4. Fallout 76 dan Dunia Apocalypse-nya
Bethesda benar-benar luar biasa saat mengumumkan Fallout 76 di E3 2018. Trailer perdana yang diiringi oleh musik Take Me Home, Country Roads dan bagaimana persuasifnya jubir Bethesda, Todd Howard sukses membuat gamer yakin dengan game ini. Namun hasilnya adalah kekecewaan. Fallout 76 malah gagal saat rilis.
Masalah utama yang melanda game ini adalah masalah teknis. Mulai dari bug dan glitch yang bertebaran dimana-mana sampai fitur yang tidak bisa digunakan seperti widescreen support dan fitur text chat untuk PC. Fallout 76 terlihat seperti game yang belum rampung namun dipaksa untuk rilis. Belum lagi keputusan Bethesda untuk menghilangkan NPC dalam game tersebut. Padahal seri Fallout terkenal dengan cerita dan dialognya.
Perbaikan pun diluncurkan oleh Bethesda. Momen come back Fallout 76 adalah ketika Bethesda memutuskan untuk menghadirkan NPC di update Wastelanders. Bethesda juga mengimplementasi dialog untuk para NPC dan juga ada main story quest.
Aneh memang. Padahal Fallout sudah memiliki pakem. Entah kenapa Bethesda malah melakukan hal yang berbeda dengan Fallout 76.
5. Diablo 3 yang Harus Selalu Online
Diablo adalah franchise game legendaris. Banyak gamer yang mengenal game berkat Diablo. Ketika merilis Diablo 3 pada 2012 Blizzard mencoba satu hal yang berbeda yaitu game ini mengaruskan pemainnya selalu online. Namun resepsi yang didapat Blizzard dengan mengimplementasi fitur baru ini justru tidak baik.
Koneksi yang tidak stabil dan server yang tidak mumpuni membuat perilisan Diablo 3 berantakan. Gamer yang sudah antusias ingin memainkan gamenya tidak dapat login karena masalah teknis tersebut. Bahkan masalah teknis Diablo 3 ini diabadikan menjadi meme bernama Error 37. Masalah ini menjadi semakin besar ketika Blizzard menolak gamer yang ingin melakukan refund.
Melalui berbagai macam update, masalah teknis tersebut akhirnya berhasil dibenahi oleh Blizzard. Selain itu Blizzard juga meminta maaf dengan cara menghilangkan fitur action house yang kontroversial dan merilis ekspansi baru Reaper of Souls pada 2014.
Semoga pada perilisan Diablo 4 nanti Blizzard tidak perlu lagi mengikuti pola come back seperti Diablo 3.
6. Sea of Thieves yang Berhasil Come Back Berkat Jack Sparow
Momen come back juga dialami oleh game flagship milik raksasa IT Microsoft. Ketika rilis pertama kali pada tahun 2018, Sea of Thieves langsung dicap sebagai game gagal.
Apa sebabnya? Game ini rupanya tidak memiliki konten yang cukup banyak. Konten utama Sea of Thieves yaitu berburu harta karun malah jadi membosankan karena terus diulang-ulang. Belum lagi dunia Sea of Thieves yang hampa. Variasi musuh yang muncul juga sangat sedikit. Kurangnya konten ini diperkeruh dengan harga game Sea of Thieves yang terbilang mahal.
Seperti game online yang lain, developer akhirnya menambal masalah-masalah tersebut melalui update. Saat ini Sea of Thieves sudah menjadi game yang berbeda dengan ketika rilis pertama kali. Belum lagi game ini sering mengadakan event kolaborasi misalnya pada season tiga yang menghadirkan Jack Sparrow dari Pirates of the Caribbean.
Bagaimana menurut kamu? Apakah kamu tertarik untuk mencoba game-game di atas yang berhasil come back?