi dengan karakter yang menggunakannya.
Kustomisasi ini harus saya akui cukup kompleks. Namun, pemain justru mendapatkan kebebasan dalam membentuk karakternya. Jika kalian ingin memiliki karakter yang ahli dalam magic berelemen Fire, artinya kalian harus menggunakan senjata, Pictos, dan Luminas yang mendukung. Saya tidak menyangka untuk game RPG yang dibuat oleh developer indie memiliki mekanisme yang cukup kompleks.
Kesimpulan
Kesimpulan saya untuk review Clair Obscur: Expedition 33 PS5 cukup dibuat dalam satu kata, sempurna! Game ini berhasil memberikan terobosan baru dalam genre RPG dengan mekanisme real-time yang intens di dalam combat. Kalian tidak hanya diminta untuk menekan tombol sesuai timing untuk memberikan bonus heal atau damage, tapi juga bertahan hidup dari serangan musuh yang brutal. Tidak akan ada momen yang hambar.
Selain gameplay, Clair Obscur: Expedition 33 juga menyajikan cerita yang menarik untuk diikuti. Dibalut dengan visual dan grafis yang tidak kalah dengan game AAA, serta dukungan dari para pengisi suara yang bertalenta. Sekali lagi, saya masih tidak bisa percaya semua hal ini bisa diimplementasikan secara sempurna oleh developer yang baru pertama kali memproduksi game.
Dari semua pujian, game ini juga masih memiliki kekurangan. Masih ada beberapa bagian dari segi animasi yang menurut saya kurang dipoles dengan baik, sehingga terkesan agak kaku. Saya juga masih menemukan glitch, seperti kaki dari Lune yang mendadak tidak utuh saat sedang combat.
Menurut saya sangat wajar jika Clair Obscur: Expedition 33 layak masuk ke dalam daftar RPG turn-based terbaik di tahun 2025. Jika kalian adalah pecinta RPG, maka saya sangat merekomendasikan game ini.
Clair Obscur: Expedition 33 sudah rilis dan bisa dimainkan di PS5, Xbox Series, dan PC. Game ini juga tersedia lewat PC Game Pass.
Detail Yakuza 0 Director’s Cut akhirnya diungkap lebih lengkap oleh Sega. Dengan berbagai pembaruan dan optimalisasi, pemain diajak kembali ke dunia Kamurocho dan Sotenbori yang penuh warna di era kejayaan Jepang tahun 1988.
Yakuza 0 Director’s Cut akan dirilis bersamaan dengan peluncuran Nintendo Switch 2.
Detail Yakuza 0: Cerita dan Gameplay
Pemain akan mengikuti kisah Kazuma Kiryu yang terjebak dalam konflik besar akibat sepetak tanah kecil bernama “Empty Lot.” Tanah tanpa pemilik ini memicu pertarungan sengit antara kelompok yakuza dari wilayah timur dan barat Jepang.
Salah satu highlight dari Yakuza 0 Director’s Cut adalah sistem pertarungan unik yang menghadirkan gaya bertarung berbeda untuk dua karakter utama, Kiryu dan Majima. Kiryu dapat beralih antara Brawler, Rush, dan Beast Styles. Sementara itu, Majima membawa gaya bertarung Thug, Breaker, dan Slugger.
Tidak hanya bertarung, pemain juga harus berinvestasi menggunakan mata uang in-game untuk membuka kemampuan baru.
Beragam Hiburan Malam
Dunia hiburan akan menjadi bagian penting dari game ini. Pemain bisa mengunjungi dua distrik besar untuk menikmati beragam aktivitas seperti berbelanja, makan di restoran, hingga memainkan mini game klasik.
Beberapa mini game ikonik yang bisa dilakukan misalnya adalah dance battle, mencari pasangan lewat Telephone Club, hingga balapan Pocket Circuit dengan mobil model miniatur. Selain itu, ada juga permainan seperti bowling, darts, mahjong, arcade, hingga catfights.
