Turnamen game fighting EVO dipastikan absen tahun ini. Penyebabnya bukan karena COVID-19, melainkan karena skandal. CEO EVO, Joey Cueller dituding telah melakukan pelecehan terhadap beberapa anak muda termasuk pro player Mikey “Crackpr0n” Pham.
Tuduhan ini diterima oleh Joey Cueller. Melalui Twitter, Cuellar meminta maaf atas perbuatannya. Ia mengatakan jika perbuatannya tersebut adalah aib. Meski sudah meminta maaf, netizen meminta Cuellar untuk mundur dari EVO.
Tidak lama setelah itu panitia penyelenggara EVO memutuskan untuk membatalkan event EVO 2020. Pembatalan ini seiringan dengan mundurnya para publisher dan developer seperti Bandai Namco, NetherRealm Studios, dan Capcom dari event EVO. Tidak hanya itu, Joey Cueller dicopot dari jabatannya sebagai CEO EVO. Tony Cannon ditunjuk sebagai CEO baru untuk mengisi posisi yang ditinggalkan oleh Cueller.
Rencananya event ini akan digelar via online pada tanggal 4 Juli mendatang. Sayang event ini akhirnya tidak terlaksana karena terungkapnya skandal tersebut.
