Pro League season 4 memasuki babak The Final dimana kali ini akan diadakan di atrium f3, fX Mall Sudirman, Jakarta pada tanggal 28 Februari 2016. Kompetisi yang telah dimulai sejak tanggal 20 Desember 2015 ini telah berlangsung selama 7 minggu, dimana kali ini akan dimeriahkan oleh lima tim terbaik yang akan memperebutkan predikat juara dan hadiah total uang tunai sebesar seratus juta rupiah, dengan rincian sebagai berikut:
Berikut ini adalah struktur untuk 5 tim terbaik yang akan bersaing di The Final:
Garena Indonesia juga telah menyiapkan berbagai macam merchandise menarik khas FIFA Online 3; seperti kaos, gantungan kunci, wristband, pin, sticker dan pena. Selain itu beragam aktifitas menarik seperti doorprize dan quiz juga telah disiapkan untuk menyemarakkan suasana The Final ini. Berikut adalah jadwal untuk acara Pro League Season 4 The Final:
Sebagai publisher game online dengan jumlah pemain terbanyak di Indonesia, Garena Indonesia berkomitmen untuk terus membina industri e-sports dengan menyediakan wadah bagi para gamer dalam negeri untuk go professional. Dimana tim pemenang Pro League Season 1, 2 dan 3 telah mendapatkan kesempatan untuk mewakili Indonesia di ajang internasional di Vietnam, Thailand, dan Korea Selatan.
“Sebagai publisher game online dengan jumlah pemain terbanyak di Indonesia, Garena Indonesia berkomitmen untuk terus membina industri e-sports dengan menyediakan wadah bagi para gamer dalam negeri untuk go professional, dalam skala nasional maupun internasional.”
Edmundo Swidoyono, Project Officer PLS Season 4
Untuk dapat berkompetisi di ajang international, FIFA Online 3 Indonesia menyediakan jenjang turnamen bagi para pemain e-sports yang dimulai dari penyisihan terbawah (Dream Cup R- Series), berlanjut ke tingkat menengah (King Arena), hingga kelas teratas (Pro League).
The Professional League (Pro League)
Pro League merupakan ajang kompetisi teratas di Indonesia untuk game FIFA Online 3 yang telah dimulai sejak tahun 2014. Serupa dengan liga sepakbola, Pro League menggunakan sistem liga dimana 8 tim terbaik di Indonesia bertanding satu sama lain. Satu tim akan bertemu dengan tim yang sama dua kali dengan format best of 2, dimana tim yang meraih 2 kemenangan akan mendapatkan 3 poin penuh, dan hasil imbang (masing-masing tim memenangkan 1 game) berakhir dengan 1 poin untuk kedua tim. Klasemen liga akan diurutkan sesuai dengan total poin yang diperoleh masing-masing tim.
Setelah semua pertandingan berjalan, 5 tim dengan posisi tertinggi secara otomatis lolos ke babak akhir, “Final”. Final menggunakan sistem candle dan single elimination dengan format best of 5. Di ronde pertama, tim posisi kelima akan bertanding dengan tim posisi keempat. Di ronde kedua, pemenang ronde pertama akan bertemu dengan tim posisi ketiga. Pemenang ronde kedua akan melawan tim posisi kedua untuk memperebutkan posisi di final, dimana tim posisi pertama sudah menanti.
Setelah sebelumnya menjadi game ekslusif untuk konsol Xbox 360 dan Xbox One, Rise of the Tomb Raider akhirnya hadir untuk PC pada tanggal 28 Januari 2016 yang lalu. Tentunya, perilisan untuk PC ini disambut baik oleh para hardcore fans seri Tomb Raider, yang notabene muncul pertama kali untuk PC dua puluh tahun silam.
Grafis yang Memukau? Tidak Juga
Jika membicarakan versi PC dari sebuah game, pastinya hal pertama yang menjadi perhatian adalah segi grafis. Namun tampaknya kali ini, para gamers PC tidak dapat terlalu banyak bicara soal grafis. Grafis yang ditampilkan Rise of the Tomb Raider pada versi PC ini memang sangat memukau, bahkan hingga detail terkecil. Tetapi Rise of the Tomb Raider versi Xbox One ternyata juga menawarkan hal yang sama. Satu-satunya perbedaan dari segi grafis diantara kedua grafis adalah segi pewarnaan dan pencahayaan.