Yakuza 0 Director’s Cut juga memiliki lebih dari 100 substory. Cocok bagi kalian yang mungkin bosan mengikuti cerita utama game.
Sega telah merilis video gameplay SHINOBI: Art of Vengeance. Video ini memperlihatkan adegan kejar-kejaran antara Oboro yang menaiki anjing kepercayaannya, Yamato, mengejar Lord Ruse yang merupakan tokoh antagonis di game ini.
Lord Ruse merupakan pemimpin dari organisasi bernama ENE Corp. Dalam ekspansinya untuk menguasai dunia, ENE Corp menghancurkan semua yang mengahalanginya. Salah satunya adalah Oboro Clan yang dipimpin oleh Joe Musashi. Video di atas juga memperlihatkan bagaimana serangan mendadak ENE Corp ke kampung halaman Joe Musashi.
Cerita Dalam SHINOBI: Art of Vengeance akan mengikuti perjalanan Joe Musashi yang mendapati desanya hancur dan klannya berubah menjadi batu. Misinya adalah membalas dendam dengan menjelajahi lebih dari selusin level unik, mulai dari markas militer hingga gurun pasir.
Setiap area dirancang untuk menghadirkan tantangan platforming yang memaksa pemain untuk menggunakan berbagai teknik Ninjutsu demi menemukan jalur tersembunyi dan mengatasi rintangan. Tak hanya itu, SHINOBI: Art of Vengeance juga menghadirkan berbagai senjata ninja, termasuk Katana, Kunai, seni Ninjutsu, dan Ninpo untuk menghadapi musuh.
Game 2D action platformer ini akan dirilis pada tanggal 29 Agustus 2025 untuk PS5, PS4, Xbox One, Xbox Series, dan PC (Steam).
Siap-siap, para petualang! Perfect World Rising, MMORPG legendaris yang telah dinanti-nanti, resmi diluncurkan pada 29 April 2025! Membawa dunia fantasi yang luas, pertempuran epik, dan kompetisi besar-besaran, game ini hadir dengan fitur andalan yang siap membuatmu terpukau 6 ras unik dan sistem war masif “Territorial War”. Mainkan dan Dapatkan Hadiah spektakuler iPhone 16 & uang jutaan rupiah!
Kenali 6 Ras Kuat yang Menanti di Perfect World Rising:
Manusia – Fleksibel dan seimbang, pilihan aman untuk segala gaya bertarung.
Peri – Ahli sihir & penyembuh dengan kemampuan terbang elegan.
Siluman – Lincah dan mematikan, cocok untuk gaya main cepat dan brutal.
Duyung – Kuat di pertahanan, pengendali elemen air yang tangguh.
Dewa – Ras surgawi dengan kekuatan kosmik dan ketahanan luar biasa.
Nightshade – Muncul dari bayangan, ahli dalam taktik rahasia dan debuff musuh.
Tantang guild lain dalam Territorial War, fitur peperangan skala besar di mana setiap guild bertarung demi menguasai wilayah dan mengumpulkan point kemenangan.
Guild dengan poin tertinggi di akhir musim akan membawa pulang hadiah uang tunai puluhan juta rupiah serta gelar sebagai penguasa dunia Perfect World!
Main Game Bisa Dapat iPhone 16? YES!
Tak hanya soal guild, pemain individu juga punya kesempatan besar untuk menang! Cukup capai level Renkar 1 selama event berlangsung, dan kamu akan otomatis masuk ke dalam undian berhadiah iPhone 16!
Semakin aktif kamu bermain, semakin besar peluang menangnya!
Perfect World Rising Bisa Dimainkan Mulai 29 April 2025!
Jelajahi dunia tanpa batas, bentuk tim, taklukkan wilayah, dan jadilah legenda baru di dunia Perfect World!
