Hai Gamers, kalian pasti sudah banyak yang tahu bahwa Nintendo baru saja meluncurkan konsol game NES klasik “baru” dan resmi dengan ukuran yang lebih kecil dibandingkan konsol NES original (bukan versi Raspberry Pi NES). Konsol tersebut dirilis dengan bundel 30 games yang sudah terbenam langsung didalam mesin. Seakan ingin menjawab tantangan dari Nintendo, Sega kabarnya saat ini juga tengah membuat membuat konsol klasik Sega Mega Drive (dengan kontroler wireless) yang dibundel dengan 80 games plus mendukung cartridge Mega Drive original. Tidak hanya konsol, Sega juga membuat sebuah protable gaming system alias konsol genggam yang juga berisi 80 games klasik Mega Drive dan masih bisa ditambah dengan menyalin ROMs game ke SD cards. Sega mempercayakan pembuatan konsol klasiknya ini kepada pihak ke tiga yang berasal dari Cina.
Lalu sebenarnya apa maksud dari dua raksasa industri games ini “merilis” kembali konsol yang sudah lama mati? Tentu saja jawaban pertama adalah NOSTALGIA. Ya, target penjualan utama konsol klasik rasa baru ini nampaknya menyasar pada gamers berumur 25 tahun ke atas yang dahulu mungkin pernah memiliki sejarah manis dengan konsol NES maupun Mega Drive. Lalu mengapa Nintendo dan Sega masih melirik target gamers yang sudah cenderung masuk ke level yang kemungkinan besar sudah banyak yang melupakan asiknya bermain games dan sibuk bekerja? Saya bisa jawab mungkin jawabannya adalah tingkat kemapanan. Gamers yang waktu kecil hanya bisa bermain konsol NES atau Mega Drive dirumah temannya karena tidak mungkin memiliki konsol dengan berbagai kondisi pada dahulu kala mungkin kini sudah memiliki berbagai kemungkinan yang bisa membuat membeli dan memiliki apa yang mereka inginkan sewaktu kecil namun tidak bisa terpenuhi, salah satu contohnya konsol games.
Nintendo dan Sega melihat peluang ini, dan percaya dari pada membeli konsol bekas original, lebih baik konsumen membeli konsol klasik baru dengan berbagai pembaharuan teknologi yang memungkinkan dihubungkan dengan berbagai perangkat pedukung generasi saat ini (seperti TV LED) tanpa harus mengurangi esensi dari games klasik itu sendiri. Mengapa Sega ataupun Nintendo tidak menyasar target gamers pemula yang berusia remaja atau anak-anak? Saya rasa baik Nintendo ataupun Sega sudah ikut memikirkan dampak yang didapat dari peluncuran konsol klasik mereka terhadap gamers muda. Nah memperdalam hal yang baru saja saya katakan di atas, tidak dapat dipungkiri bahwa cukup banyak gamers yang sudah menjadi orang tua namun masih memiliki hobi bermain games yang aktif dan ingin memperkenalkan kepada anak-anak mereka games yang layak dan seru yang biasa mereka mainkan di masa mereka kecil dulu. Nah dari sini kita dapat ambil suatu garis merah bahwa target penjualan untuk gamers veteran tentu saja akan berdampak pada gamers muda jika mereka masih berada pada suatu lingkungan yang sama.
Bisa diambil kesimpulan sederhana bahwa peluncuran konsol klasik “baru” dari Nintendo dan Sega merupakan suatu strategi yang licin dan mantap. Melihat dari tingkat kejenuhan terhadap games ataupun konsol games canggih yang ada saat ini, yang kebanyakan hanya beradu sisi grafis dibandingkan gameplay. Nah, Sega dan Nintendo melalui games klasik mereka memang hadir untuk menawarkan gameplay yang sesungguhnya dari sebuah video game. Selain itu, lagi-lagi saya harus katakan sisi nostalgia sangat kental dan memang tidak bisa dikesampingkan dari perilisan dua konsol klasik baru tersebut. Bagaimana dengan Gamers di sini? Apakah kalian mungkin adalah salah satu dari banyak gamers yang tertarik dengan peluncuran konsol klasik baru buatan Nintendo dan Sega? Atau malah kalian sudah memesannya sekarang?
Okelah, nikmati petualangan kalian yang penuh nostalgia 😀