Tencent dan Ubisoft kembali menarik perhatian. Keduanya telah mengumumkan pembentukan anak perusahaan baru. Perusahaan ini nantinya yang fokus pada pengembangan dan perluasan tiga IP game terbesar Ubisoft: Assassin’s Creed, Far Cry, dan Tom Clancy’s Rainbow Six.
Tencent sebagai investor juga menyuntikkan dana yang cukup besar di anak perusahaan ini. Menurut keterangan resminya, Tencent menginvestasikan dana sebesar 1,16 miliar euro (Sekitar 1,25 miliar dolar AS). Jumlah tersebut membuat kolaborasi ini menjadi kerjasama terbesar dalam industri game di tahun 2025.
Kemitraan Tencent dan Ubisoft sebetulnya bukan lagi suatu hal yang baru. Kemitraan ini sudah terungkap sejak akhir tahun 2024 kemarin, dimana muncul kabar bahwa Tencent akan membeli saham dari Ubisoft.
Penyebabnya adalah performa dari publisher sekaligus developer ini mengalami penurunan. Game baru buatan Ubisoft selalu tidak berhasil mencapai target dari segi penjualan. Kondisi ini membuat saham perusahaan asal Perancis ini anjlok.
Tugas Anak Perusahaan Baru Tencent dan Ubisoft
Ubisoft juga menegaskan bahwa anak perusahaan ini akan ditugaskan untuk mengembangkan konsep-konsep baru yang nantinya diimplementasikan ke dalam game. Konsep yang dimaksud adalah meningkatkan kualitas pengalaman naratif untuk game solo, memperluas fitur multiplayer dengan konten yang lebih sering dirilis, dan mengintegrasikan aspek sosial serta model free-to-play.
Kemitraan ini diharapkan oleh Ubisoft tidak hanya untuk menambah kekuatan finansial perusahaan. Tetapi, juga mendukung perubahan struktur internal agar lebih responsif dan kreatif dalam menghadapi dinamika industri game yang terus berubah. Baik Tencent maupun Ubisoft juga menekankan pentingnya menyelaraskan sumber daya mereka dengan ekspektasi gamer zaman sekarang yang semakin tinggi.
Kekhawatiran Terjadinya PHK Massal
Dibalik euforia kemitraan Tencent dan Ubisoft, muncul juga kekhawatiran dari sejumlah pegawai akan adanya PHK. Informasi ini diungkap oleh Insider Gaming yang berbicara dengan beberapa narasumber dekat dengan Ubisoft.
Disebutkan oleh narasumber Insider Gaming bahwa pegawai yang tidak terlibat dalam tiga proyek utama Assassin’s Creed, Far Cry, dan Rainbow Six mulai merasa cemas. Mereka khawatir akan adanya kemungkinan pemutusan hubungan kerja (PHK) secara massal di sepanjang tahun 2025.
Meski Assassin’s Creed, Far Cry, dan Rainbow Six akan diberikan kepada anak perusahaan baru, Ubisoft masih tetap mengembangkan game. Game ini adalah Tom Clancy’s Ghost Recon and The Division. Proses finalisasi kemitraan ini dijadwalkan selesai sebelum akhir tahun 2025. Jadi, apa saja bisa terjadi dalam kurun waktu tersebut.
Bagaimana menurut kalian?