Square Enix baru saja mengumumkan bahwa Final Fantasy XV akan hadir ke PC dengan judul Final Fantasy XV Windows Edition pada tahun 2018 mendatang.
Game versi PC akan dipersenjatai dengan teknologi Nvidia GammeWorks dan beberapa fitur khusus versi PC lainnya yang akan mendongkrak grafis hingga maksimal. Tidak hanya itu, karena didukung oleh Nvidia maka gamer PC akan dapat menemukan tools caprture serta share dalam Final Fantasy XV Windows Edition. Teknologi GameWorks agar bisa menhasilkan grafis yang real-time serta simulasi physics yang oke antara lain adalah Nvidia Flow, Nvidia HairWorks, Nvidia ShadowWorks, Nvidia Turf Effects dan Nvidia VXAO.
Tools capture dan share GeForce Experience yang nantinya hadir dalam game versi PC adalah Nvidia Ansel dan Nvidia ShadowPlay Highlights. Saat ini Final Fantasy XV baru tersedia di Xbox One dan PS4. Saksikan trailer pengumuman Final Fantasy XV Windows Edition pada video di bawah.
Membicarakan game Mass Effect sama dengan membicarakan dinasti kerajaan yang telah berdiri ratusan tahun. Pada awalnya dinasti ini mengalami kejayaan, tapi lama kelamaan, dinasti tersebut akhirnya runtuh entah karena serangan dari pihak lain atau justru dari dalam.
Mass Effect 1, 2 dan 3 yang fenomenal
Mass Effect merupakan kisah sukses dari EA dan juga BioWare. Setiap kali game ini dirilis, respon yang diterima sangat luar biasa. Ketika game Mass Effect pertama dirilis pada tahun 2007, game tersebut langsung menyabet berbagai penghargaan.
Kesuksesan ini dilanjutkan pada game Mass Effect 2 yang dirilis pada 2010. Jumlah penghargaan yang diperoleh semakin banyak. Belum lagi banyaknya review positif dan pujian yang ditujukan untuk game tersebut. Respon yang luar biasa ini akhirnya membuat BioWare dan EA terbang ke atas awan.
Dua tahun setelah Mass Effect 2, BioWare meluncurkan Mass Effect 3 untuk melengkapi trilogi dari seri tersebut. Meskipun tidak sefenomenal game sebelumnya, Mass Effect 3 tetap diterima dengan baik. Menurut Metacritic, keseluruhan review Mass Effect 3 selalu berada di atas angka 88 persen. Seandainya game ini tidak memiliki masalah dengan ending-nya, mungkin Mass Effect 3 bisa melampaui Mass Effect 2.
Dalam rentang waktu 7 tahun, Mass Effect berhasil membangun dinasti kerajaan dalam dunia game. Kesuksesan ini juga membuat BioWare percaya diri dengan merilis berbagai macam spin-off, komik, bahkan perayaan yang dinamakan N7 Day. Tidak ada satupun gamer di dunia yang tidak mengenal Mass Effect. Kesuksesan dan ketenaran inilah yang akhirnya mendorong BioWare untuk membuat game keempatnya yaitu Mass Effect: Andromeda.
Dikembangkan kurang lebih selama lima tahun, Mass Effect: Andromeda diharapkan menjadi breakthrough dan lebih fenomenal dibandingkan para pendahulunya. Namun sayang, cita-cita ini justru tidak kesampaian. Malahan dinasti yang sudah susah payah dibangun ini akhirnya runtuh hanya karena satu kesalahan saja.
Mass Effect: Andromeda yang menjadi bencana
Dirilis pada bulan Maret 2017, Mass Effect: Andromeda langsung dihantam oleh kritik pedas. Satu hal yang paling banyak mengundang kontroversi adalah masalah animasi pada ekspresi wajah. Ya, hampir semua karakter (Kecuali alien) di Mass Effect: Andromeda sama sekali tidak memiliki ekspresi di wajahnya. Permasalahan ini sebenarnya sempat diutarakan saat trailer perdana Mass Effect: Andromeda dirilis. Namun pada saat itu BioWare mengklaim jika itu adalah bug dan akan diperbaiki saat gamenya dirilis. Nyatanya?
Bukan hanya itu saja, masih banyak masalah lain yang melanda game ini seperti bug dan glitch, alur cerita yang kurang greget, belum lagi kabar bahwa sebenarnya game tersebut diselesaikan secara terburu-buru. Penulis Kotaku, Jason Schreier berhasil mengungkap fakta tersebut melalui wawancaranya dengab para staf BioWare yang terlibat dalam pembuatan Mass Effect: Andromeda.
