Indiana Jones adalah franchise ikonik yang menjadi simbol dari “petualangan”. Karakter utamanya yang biasa dipanggil Indy, bahkan telah menginspirasi banyak orang untuk mengikuti jejaknya sebagai Arekolog dan berburu harta karun, meski pada kenyataannya tidak seindah yang dibayangkan.
Namun, reputasi Indiana Jones dalam beberapa tahun terakhir agak menurun. Dua film terakhir Indiana Jones kurang memuaskan. Begitu juga dengan gamenya, dimana game terakhirnya rilis di 2008 dan berbentuk Lego. Ketidakpuasan dan kehampaan ini berhasil dimanfaatkan oleh Bethesda dan MachineGames dengan membuat Indiana Jones and The Great Circle.
Playcubic mendapatkan kesempatan dari Bethesda dan MachineGames untuk mereview Indiana Jones and The Great Circle versi PC. Sebagai salah satu fans dari Indy, bisa memainkan game Indiana Jones berkelas next-gen adalah mimpi menjadi nyata. Selain itu, saya juga ingin melihat bagaimana MachineGames yang membuat Wolfenstein, menginkorporasikan fitur-fitur terbaik dari franchise tersebut ke dalam Indiana Jones and The Great Circle.
Petualangan Keliling Dunia
Dari segi cerita, MachineGames tampaknya memahami betul esensi dari kisah dan nada yang melekat pada Indiana Jones. Mereka memutuskan untuk bermain aman sekaligus mencoba untuk langsung memikat hati para fans Indiana Jones, langsung pada awal permainan.
Bagian prologue Indiana Jones and The Great Circle adalah versi adaptasi game dari Raiders of the Lost Ark. Selain sebagai tutorial atau perkenalan dengan mekanik yang ada di dalam game, bagian ini juga memperlihatkan bagaimana developer mengapresiasi franchise ini. Saya jamin, fans Indiana Jones akan sangat menyukai bagian prologue di game ini.
Cerita Indiana Jones and The Great Circle terjadi di antara Raiders of the Lost Ark dan The Last Crusade. Timeline ini menjadikannya sebagai bagian alami dari alur cerita Indiana Jones.
Semuanya berawal dari sosok raksasa misterius bernama Locus yang mencuri artefak berbentuk mumi kucing. Ia juga merusak museum tempat artefak tersebut disimpan, yaitu Marshall College. Locus sendiri diperankan oleh mendiang Tony Todd yang mencuri perhatian dengan gaya suara khasnya.
Peristiwa tersebut ternyata tidak membuat takut Indy. Ia justru memutuskan untuk mengejar Locus dengan melakukan perjalanan keliling dunia. Game ini membawa pemain menjelajahi berbagai tempat ikonik dunia yang dibuat ulang ke dalam game dengan visual mempesona, mulai dari Piramida Agung di Mesir, kapal perang Nazi di atas pegunungan Himalaya, kota suci Vatikan, dan lain-lain
Serba Detail
Mungkin alasan kenapa MachineGames mengimplementasikan gaya first person di Indiana Jones and The Great Circle adalah agar pemain dapat mengapresiasi bagaimana detailnya dunia di dalam game ini. Semua lokasi yang didatangi oleh Indy di dalam game dirancang dengan sangat baik dan penuh detail sampai yang terkecil.
Saya akan mengambil contoh museum di Marshall College. Selayaknya museum, kalian bisa melihat panel berisi penjelasan secara detail dari berbagai koleksi yang dipamerkan. Salah satu koleksi bahkan berasal dari Indonesia. Sebagai orang yang tertarik dengan sejarah, saya menghabiskan waktu cukup lama di tempat ini dengan melihat dan membaca satu per satu informasi dari setiap koleksi.
Pada perjalanan selanjutnya yaitu ketika Indy tiba di kota suci Vatikan, saya kembali dibuat kagum dengan bagaimana MachineGames mendesainnya. Arsitektur Vatikan terlihat megah dengan berbagai ornamen yang menunjukkan kesuciannya, berlanjut dengan reruntuhan kuno Sukhothai yang seakan tenggelam di Tengah-tengah hutan lebat, hingga situs penggalian Nazi di dekat Piramida Agung yang mengintimidasi.
Kualitas grafis dan visual yang disajikan dalam game ini sangat memukau, ditambah efek pencahayaan ray-tracing yang luar biasa. Developer juga berhasil memadukan elemen fiksi dan sejarah dengan baik, membuat pemain yang memainkannya bisa mengikuti dengan nyaman.
Penghormatan Terhadap Franchise Aslinya
Tidak hanya visual saja, MachineGames juga berhasil mereplikasi nuansa dan atmosfir dari Indiana Jones ke dalam games. Para pengisi suara telah bekerja dengan baik untuk membuat karakter di dalam game terlihat otentik, mirip dengan tokoh di filmnya.
