Nemesis dan orc
Orc dan nemesis system merupakan ciri khas sekaligus daya tarik utama dari game ini. Sistem ini membuat hubungan antara Talion dan orc menjadi lebih personal. Orc di sini bukan hanya sekedar fooder, tapi bisa juga menjadi rival.
Misalnya saat Talion sedang bertarung, tiba-tiba ada random orc yang berhasil membunuhnya. Orc ini lalu diangkat menjadi kapten. Kita sebagai Talion tentunya merasa kesal dan ingin membalas dendam. Ketika akhirnya berhasil menemukan dan membunuh orc itu, ternyata ia masih hidup dan malah menjadi lebih kuat dari sebelumnya. Talion dan orc ini akhirnya menjadi rival. Secara garis besar, inilah bentuk dari nemesis system.
Sistem ini sebenarnya sudah ada semenjak Shadow of Mordor. Dalam Shadow of War, Monolith memodifikasi nemesis system agar menjadi lebih menarik dengan menambahkan beberapa fitur baru.
Orc tidak hanya untuk dibantai saja. Mereka juga dapat direkrut sebagai bawahan Talion. Seperti Pokemon, para orc ini memiliki skill yang berbeda-beda dan dapat dinaikkan levelnya dengan cara melawan orc yang lain. Mereka yang sudah kuat bisa dijadikan sebagai bodyguard Talion atau kapten saat siege.
Siege merupakan fitur baru yang menambah warna Shadow of War. Setiap wilayah dalam game ini dikuasai oleh satu orc overlord yang memiliki benteng. Agar wilayah tersebut menjadi milik Talion, maka ia harus mengalahkan sang orc pemimpin dan mengambil alih bentengnya. Inilah saat dimana siege terjadi. Bersama dengan orc yang sudah dicuci otaknya, Talion dapat menyerbu benteng musuh, membunuh orc pemimpin, dan merebut bentengnya.
Fitur siege ini bisa dimainkan secara online. Pemain bisa menyerang benteng milik pemain lainnya dan mendapatkan loot unik jika berhasil. Gameplaynya kurang lebih sama dengan Metal Gear Solid V dimana pemain bisa saling menginvasi mother base.
Lalu bagaimana dengan microtransaction yang jadi kontroversi? Next…