Menurut mereka, pengembangan game tersebut terus diganggu oleh berbagai macam masalah. Salah satunya adalah penggunaan Frosbite Engine yang tidak sesuai dan akhirnya berujung dengan gonta-ganti personel. Belum lagi waktu yang mepet sehingga game yang sebenarnya belum rampung ini dipaksa rilis. “BioWare ingin menggapai bintang dengan sumber daya yang terbatas, inilah hasil akhirnya,” tulis Jason.
Tentunya BioWare tidak hanya diam saat gamenya dihujani kritik. Setelah peluncuran yang bermasalah, para staff terus berusaha memperbaiki game tersebut dengan meluncurkan update perbaikan. Sayang langkah ini tetap tidak bisa menyelamatkan Mass Effect: Andromeda dari kehancuran. Lantas bagaimana langkah selanjutnya yang diambil BioWare?
Developer dari King of Fighters (KoF), SNK mengakui jika sedang mengembangkan berbagai jenis game fighting baru. Namun, mereka enggan untuk memberi tahu game-game apa saya yang dmaksud.
Dalam wawancaranya dengan IGN Latin America (Diiterjemahkan oleh Gematsu), developer SNK Yasuyuki Oda mengatakan jika ia berniat untuk melanjutkan seri seperti Fatal Fury atau Art of Fighting. Menurut Oda, permasalahannya adalah bagaimana cara meyakinkan perusahaan agar rencananya disetujui. “Hal itu sangat sulit, tapi kami ingin melakukannya,” kata Oda.
Sebagai developer dari KoF XIV, Oda juga berbicara sedikit mengenai masa depan dari game tersebut. “Saya tidak tahu apakah akan ada DLC baru untuk KoF XIV. Tapi respon para fans dengan karakter baru di bulan April kemarin sangat baik. Jadi mungkin saja kami akan menghadirkan karakter yang lain,” katanya.
Kejutan lain yang diberikan oleh Oda yaitu mengenai kelanjutan dari KoF sendiri, yaitu KoF XV. Meskipun belum jelas, ia yakin jika SNK akan merestui KoF XV. Bagaimana menurut kamu? Apakah sebaiknya SNK melanjutkan seri KoF atau justu mengerjakan game lainnya?
Satu fitur yang paling dinantikan dalam game Star Wars Battlefront II adalah perang pesawat. Untuk memastikan bahwa janji tersebut akan dipenuhi, EA telah merilis trailer baru yang menampilkan kemegahan perang angkasa luar di Star Wars Battlefront II.
Fitur tersebut dinamakan Starfighter Assault dan merupakan salah satu mode multiplayer di game Star Wars Battlefront II. Mode ini bisa dimainkan oleh 24 pemain sekaligus yang nantinya dibagi menjadi dua tim berisikan 12 pemain. Pemain bisa memilih pihak yang akan dibela, rebel atau empire. Medan perang dalam Starfighter Assault diambil dari tiga film Star Wars, yaitu era prequel, original dan sekuel.
EA dan DICE kelihatannya mendengar apa yang diminta oleh fans untuk game Star Wars Battlefront II. Buktinya game tersebut bakal memiliki story mode dan juga perang pesawat di Starfighter Assault. Akankah Star Wars Battlefront II ini menjadi game Star Wars yang “sempurna”?
Sony Interactive Entertainment dan Naughty Dog baru saja merilis launch trailer untuk mempromosikan salah satu andalan mereka, Uncharted: The Lost Legacy.
Game bergenre action adventure ini menghadirkan karakter Chloe Frazer dan Nadine Ross yang memiliki misi mencari peninggalan Indian kuno dan harus masuk ke dalam pegunungan Western Ghats, menemukan kota yang hilang Hoysala Empire dan menghadapi musuh bernama Asav. Uncharted: The Lost Legacy dijadwalkan rilis ke PS4 pada tanggal 22 Agustus 2017.
Setelah beberapa kali informasi bocor di dunia maya, Microsoft Store akhirnya mengungkap secara resmi bahwa ReCore Definitive Edition akan meluncur ke konsol Xbox One dan PC pada tanggal 29 Agustus 2017 dengan banderol USD 19.99.
ReCore Definitive Edition akan menghadirkan petualangan baru “Eye of Obsidian” dan Corebot frame “T8-NK”. Bukan cuma itu, game ini juga sudah mendapatkan peningkatan khusus untuk konsol Xbox One X dan dukungan terhadap fitur HDR. Bagi yang belum tahu ReCore, game ini menempatkan pemain pada posisi karakter yang merupakan salah satu dari sedikit sekali jumlah manusia, yang berteman dengan robot untuk menjelajahi dunia dinamis nan misterius.