Pada versi PC, pewarnaan cenderung lebih gelap dan “tebal” serta gradasi warna sangat terlihat jelas. Namun yang paling terlihat beda adalah segi pencahayaan yang ditawarkan. Pencahayaan pada Rise of the Tomb Raider versi PC terlihat lebih “interaktif”. Dengan arti, pencahayaan akan senantiasa berubah seiring dengan pergerakan Lara Croft. Faktor ini juga secara otomatis mempengaruhi pewarnaan yang juga akan berubah mengikuti sudut pencahayaan. Faktor ini juga yang membuat gamer seakan sedang benar-benar berada di dunia yang sama dengan Lara.
Tampilan grafis di Rise of the Tomb Raider juga sangat tergantung dengan spesifikasi PC yang dimiliki pemain. Bahkan untuk dapat menyamai kualitas grafis Xbox One, pemain membutuhkan spesifikasi PC yang lumayan tinggi. Playcubic sendiri saat memainkan Rise of the Tomb Raider menggunakan spesifikasi Windows 7 64-Bit, 8GB RAM, processor AMD FX-6100 3,9GHz, Radeon HD 7670. Dengan spesifikasi tersebut, Playcubic memang dapat memainkan Rise of the Tomb Raider dengan pengaturan grafis tertinggi, namun pada beberapa adegan cutscenes, masih terasa sedikit “laggy” walaupun tidak terlalu mengganggu saat bermain.
Gameplay: Old School with a New Feel
Rise of the Tomb Raider kembali menghadirkan hal-hal yang disukai oleh para gamers old-school dan para fans lama Tomb Raider, yaitu kehadiran puzzle yang menantang dan berjumlah sangat banyak! Dapat dikatakan bahwa hampir di setiap belokan, pemain akan menemukan puzzle. Tidak hanya puzzle yang merupakan “kewajiban” dari segi cerita, namun juga puzzle untuk sekedar “iseng-iseng berhadiah” juga akan dapat ditemukan oleh pemain.
Bagi para fans baru, jangan khawatir, Rise of the Tomb Raider akan kembali menawarkan adegan pertarungan yang cepat dan penuh ledakan seperti pada Tomb Raider versi reboot tahun 2013. Musuh-musuh di Rise of the Tomb Raider juga terasa lebih sulit dikalahkan. Jadi, bagi para action junkie, para musuh-musuh di Rise of the Tomb Raider akan dapat memberikan tantangan yang cukup menyulitkan. Namun bagi para pemain yang tidak terlalu suka pertarungan yang menyulitkan, lebih baik menggunakan pendekatan stealth sehingga tidak harus menghadapi musuh secara langsung.
Satu hal yang menarik dari Rise of the Tomb Raider adalah sistem upgrade senjatanya. Dibandingkan dengan Tomb Raider, sistem upgrade senjata di Rise of the Tomb Raider terasa lebih mudah. Hal ini dikarenakan barang-barang yang diperlukan untuk update senjata lebih mudah untuk ditemukan. Hampir setiap musuh pasti menyimpan satu atau dua barang untuk update senjata. Namun terdapat hal yang lebih menarik kalau membicarakan senjata di Rise of the Tomb Raider, yaitu sistem aiming-nya yang cenderung berbeda tergantung dari senjata yang pemain gunakan. Shotgun yang lebih efektif untuk jarak dekat-menengah dengan damage tinggi, hand gun yang memberikan kestabilan tetapi damage yang tidak terlalu besar, senapan AK-47 yang tidak stabil namun memiliki jangkauan yang cukup jauh dan damage yang cukup tinggi, serta panah yang menawarkan presisi yang cukup tinggi serta jarak yang cukup jauh.
Playcubic sendiri lebih memilih untuk menggunakan panah karena faktor presisi tersebut dan tentunya karena panah tidak mengeluarkan suara yang keras sehingga Lara bisa dengan mudah menyelinap sekaligus menghabisi lawan satu per satu tanpa takut ketahuan oleh musuh-musuh lain yang ada di tempat tersebut. Lara juga kini dapat merakit bomb, mulai dari bomb paku, bom asap hingga bom molotov. Bagi para pemain yang tidak suka ribet membunuh musuh satu per satu, opsi ini dapat menjadi pilihan terbaik. Tapi tentu saja, cara ini akan dapat memicu lebih banyak musuh untuk mencari pemain.