Sebanyak lima tim Indonesia telah melewati Week 1 dari babak Knockout Stage Free Fire World Series Southeast Asia (FFWS SEA) 2025 Spring yang berlangsung akhir pekan kemarin, 25-27 April 2025. RRQ Kazu menjadi satu-satunya tim Indonesia yang berada di posisi lima besar dengan perolehan 174 poin, membuat tim asuhan Adi Gustiawan alias Coach Ady harus puas di #4.
Sementara itu, keempat tim Indonesia lainnya yakni Bigetron Esports (#7), EVOS Divine (#8), Vesakha Sriwijaya (#11) dan ONIC (#16) masih memiliki banyak pekerjaan rumah untuk memberikan performa yang lebih baik lagi di pekan berikutnya. Bagaimana perjuangan kelima tim Indonesia di pekan ini? Berikut ulasannya.
Matchday 1: Bigetron Esports Curi Satu Booyah dari Dominasi Tim Thailand
Setidaknya tiga tim Thailand yakni Buriram United Esports, Team Falcons, All Gamers Global, dan satu tim Vietnam P Esports cukup merepotkan bagi empat tim Indonesia dari Grup A dan Grup B di laga pembuka FFWS SEA 2025 Spring, 26 April 2025. Hampir di setiap game, tim Indonesia belum mampu bertahan hingga late game.
Seperti enggan tunduk pada dominasi tim Thailand, Bigetron Esports berusaha memperbaiki strategi dalam bertanding untuk dapat mencuri poin penuh di akhir ronde. Usaha tim asuhan Coach Chrisjo itu akhirnya berhasil membuka kebuntuan dan mencuri Booyah dari dominasi tim Thailand dan Vietnam di ronde terakhir.
Matchday 2: RRQ Kazu Mulai Dapatkan Momentum
Pada Matchday ke dua pekan ini, hanya terdapat dua tim Indonesia yang bertanding yakni RRQ Kazu dan EVOS Divine yang berasal dari perwakilan Grup B dan C. RRQ Kazu menjadi tim paling agresif dan mampu memperoleh skor tertinggi pada 26 April 2025 lalu.
Duet maut antara RRQ Dutz dan RRQ Maal mampu berkontribusi pada perolehan poin yang konsisten di setiap rondenya. Selain itu, RRQ Kazu juga berhasil memperoleh Booyah di ronde terakhir. Performa apik ini membuat RRQ Kazu meraih Team of the Day dengan perolehan skor eliminasi paling tinggi yakni 58 poin dan total skor mencapai 103 poin pada Matchday ke-2. Hasil ini juga membuat RRQ Kazu bertengger di #2 klasemen keseluruhan.
“Hasil ini mungkin belum yang terbaik dari kami, tapi kami sudah mempersiapkan berbagai langkah untuk lebih agresif di pekan depan dan mengamankan posisi di puncak klasemen. Kompetisi masih panjang, masih banyak strategi yang akan kami lakukan untuk memberi kejutan buat lawan,” ungkap pelatih RRQ Kazu, Adi Gustiawan (COACH ADI)
Di sisi lain, EVOS Divine yang baru melakoni laga pertamanya juga menampilkan performa yang cukup baik. Sempat tereliminasi lebih awal di ronde pertama, EVOS Divine berhasil come back dan menjaga ritme permainan di ronde ke 2-4. Namun, EVOS. Abaax dan timnya tidak mampu membaca pergerakan lawan sehingga harus kembali tereliminasi lebih awal di dua ronde terakhir.
Matchday 3: Tiga tim Indonesia raih Booyah!
Pada matchday terakhir di pekan pertama babak K.O Stage FFWS SEA 2025 Spring pada 27 April 2025, tiga tim Indonesia berhasil meraih booyah. Tim ONIC mencuri Booyah di game ke-2, disusul Vesakha Sriwijaya sang tim debutan di game ke-3, dan Bigetron Esports di game ke-3. Sementara EVOS Divine belum mampu memberikan booyah di matchday kali ini.
