spot_img
HomeBerita GameNgobrol dengan Hiroyuki Sakamoto, Chief Producer Like a Dragon: Pirate Yakuza in...

Ngobrol dengan Hiroyuki Sakamoto, Chief Producer Like a Dragon: Pirate Yakuza in Hawaii

Playcubic mendapat kesempatan untuk ikut serta dalam acara launching Like a Dragon: Pirate Yakuza in Hawaii di Indonesia pada hari Jumat (23/2) kemarin. Acara ini berlangsung di Mantra PIK 2, Jakarta, dan dihadiri oleh komunitas dan fans Yakuza/Like a Dragon Indonesia.

Tidak kalah penting adalah kedatangan salah satu perwakilan dari Ryu Ga Gotoku (RGG) Studio yaitu Hiroyuki Sakamoto. Ia merupakan Chief Producer dari Like a Dragon: Pirate Yakuza in Hawaii.

Sangat jarang game developer luar bisa datang langsung ke Indonesia. Kami paham dengan hal tersebut, dan bersama media game Indonesia yang lain berpartisipasi dalam sesi wawancara bersama dengan Sakamoto-san.

Banyak hal yang ingin kami tanyakan yaitu tentang pengembangan Like a Dragon: Pirate Yakuza in Hawaii sampai alasan kenapa RGG Studio memilih Indonesia menjadi salah satu tempat launching game terbarunya.

Berikut adalah rangkuman dari sesi wawancaranya:

Awak Media (AM): Selamat datang di Indonesia Sakamoto-san. Makanan Indonesia apa saja yang sudah anda makan?

Hiroyuki Sakamoto (HS): Saya sudah makan sate dan nasi goreng.

AM: Diantara kedua itu yang manakah yang paling anda sukai?

HS: Nasi goreng! Ini yang paling enak dan sesuai dengan selera saya.

AM: Kami ikut senang mendengarnya. Baik, untuk pertanyaan pertama adalah apa yg menginspirasi anda dan tim anda untuk memilih tema bajak laut di Like a Dragon: Pirate Yakuza in Hawaii?

HS: Kebetulan pada cerita game sebelumnya (Like a Dragon: Infinite Wealth) kami menggunakan Hawaii sebagai latar belakang cerita. Jadi kami putuskan untuk mengirim Goro Majima ke Hawaii sebagai bajak laut.

AM: Berbicara tentang Goro Majima, ia adalah salah satu karakter yang memiliki sisi emosional mendalam. Nah bagaimana cara developer mempertahankan hal tersebut dalam Like a Dragon: Pirate Yakuza in Hawaii yang bisa dibilang tidak seserius seri game Yakuza/Like a Dragon lainnya?

HS: Pirate Yakuza in Hawaii bisa dibilang adalah game selingan atau spin-off dari keseluruhan franchise Yakuza/Like a Dragon. Nah cerita dalam game spin-off memang kami buat lebih singkat, padat, dan tidak terlalu berhubungan dengan seri intinya.

AM: Kedepannya apakah ada kemungkinan karakter lain seperti Goro Majima yang ada di franchise Yakuza/Like a Dragon bisa mendapatkan standalone game seperti Like a Dragon: Pirate Yakuza in Hawaii?

HS: Sejujurnya saya belum memikirkan hal tersebut. Saya masih fokus dengan yang sekarang. Hal yang perlu saya sampaikan adalah game Yakuza/Like a Dragon selalu dibuat mengikuti zaman dan trend. Jadi kami lebih fokus dalam mengikuti zaman dibandingkan melihat karakternya.

AM: Bagaimana cara anda dan tim developer mengerti tren apa yang disukai oleh para fans anda?

HS: Dari kami standard pertama yang harus dipenuhi adalah apapun gamenya harus seru dan menyenangkan menurut kami. Apa yang diinginkan oleh fans memang penting, tetapi itu tidak selalu menjadi patokan utama kami.

AM: Apa konsiderasi dari anda dan tim developer saat mendesain gameplay perang kapal di Like a Dragon: Pirate Yakuza in Hawaii?

HS: Semuanya diawali dengan pemilihin Goro Majima sebagai bajak laut. Dari sini kami mulai mencari ide seperti apa gameplay yang cocok dengan tema tersebut, dan apa yang kalian saksikan di dalam game adalah hasilnya.

AM: Saat ini sudah banyak game bajak laut. Hal apakah yang dibuat oleh tim developer untuk membuat Like a Dragon: Pirate Yakuza in Hawaii berbeda dengan game-game bajak laut lainnya?