Expeditions Mode
Selain Campaign mode, Rise of the Tomb Raider juga menawarkan Expeditions mode. Pada mode ini, pemain akan dituntut untuk mendapatkan skor tertentu dengan berbagai macam tantangan. Tantangan-tantangan tersebut bergantung kepada “challenge card” yang pemain pilih. Pemain bisa mendapatkan challenge cards dari campaign mode setelah pemain melakukan tugas tertentu atau bisa juga membeli dengan poin yang didapatkan dengan cara bermain Expeditions mode ini. Pemain juga dapat membeli challenge card dengan menggunakan uang asli yang jika dapat menyelesaikannya, pemain akan mendapatkan berbagai opsi kustomisasi untuk Lara, seperti pakaian baru, peralatan baru dan senjata baru. Namun semua itu hanya merupakan kustomisasi kosmetis yang tidak memberikan keuntungan apapun. Bagi para pemain yang bosan dengan cerita utama dari Campaign mode, Expeditions mode ini bisa menjadi “pengalih rasa bosan”. Expeditions mode ini juga cukup berguna bagi pemain yang ingin membiasakan diri dengan sistem kontrol game.
Lara Croft = Camilla Luddington
Tidak dapat dipungkiri, keberhasilan Rise of the Tomb Raider adalah berkat akting brilian dari aktris Camilla Luddington. Jika dibandingkan dengan Lara Croft pada seri-seri sebelumnya, Lara Croft pada Rise of the Tomb Raider ini serasa benar-benar hidup. Aktris asal Inggris tersebut begitu menghayati perannya, sehingga wajah Lara Croft pada Rise of the Tomb Raider ini dibuat lebih mirip dengan Camilla Luddington dibandingkan sebelumnya.
Kesimpulan Playcubic
Dapat dikatakan bahwa Rise of the Tomb Raider telah berkembang jauh dari Tomb Raider. Lara Croft juga kini lebih “cekatan”, terutama pada adegan-adegan pertarungan, jika dibandingkan dengan sebelumnya. Kehadiran Puzzle yang lebih sulit mengembalikan kembali esensi seri Tomb Raider dan bukan hanya sebagai “pelengkap” seperti pada Tomb Raider versi tahun 2013. Rise of the Tomb Raider sangat direkomendasikan bagi para fans Tomb Raider, baik fans lama ataupun baru. Bahkan dari bagi para gamers yang bukan fans seri Tomb Raider namun gemar memainkan game platformer, Rise of the Tomb Raider dapat menjadi salah satu pilihan game yang wajib dimainkan.
Pros
+ Lara Croft yang tentunya menjadi daya tarik utama game ini
+ Puzzle yang lebih memutar otak
+ Visual latar belakang yang indah
+ Stealth Kill Cutscenes yang keren
Cons
– Spesifikasi PC yang dibutuhkan cukup tinggi
– Beberapa tugas pada saat menjelajahi makam terasa repetitif
Sepertinya dunia Sword Art Online akan menjadi kenyataan dalam waktu dekat ini, karena IBM akan menghadirkan game MMORPG virtual reality (VR) dengan judul Sword Art Online: The Beginning. IBM akan menyelenggarakan di lokasi rahasia di kota Tokyo pada 18 – 20 Maret 2016.
IBM hanya menyediakan tempat sebanyak 208 partisipan untuk proyek ini. IBM akan menggunakan cognitive system yang dinamakan IBM Watson, yang menggunakan pengolahan bahasa yang natural dan mesin yang dapat belajar untuk mengungkap kedalaman dari data yang sangat besar dan tidak berstruktur.
IBM juga menggunakan teknologi lainnya untuk Sword Art Online: The Beginning yakni SoftLayer yang akan menampung dunia VR Sword Art Online. Kalian yang penasaran, bisa mengunjungi situs resminya di sini.
Jadi apakah nantinya kita juga akan dibawa ke dunia yang immersive tersebut hingga tertidur? Simak terus Playcubic.com.
Hari ini Stainless Games mengumumkan bahwa pihaknya akan merilis Carmageddon: Max Damage untuk PS4 dan Xbox One.
Bagaimana dengan gamers PC? Tenang, game versi PC juga akan dirilis, dan akan digratiskan bagi gamers yang sudah pernah membeli game Carmageddon: Reincarnation.