Pujian menurut saya patut diberikan kepada Troy Baker, yang memberikan performa suara dan gerakan sangat mirip dengan Harrison Ford muda sebagai Indy. Dialog dan karakternya sangat menonjolkan rasa humor, pesonanya, dan juga kecintaan Indy terhadap sejarah.
Musuh utama dalam game, Emmerich Voss (Marios Gavrilis) yang merupakan arkeolog Nazi justru memiliki kebalikan dengan sifat yang dimiliki Indy. Keduany sama-sama memiliki rasa keingintahuan yang tinggi akan sejarah, tapi dengan metode yang berbeda. Bisa dibilang Voss adalah cerminan gelap dari sifat obsesi yang dimiliki Indy.
Teman baik Indy, Marcus Broody (David Shaughnessy) yang juga merupakan karakter ikonik dari film Indiana Jones juga hadir di dalam game. Akan ada juga tokoh-tokoh baru di dalam game seperti Gina Lombardi (Alessandra Mastronardi), jurnalis sekaligus sidekick dari Indy. Pertemuan awal mereka hingga
Atmosfir yang imersif di dalam game juga tidak bisa terwujud tanpa musik yang mengiringnya. Gordy Haab yang mengerjakan bagian musik di Indiana Jones and The Great Circle berhasil menangkap esensi dari karya aslinya buatan John Williams, dan menuangkannya ke dalam game.
Merasakan Bagaimana Hidup Sebagai Indy
Indiana Jones the Great Circle menawarkan pengalaman bermain yang mendalam. Gaya first person yang disajikan membuat pemain bisa merasakan apa yang dialami oleh Indy di dalam game, sangat imersif menurut saya.
Ketika membuka peta, Indiana Jones the Great Circle akan menghadirkannya dengan cara yang tidak biasa. Indy akan memegang sebuah peta fisik ketika kalian membuka peta. Peta ini juga akan dilengkapi oleh berbagai jenis memo, foto, atau berbagai petunjuk lainnya yang ditemukan selama eksplorasi. Ketika membuka peta, game juga tidak berada dalam mode pause sehingga kalian bisa berjalan-jalan sambil dalam keadaan membuka peta.
Contoh lainnya bagaimana imersif game ini adalah ketika membuka pintu yang terkunci harus memutar kuncinya dulu, baru pintu bisa terbuka. Senjata melee di game ini juga memiliki durabilitas dan bisa rusak jika dipakai terus-terusan.
Indiana Jones the Great Circle juga memiliki side quest, atau yang game ini disebut sebagai Fieldwork. Side quest yang ditawarkan di game ini cukup menarik dan beberapa bahkan berhubungan dengan cerita utama. Ada juga side quest yang lebih ke arah mendapatkan item tertentu dengan jumlah yang sudah ditentukan. Lokasi yang luas juga memberikan kebebasan dari segi eksplorasi dan menggunakan berbagai cara untuk menyelesaikan misi yang diberikan.
Puzzle bisa dibilang adalah elemen utama di Indiana Jones the Great Circle. Selama permainan, kalian akan dihadapkan dengan berbagai macam tipe puzzle. Ada yang sederhana dan bisa diselesaikan dengan pengamatan pemain saja. Ada juga yang membuat pusing. Contohnya adalah puzzle buku di Vatikan dimana kalian harus mengurutkannya berdasarkan peristiwa sejarah yang disukai oleh pembuatnya. Bayangkan itu.
Biasanya petunjuk dari puzzle bisa ditemukan dalam note ketika sedang eksplorasi, dan bisa dilihat dalam jurnal. Jika kalian mengalami kesulitan dalam memecahkan puzzle, kalian juga bisa mengatur tingkat kesulitannya. Ini sangat memudahkan bagi gamer yang mungkin kurang suka dengan puzzle dan hanya ingin mengikuti ceritanya saja.
Gameplay yang “Menghibur”
Indiana Jones the Great Circle menghadirkan elemen gameplay yang juga setia dengan gaya dari Indy di film. Kalian akan diberikan kebebasan dalam mengambil tindakan saat berhadapan dengan musuh. Bisa itu dengan menyelinap secara diam-diam, menaiki dan bergelantungan di objek yang tinggi, atau menggunakan penyamaran. Kalian juga bisa memilih untuk jalan kekerasan.
Meski Indy selalu dibekali dengan senapan revolvernya, tembak-menembak bukanlah fokus utama game ini. Sebaliknya, pemain justru lebih didorong memakai kreativitasnya untuk menghindari musuh. Jika Indy sampai ketahuan, pertempuran dengan tangan kosong bisa menjadi opsi utama.