HS: Kami sudah menambahkan beberapa fitur yang bisa dibilang unik di dalam game ini. Misalnya kapal bisa dikustomisasi, lalu pemain juga bisa mengatur kru kapal untuk bekerja di posisi tertentu, dan di game ini juga ada Pirate Shanty. Kru kapal bajak laut suka bernyanyi dan di game ini mereka bisa melakukan hal itu.

AM: Hal apa yang paling menantang dalam proses pengembangan game Like a Dragon: Pirate Yakuza in Hawaii menurut anda?

HS: Waktu pengembangan yang sangat singkat. Ini sangat menantang karena perlu waktu untuk mengembangkan sesuatu hal yang baru.

AM: Bisakah Like a Dragon: Pirate Yakuza in Hawaii dimainkan oleh gamer yang belum memainkan game franchise ini?

HS: Dalam cerita Like a Dragon: Pirate Yakuza in Hawaii, Goro Majima diceritakan kehilangan ingatannya. Nah bagi yang belum memainkan Like a Dragon: Infinite Wealth atau seri sebelumnya, bisa mendapatkan informasi tentang Majima dan juga dunianya seiring ingatannya kembali.

AM: Apakah anda punya tips untuk gamer yang baru mengenal atau yang sudah mengenal franchise Yakuza/Like a Dragon saat memainkan Like a Dragon: Pirate Yakuza in Hawaii?

HS: Tidak perlu khawatir karena game ini simple dan mudah dimengerti. Saya jamin semua gamer bisa memainkan game ini, bahkan tanpa perlu memainkan game Yakuza/Like a Dragon sebelumnya.

AM: Siapakah tokoh favorit Sakamoto-san dari seluruh franchise Yakuza/Like a Dragon

HS: Wah saya sering ditanyakan pertanyaan ini. Jawabannya saya tidak memiliki karakter favorit, karena yang memiliki cerita di seluruh franchise ini adalah dunianya atau kotanya. Setiap tempat mempunyai cerita yang berbeda-beda dan merupakan pondasi utama dari franchise ini.

AM: Apa minigame favorit Sakamoto-san dari seluruh franchise Yakuza?

HS: Saya memiliki kesan yang mendalam dengan Kyabakura/Hostess Club karena saya yang membuat naskah scriptnya. Kalian pasti kaget mendengarnya kan?

AM: Jawaban itu cukup mengejutkan Sakamoto-san. Apakah anda bisa menjelaskan seberapa pentingnya Indonesia untuk franchise Like a Dragon/Yakuza? Karena Indonesia terpilih menjadi salah satu tempat launching Like a Dragon: Pirate Yakuza in Hawaii.

HS: Saya mewakili tim developer datang ke sini karena banyak gamer Indonesia yang menyukai franchise Yakuza/Like a Dragon, dan semoga kedepannya akan menjadi semakin banyak lagi.

AM: Bagaimana pendapat anda dengan komunitas Yakuza/Like a Dragon Indonesia?

HS: Dari yang saya lihat fans di Indonesia sangat bersemangat. Saya sangat berterima kasih dengan komunitas dan fans di Indonesia yang sudah menyukai karya kami.

AM: Pesan anda untuk gamer Indonesia yang ngefans dengan Yakuza/Like a Dragon?

HS: Jujur saja ini baru pertama kalinya kami menggelar event di Indonesia. Menurut saya responnya sangat luar biasa. Kedepannya jika bisa kami ingin kembali menggelar event di Indonesia.

AM: Baik Sakamoto-san, terima kasih banyak untuk waktunya dan semoga Like a Dragon: Pirate Yakuza in Hawaii sukses!

HS: Sama-sama dan terima kasih kembali.

Like a Dragon: Pirate Yakuza in Hawaii sudah rilis dan tersedia di PS5, PS4, Xbox Series, Xbox One, dan PC (Windows dan Steam).

Playcubic juga sudah mereview Like a Dragon: Pirate Yakuza in Hawaii di PS5 dan memberikan skor 4 dari 5 bintang. Alasannya adalah karena game ini menawarkan gameplay yang belum pernah ada di semua seri game Yakuza/Like a Dragon.

Aryo
Aryo
Editor Playcubic. Gamer dengan cita-cita punya PC kelas dewa. Disamping PCnya ada PS5 dan Xbox Series X
RELATED ARTICLES

Terpopuler