spot_img
HomeReviewReview Silent Hill 2 Remake (PS5): Kabut Masa Lalu di Zaman Modern

Review Silent Hill 2 Remake (PS5): Kabut Masa Lalu di Zaman Modern

Ketika Capcom sedang asyik-asyiknya membuat remake dari game Resident Evil, Konami justru malah diam. Padahal Konami memiliki franchise Silent Hill, game horror yang tidak kalah mengerikan dari Resident Evil.

Aksi bisu Konami akhirnya pecah di tahun 2022, dimana Silent Hill 2 Remake pertama kali diumumkan. Untuk pengerjaan, Konami juga bekerjasama dengan developer Bloober Team yang sudah terkenal dengan reputasinya dalam memproduksi game psychological horror seperti Layers of Fear.

Tentunya harapan dari fans agar Bloober Team sukses sangat besar. Sebabnya Silent Hill 2 merupakan sebuah masterpiece atau mahakarya. Mengulangi kesuksesan game yang rilis lebih dari dua dekade ini bukanlah suatu hal yang mudah untuk dilakukan.

Kebetulan Playcubic mendapatkan kesempatan untuk lebih awal mereview Silent Hill 2 Remake di PS5. Saya sendiri dulu tidak memainkan game ini, melainkan hanya sebatas menonton saudara saya saja. Sekarang saya akan mencoba sendiri seperti apa sebetulnya Silent Hill 2 yang dulu membuat saya ketakutan.

Suami yang Tidak Bisa Menerima Kepergian Sang Istri

Silent Hill 2 Remake adalah game survival horror yang spesial bagi gamer. Game ini bukanlah Resident Evil. dimana karakter utamanya melawan monster dalam bentuk fisik yang nyata. Dalam Silent Hill 2, pemain akan bertemu dengan “monster-setan-hantu” yang ada di dalam diri karakter utamanya.

Silent Hill 2 menceritakan tentang James Sunderland yang mendatangi kota terpencil bernama Silent Hill, karena ia mendapatkan surat dari istrinya yang telah meninggal, Mary. Tidak hanya ingin bisa bersatu dengan istrinya lagi, James juga membawa masalah pribadinya. Tanpa disadari, semua perasaan tersebut akan bermanifestasi menjadi hal mengerikan yang menantinya di Silent Hill.

Sebagai James, pemain tidak memiliki kemampuan khusus. James hanyalah seorang pria biasa yang dipaksa untuk menghadapi hal yang luar biasa sekaligus menakutkan. Hal yang agak aneh menurut saya adalah James terlihat sangat tenang saat bertualang di Silent Hill, seakan rasa kangennya kepada istrinya menjadi sumber determinasi. Jika saya adalah James, saya tidak akan berpikir dua kali untuk meninggalkan kota tersebut.

Karakter dari James dan juga para manusia tersesat lainnya Silent Hill 2 Remake berhasil diperankan secara baik oleh para aktor pengisi suara. Semua pengisi suara di dalam game ini adalah baru yang menggantikan peran aktor sebelumnya di game original. Misalnya Luke Roberts yang mengisi suara dari James Sunderland berhasil memberikan sentuhan baru yang lebih mendalam dari segi emosional.

Silent Hill 2 Remake Tampil Lebih Mencekam

Dari segi grafis, Silent Hill 2 Remake memiliki perbedaan yang kentara dengan versi originalnya. Silent Hill 2 pada zamannya dulu termasuk game yang menawan dari segi visual. Sekarang hal tersebut ditingkatkan menjadi beberapa kali lipat. Kalian akan terpukau sekaligus takut saat melihat bagaimana bentuk dari kota Silent Hill sekarang.

Jalanan di kota tertutup kabut tebal yang terlihat sangat nyata dan kaya dengan detail. Poster orang hilang yang ditempel di tiang telepon berkibar-kibar karena tertiup oleh angin. Rumah dan toko separuh bagiannya tertutup oleh kabut dengan berbagai macam tanda bahwa tempat tersebut telah ditinggalkan dalam waktu yang lama.

Hal lain yang tidak kalah aneh adalah pagar-pagar besar yang tertutup kain putih kotor yang membatasi beberapa jalan. Dari segi mekanik, pagar ini adalah pembatas agar pemain tidak berkeliaran di luar wilayah yang sudah didesaon oleh developer. Dari segi makna, pagar-pagar ini tampak seakan ada yang mengisolasi kota tersebut dari dunia luar.

Kegelapan yang Memicu Klaustrofobia

Silent Hill 2 Remake tidak hanya sebatas menjelajahi bagian outdoor saja. Pemain juga akan masuk ke bagian indoor seperti apartemen dan rumah sakit. Disinilah kengerian sebenarnya akan dirasakan. Bloober Team berhasil membuat desain ruangan indoor di Silent Hill 2 Remake menjadi lebih kompleks. Pemain akan masuk ke dalam lorong yang sempit, kotor, beberapa bahkan terlihat penuh dengan lubang dan karat seakan tidak berasal dari dunia ini.