“Meski datang sebagai tim debutan, dan mungkin tim lain memandang kami sebelah mata, tujuan kami bertanding di FFWS SEA 2025 Spring adalah untuk menang. Di Matchday ke-3 ini kami buktikan kalau kami tim yang patut diperhitungkan,” ujar Rizky Sanjaya (VESJ.JOOEEL)
Meski keempat tim Indonesia yang mewakili Grup A dan C mampu memberikan perlawanan sengit namun hadirnya tim kuat dari Thailand seperti Buriram United Esports dan Team Falcons ternyata masih menjadi momok bagi tim Indonesia, khususnya ONIC. Keempat tim masih memerlukan strategi kuat agar tidak tereliminasi lebih awal dan kehilangan pundi-pundi poin di game terakhir.
Pada Matchday ke-3 ini, Vesakha Sriwijaya menjadi tim Indonesia terkuat yang mampu memperoleh 82 poin di susul oleh Bigetron Esports 74 poin, EVOS Divine (67 Poin) dan ONIC (46 Poin).
Ayo Dukung Tim Indonesia di Week 2 FFWS SEA 2025 Spring!
FFWS SEA 2025 Spring! akan memasuki Week 2 pada 1-3 Mei 2025. Masih ada lima pekan lagi bagi seluruh tim Indonesia untuk kembali merumuskan strategi agar mampu memberikan perlawanan hingga akhir pertandingan dan mengumpulkan poin sebanyak-banyaknya agar berada di zona aman.
Terlebih, pada turnamen kali ini seluruh tim memiliki kesempatan untuk dapat melaju langsung ke babak Grand Finals pada pekan keempat dan kelima dengan syarat berada di puncak klasemen.
Saksikan pertandingan Week 2 FFWS SEA 2025 Spring melalui kanal YouTube, Facebook, TikTok Free Fire Esports ID mulai pukul 18.00 WIB. Survivors juga bisa datang ke Studio Sepat72, Kebagusan, Jakarta Selatan untuk mendukung tim Indonesia favoritnya secara langsung.
Ayo dukung tim Indonesia untuk meraih juara di FFWS SEA 2025 Spring dan ikuti terus perkembangan terbaru tentang Free Fire Esports ID melalui laman YouTube, Facebook, TikTok, Instagram dan website resmi kami.
Sega resmi mengumumkan dimulainya promo Golden Week Sale di Steam. Promo ini diadakan dalam rangka merayakan libur panjang Golden Week di Jepang, dan menghadirkan sederet penawaran spesial untuk sejumlah game unggulan.
Salah satu game yang mendapatkan potongan harga besar adalah Like a Dragon: Pirate Yakuza in Hawaii, yang kini tersedia dengan diskon 20 persen. Bagi yang menginginkan pengalaman lebih lengkap, edisi Deluxe dari game ini juga ditawarkan dengan potongan harga hingga 25 persen. Kesempatan ini menjadi momen yang tepat untuk fans seri Like a Dragon atau Yakuza yang belum pernah mencoba game ini.
Game populer dari Sega lainnya seperti Puyo Puyo Tetris 2 juga ikut meramaikan promo Golden Week Sale. Sonic X Shadow Generations juga bisa didapatkan dengan diskon spesial sebesar 30 persen.
Sejumlah judul ternama Atlus juga ikut meramaikan Golden Week Sale. Shin Megami Tensei V: Vengeance mendapatkan potongan harga menarik. Sementara itu, dua game andalan lainnya yaitu Persona 5 Royal dan Persona 3 Reload dijual dengan potongan besar, masing-masing sebesar 60 persen dan 50 persen.
Semua penawaran menarik dalam Golden Week Sale ini hanya berlaku hingga 8 Mei 2025. Untuk detailnya bisa dilihat di sini.