Pukulan Indy terasa berat dan sangat memuaskan, terutama dari suara hantamannya. Begitu juga parry yang cukup mudah untuk dilakukan. Kalian juga bisa menggunakan cambuk untuk menarik musuh dan Indy kesempatan melakukan pukulan KO. Selain sebagai senjata, cambuk milik Indy juga akan banyak digunakan dalam bagian platforming dan traversal. Semua ini bisa dilakukan asalkan stamina Indy mencukupi. Kalian bisa mengisi stamina ini dengan memakan buah atau roti.
MachineGames juga memberikan fitur dimana Indy bisa menggunakan segala sesuatu disekitarnya sebagai senjata. Salah satu lokasi yang saya paling suka di game ini adalah situs penggalian. Karena banyak peralatan yang bisa digunakan sebagai senjata, seperti palu, sekop, bahkan wajan yang digunakan untuk memasak pun juga bisa.
Senjata dadakan ini juga satu-satunya cara bagi Indy untuk menggunakan stealth takedown. Kalian hanya perlu membuat Indy berada di belakang musuh tanpa sepengetahuan mereka dan boom! Musuh akan pingsan tanpa melawan. Hal yang perlu kalian ketahui adalah senjata di game ini memiliki durabilitas dan bisa hancur jika digunakan terus-terusan. Lalu satu lagi adalah AI musuh di game ini tidak konsisten. Musuh bisa menjadi sangat bodoh atau justru memiliki indra ketujuh karena bisa melihat Indy yang sedang bersembunyi.
Inilah yang menyebabkan segi combat di Indiana Jones the Great Circle terasa kurang menantang dan malah terkesan dangkal. Bayangkan kalian melihat musuh yang mendekat secara bergantian padahal Indy sedang dalam posisi menggunakan senjata api. Ini sudah pernah terjadi kepada saya. Atau Indy melakukan silent takedown tepat disamping musuh lain, tapi mereka tidak bereaksi apa-apa. Ini juga sudah saya alami.
Saya berpikir “kelucuan” ini mungkin memang disengaja oleh developer, karena mereka ingin tetap otentik dengan gaya film Indiana Jones yang juga terkesan goofy.
Indiana Jones the Great Circle juga memiliki sistem progression yang terbilang sederhana. MachineGames tidak menggunakan mekanisme skill tree seperti dalam game action adventure lain, tapi cukup dengan membaca buku saja.
Jadi kalian bisa meningkatkan kemampuan Indy melalui buku-buku yang ditemukan sepanjang permainan. Kemampuan yang ditawarkan biasanya hanya berupa penambahan atribut atau bonus skill yang pasif, seperti meningkatkan stamina sehingga membuat Indy bisa lebih lama melakukan platforming atau memperkuat pukulan Indy. Untuk mendapatkan skill-skill tersebut, kalian harus membelanjakan skill point yang bisa didapat dari menyelesaikan side quest atau memfoto vista yang ada di dalam game.
Indiana Jones and the Great Circle Dari Segi Teknis
Selama memainkan Indiana Jones the Great Circle di PC, saya hampir tidak pernah mengalami masalah teknis. Satu masalah yang saya temui adalah ketika pada bagian cutscene setelah Indy menemukan catacomb di bawah Vatikan. Entah kenapa, mendadak suhu PC saya meningkat dengan cepat secara mendadak. Namun setelah cutscene itu selesai, PC kembali ke dalam kondisi biasa.
Saya menggunakan PC dengan spesifikasi CPU i5-14400F, GPU RTX 3060, RAM 32GB, dan SSD. Setting grafis yang saya gunakan adalah High dengan menggunakan Nvidia DLSS di Quality. Dari segi spesifikasi, Indiana Jones the Great Circle adalah game yang cukup demanding. Saya juga tidak menyarankan untuk memainkan game ini dengan spesifikasi yang rendah, karena rasa imersifnya akan hilang.
Kesimpulan
Indiana Jones the Great Circle adalah game Indiana Jones yang sempurna. Mulai dari desain levelnya yang indah, karakternya yang sudah sesuai, eksplorasi yang bebas, elemen platforming, dan juga unsur puzzle, game ini berhasil menangkap semua esensi yang ada di film. Ya, ini adalah game adaptasi film Indiana Jones yang kemiripannya sudah 1 banding 1.
Tapi jika dilihat dari segi action, Indiana Jones the Great Circle akan terasa kurang. Kekurangan ini disebabkan oleh kurangnya developer dalam mendesain kecerdasan AI musuh. Rasa imersif dalam game sering hilang karena musuh yang bertingkah secara tidak masuk akal. Padahal mekanisme penggunaan senjata yang bisa didapat dari benda di sekitar sudah sangat baik.
MachineGames telah membuktikan bahwa mereka memahami dan menghormati franchise Indiana Jones. Game ini telah menghadirkan petualangan baru Indy yang setara dengan versi filmnya, dan dapat memuaskan tidak hanya penggemar lama, tetapi juga bagi orang baru yang mungkin baru mengenal franchise ini.