Nah gamer PC dan Xbox One, apa kalian tertarik membeli ReCore Definitive Edition nanti?
Capcom kembali merilis video baru dari Monster Hunter: World. Jika pada trailer sebelumnya Capcom memperlihatkan area hutan dari Ancient Forest, maka dalam video ini area baru yang diperkenalkan adalah gurun bernama Wildspire Waste.
Wilayah Wildspire Waste ini selain memiliki suhu yang panas juga memiliki beragam jenis monster. Barroth dan Diablos, dua monster yang sudah muncul dalam seri Monster Hunter sebelumnya akan dapat ditemukan di Wildspire Waste. Ada juga varian dari Lavasioth yang hidup di lumpur.
Monster lain yang diperkenalkan dalam video di atas adalah Kulu-Ya-Ku. Monster ini memiliki kesukaan mencuri telur milik monster lain. Ada juga monster seperti bunglon yang namanya belum diketahui. Tidak lupa, Capcom juga memamerkan monster misterius yang kelihatannya adalah seekor Elder Dragon dalam bagian akhir video.
Diluncurkan tidak hanya di konsol tapi juga PC, Monster Hunter: World adalah game yang patut ditunggu kehadirannya tahun 2018 nanti. Setuju?
Belum puas dengan Tekken 7, Bandai Namco mengumumkan Tekken versi Mobile. Ya, game fighting buatan Katsuhiro Harada ini akhirnya merambah ke ranah game mobile. Berikut adalah trailer perdana dari game yang diberi judul Tekken ini:
Tekken akan memiliki story mode. Dalam mode ini, pemain akan ditugaskan untuk membantu Kazuya Mishima dan Nina Williams melawan musuh yang dinamakan the Revenant. Pemain akan menggunakan tiga karakter dalam story mode. Karakter ini bisa dipilih dari ratusan jenis karakter yang sudah tersedia. Masing-masing karakter akan memiliki combo yang berbeda.
Selain story mode, ada juga dojo challenge yang merupakan fitur online. Melalui karakternya, pemain harus mempertahankan dojo dari serangan pemain lain. Bandai Namco juga akan mengadakan live events yang bisa diikuti oleh semua pemain game Tekken.
Saat ini Tekken versi mobile sudah memasuki tahap soft launch di wilayah Kanada dan bisa diunduh di android maupun iOS. Kapan game ini dirilis secara global masih belum diketahui.
Ternyata identitas dari #Projekt1514 yang sebelumnya diumumkan oleh Bandai Namco adalah game TPS (Third Person Shooter) Sword Art Online. Game ini diberi judul Sword Art Online: Fatal Bullet dan akan dirilis awal tahun 2018 nanti di PS4, Xbox One serta PC. Berikut adalah trailer perdananya:
Sword Art Online: Fatal Bullet akan menggabungkan shooter dengan elemen RPG.Bukan hanya senjata api saja yang bisa digunakan, pemain juga dapat menggunakan senjata jarak dekat seperti pedang. Jika keduanya tidak cukup, masih ada skill dan gadget yang bisa digunakan dalam pertempuran. Game ini juga menyediakan fitur co-op online play serta mode kompetitif.
Dari trailer dan deskripsinya, Sword Art Online: Fatal Bullet sepertinya patut ditunggu kehadirannya. Bagaimana menurut kamu?
Bertepatan dengan HUT RI ke 72, Garena AOV merilis hero spesial yang sudah lama ditunggu-tunggu, Batman! Lebih spesialnya lagi, Batman dirilis secara gratis supaya semua Challengers, sebutan pemain Arena of Valor (AOV), bisa memiliki dan memainkan Super Hero spesial ini. AOV menghadirkan Batman dengan lisensi resmi dari Warner Bros. Interactive Entertainment sebagai perwakilan dari DC Entertainment.
Melihat dari negara-negara lain dimana AOV telah lebih dulu hadir, kehadiran Batman merupakan penanda kedatangan karakter-karater DC lainnya, seperti Joker dan Superman. Super Hero yang berasal dari kota Gotham ini adalah hero kelas assasin dengan skill sangat unik di mana skill terakhirnya dapat membuat Batman “invisible”.
Skill ini memudahkan pengguna untuk menyergap lawannya dan membuat permainan di AOV menjadi semakin menarik. Kehadiran Batman ini terus melengkapi koleksi hero-hero yang ada di AOV sehingga pertandingan-pertandingan semakin variatif dan sulit untuk ditebak.