Game versi konsol Xbox One dan PS4 dijanjikan akan dirilis pada akhir tahun 2016 dan akan menghadirkan berbagai aksi yang lebih heboh dari seri sebelumnya. Untuk mengetahui lebih detil mengenai fitur apa saja yang dihadirkan dalam Carmageddon: Max Damage, silahkan kunjungi situs remsi gamedi sini. Jangan lupa lihat dulu trailer game pada video di bawah ini.
Menurut informasi yang diungkap oleh gamespot, toko game GameStop di Amerika Serikat berani membayar konsol Xbox One atau PS 4 bekas pakai seharga USD 200 dalam bentuk store credit.
Saat ini di GameStop harga Xbox One dan PS4 masing-masing dibanderol mulai dari USD 350, berarti gamers yang memiliki salah satu konsol dapat memiliki konsol lain hanya dengan menambah uang sebesar USD 150 menggunakan promo tersebut. Dalam sejarah penjualan konsol bekas di GameStop Amerika Serikat, PS4 dan Xbox One merupakan konsol yang dihargai dengan angka termahal, mengingat Wii U hanya diharga seharga USD 100.
Hm… kalo di Indonesia sih lebih baik kita jual sendiri konsolnya lalu beli konsol bekas/baru lain di forum-forum jual beli online, harga jual konsol bekas sepertinya lebih bagus di sini. Setuju?
Sudah tidak terhitung berapa banyak game yang telah dirilis di dunia ini. Namun hanya segelintir diantaranya yang mungkin dapat dikatakan sebagai game yang telah memberikan suatu perubahan dalam dunia gaming. Perubahan atau inovasi tersebut tidak selalu terkait dari segi gameplay saja, namun juga pengalaman bermain yang diberikan dari game tersebut.
Playcubic telah merangkum 10 game yang menurut kami telah merubah dunia gaming, baik dari segi gameplay ataupun pengalaman bermain. Nah, ini dia!
Mortal Kombat (1992)
Mortal Kombat akan selalu diingat sebagai salah satu game yang paling kontroversial sepanjang masa. Bagaimana tidak? Game ini menawarkan pengalaman bermain yang sangat berbeda dibandingkan game sejenis. Dengan karakter hasil render dari motion capture, game ini menampilkan “manusia asli” sebagai karakter. Faktor ini membuat Mortal Kombat yang pada masa itu dianggap mendekati “kenyataan”. Tidak hanya itu saja, Mortal Kombat yang sarat akan kekerasan dan kesadisan ini juga dapat dikatakan sebagai game yang telah membuka mata orang awam bahwa “Game tidak hanya untuk anak-anak”. Walaupun sudah tidak menggunakan render mo-cap manusia asli sejak Mortal Kombat 4, namun tingkat kesadisan game ini tidak berkurang sama sekali. Bahkan dapat dikatakan, tingkat kesadisannya justru kini telah meningkat! Tidak percaya? Silahkan coba mainkan Mortal Kombat X… Tentunya, jika gamers sudah berusia 17 tahun ke atas.
Bekerjasama dengan UniPin, Unison League akan memberikan kebahagian untuk kalian semua dalam event “Like & Share”. Untuk yang belum tahu, UniPin adalah alat pembayaran dengan menggunakan mata uang online yang unik dimana para gamer bisa melakukan top up ke lebih dari 2000 game online, membeli ratusan bahkan ribuan game kasual dan layanan yang tersedia di Indonesia. Serta untuk kemudahan dan kenyamanan, UniPin tersedia di lebih dari 13.000 toko Indomaret dan didukung oleh 10 layanan bank di Indonesia
Gimana cara dapetin hadiahnya?
Dalam event ini, Admin Unison League Indonesia akan mengupload sebuah video trailer dan kalian harus share video tersebut. Pada wallpost share, kalian harus meng-tag 10 temanmu dan jangan lupa untuk mencantumkan hashtag #UnisonIndonesia. Admin akan memilih secara acak 3 orang yang super beruntung untuk mendapatkan hadiah utama dan 10 orang beruntung lainnya yang akan mendapatkan hadiah hiburan. Pemenang pertama akan mendapatkan hadiah berupa UniPin Credit sebesar 500.000. Pemenang kedua mendapatkan UniPin Credit sebesar 300.000. Pemenang ketiga mendapatkan UniPin Credit sebesar 200.000. Dan 10 orang beruntung lainnya akan mendapatkan UniPin Credit masing-masing sebesar 100.000.
Bila kamu belum memiliki ID UniPass, kamu dapat mendaftarnya pada link berikut: http://goo.gl/jJjqYH
Share Event Like & Share beserta attachment Video Trailer yang dipost oleh admin. Jangan lupa untuk tag 10 temanmu pada wallpost yang kamu share dan cantumkan hashtag #UnisonIndonesia.
Setelah share, copy paste link share videomu pada comment postingan video event.
Tim Unison League akan memilih 13 orang pemenang secara acak, dengan ketentuan hadiah sebagai berikut
1st prize : 500.000 UC
2nd prize : 300.000 UC
3rd prize : 200.000 UC
10 orang : masing-masing @100.000 UC
Periode event ini berlangsung pada tanggal 22 Februari – 7 Maret 2016, pukul 23:59 WIB.
Informasi pemenang akan diumumkan pada hari Jumat, 11 Maret 2016, pukul 15.00 WIB di fanpage Unison League Indonesia.
Pemenang yang namanya dicantumkan pada wallpost dapat melakukan konfirmasi data pada tanggal 11-14 Maret 2016 pukul 15.00 WIB.
Dengan mengcantumkan informasi sebagai berikut :
Nama Asli :
Nama di Facebook :
User ID Unison League :
Email UniPass :
*Bagi yang terlambat mengkonfirmasikan data, hadiah dianggap hangus.
Hadiah akan dikirimkan pada tanggal Rabu, 16 Maret 2016. Keputusan yang dibuat oleh tim Unison League adalah mutlak dan tidak dapat diganggu gugat.
Berbeda dengan seri Breath of Fire lainnya yang dirilis melalui perangkat konsol, seri keenam dari Breath of Fire ini akan dirilis pada perangkat PC dan mobile. Breath of Fire 6 sekarang sudah di pre-launch pada Google Play dan PC untuk wilayah Jepang. Game ini akan diluncurkan secara resmi pada 24 Februari 2016.
Kalian bisa menyaksikan fitur yang ada dalam Breath of Fire 6 pada trailer diatas. Nantinya gamer PC dan Android bisa terhubung dalam server yang sama.
Hari ini melalui Mobile World Congress 2016 yang bertempat di Barcelona, Samsung mengungkap seri terbarunya Galaxy S7 dan Galaxy S7 edge. Samsung juga mengungkap beberapa fitur gaming yang spesifik.
Salah satu fiturnya adalah water cooling system yang akan menyaring panas dari prosesor Galaxy S7 ketika mencapai batas suhu tertentu. S7 juga menyertakan dukungan untuk Vulkan API untuk pengembang sehingga membuat game dapat dimainkan dan tampil lebih baik dari perangkat Android lain.
Mode lainnya yakni No Alert yang akan menghentikan semua notfikasi dengan tombol recent dan back dikunci sehingga pemain tidak akan menekan tombol tersebut ketika dalam permainan. Kecanggihan lainnya adalah S7 bisa merekam permainan yang sedang dimainkan dan kamera depan bisa digunakan untuk merekam komentar pemain untuk permainan tersebut.
Fitur gaming lainnya untuk Galaxy S7 adalah penyesuaian performa game sesuai keinginan pemain. Pengaturan standar adalah 60 frames per second (fps), sedangkan low power setting akan mengurangi frame rate menjadi 30 fps sedangkan mode extrem low power akan berjalan di 30 fps dengan penurunan resolusi.
Harga untuk perangkat canggih ini masih belum diumumkan tetapi Samsung sudah membuka pre-order pada 23 Februari 2016 dengan bonus Samsung Gear VR yang berisi enam game.
Berikut ini spesifikasi resmi dari Samsung Galaxy S7
Game first person bertema luar angkasa yakni Adr1ft rencananya akan dirilis pada 28 Maret. Dalam Adr1ft, pemain akan bermain sebagai astronot yang hilang ingatan dengan baju luar angkasa yang rusak dan terlantar dalam stasiun ruang angkasa yang sudah porak poranda.
Pemain akan menjelajahi stasiun yang masih tersisa dan mencari cara untuk memperbaiki sebuah kendaraan darurat untuk melarikan diri. Adr1ft nantinya juga akan mendukung Oculus Rift Virtual Reality. Selain di PC, Adr1ft nantinya akan juga akan dirilis pada perangkat PS4 dan Xbox One.