Untungnya Bloober Team telah memutakhirkan tampilan dari peta di Silent Hill 2 Remake. Akan ada detail yang lebih jelas sebagai penanda di peta, dan proses ini akan terjadi secara otomatis. Wilayah atau ruangan yang masih memiliki misteri akan memiliki ikon tanda tanya sebagai petunjuk, lalu tanda seru untuk adanya item penting, dan pintu yang dilingkari karena masih terkunci sampai pemain menemukan cara untuk membukanya. Developer juga membuat animasi tambahan, dimana setiap kali masuk ke tempat baru James akan mencoret-coret peta. Meski sederhana, animasi ini membuat pengalaman bermain menjadi lebih imersif.

Atmosfir di game originalnya yang gelap dan menekan berhasil dipertahankan, bahkan ditingkatkan efeknya oleh Bloober Team. Kegelapan di Silent Hill 2 Remake akan berlangsung cukup lama, karena sebagian besar waktu pemain akan dihabiskan di dalam bangunan. Bahkan senter pun tidak bisa menerangi kegelapan pekat yang ada di game ini. Jarak yang bisa disorot oleh cahaya senter sangat pendek dan justru memicu timbulnya klaustrofobia. Kalian akan merasa rentan setiap kali menjelajahi ruangan baru yang gelap. Karena bisa saja ada serangan mendadak dari monster yang bersembunyi di dalam kegelapan.

Teror psikologis ini menjadi semakin menjadi-jadi berkat suara khas dari radio statis yang mendesis. Radio ini akan berbunyi semakin kuat jika ada bahaya mendekat. Belum lagi kehadiran berbagai “suara tanpa badan” yang dijamin membuat nuansa menjadi semakin tegang. Mulai dari bisikan yang muncul secara mendadak, jeritan dari kejauhan, sampai dengan suara gaduh seperti barang besar terjatuh.

Semua pengalaman dari Silent Hill 2 Remake ini semakin istimewa berkat soundtrack luar biasa yang dikerjakan komposer originalnya, Akira Yamaoka. Ia mengaransemen ulang beberapa lagu dari game original di versi remake ini, tanpa menghilangkan ciri khasnya.

Musuh yang Aneh

Para monster di Silent Hill 2 remake juga tampil dengan desain yang lebih detail dan menjijikkan. Musuh yang paling umum yaitu Lying Figure, sekarang tidak seperti manusia yang dikarungi oleh plastik hitam. Sekarang monster ini terlihat seperti manusia yang dibungkus oleh jaket terbuat dari kulitnya, dengan detail bayangan seperti lengan yang terlihat dari luar.

Selain itu Bubble Head Nurses tidak lagi tampil “seksi” seperti di dalam versi filmnya. Monster ini menakutkan karena dapat bergerak dengan cepat, dan membawa dua jenis senjata: pipa atau pisau. Monster ikonik dari franchise Silent Hill yaitu Pyramid Head juga menjadi lebih mengintimidasi di versi remake. Ia adalah makna harfiah dari istilah “Apex Predator” atau predator puncak di dunia Silent Hill, dimana setiap kali monster ini muncul maka akan terjadi kematian.

Implementasi Fitur Game Modern Mengubah Segalanya

Combat di Silent Hill 2 Remake mengalami perubahan signifikan, seiring dengan keputusan developer untuk mengganti gaya pandang fixed camera menjadi over-the-shoulder alias third person. Perubahan yang lebih modern ini pastinya akan sangat dirasakan bagi gamer yang sudah memainkan game originalnya, entah itu menjadi lebih baik atau sebaliknya.

Hal yang pasti adalah perubahan gaya pandang ini membuat combat di Silent Hill 2 Remake mirip dengan game survival horror masa kini. Musuh kini dapat ditarget secara manual dari sudut pandang di balik bahu, fitur quick swap dimana senjata bisa diganti secara cepat hanya dengan menekan tombol d-pad. Selaij itu James juga bisa melakukan gerakan menghindar yang luar biasa cepat, untuk mengelak dari serangan musuh.

Silent Hill 2 Remake juga tetap setia dengan elemen aslinya, dimana ada keterbatasan dari tipe senjata yang ada. James hanya akan dipersenjatai oleh potongan kayu berpaku, pipa karatan, dan tipe senjata api generic: handgun, shotgun, dan rifle. Tidak ada peningkatan atau modifikasi untuk senjata. Suka tidak suka, pemain harus menggunakan senjata yang dimiliki.

Developer juga menambahkan hal baru yang bisa diserang dengan senjata jarak dekat. Sekarang pemain bisa memecahkan kaca untuk masuk ke dalam ruangan, atau sekedar mendapatkan health drink untuk menyembuhkan health dan juga amunisi. Pemain juga dapat menghancurkan bagian dinding tertentu dengan senjata jarak dekat agar dapat mengakses ruangan tersembunyi.

Puzzle yang Membuat Frustrasi

Elemen puzzle yang merupakan daya tarik sekaligus hal yang dibenci dari game originalnya juga berhasil dipertahankan dalam versi remake ini. Elemen ini jugalah yang membedakan Silent Hill dengan game survival horror lainnya.

Mulai dari teka-teki petualangan, seperti menjelajahi apartemen untuk mencari objek besar yang bisa melancarkan salurang pembuangan sampah karena di dalamnya terdapat item kunci. Ada juga puzzle yang lebih rumit dan bisa membuat kalian frustrasi. Misalnya membuka brankas di ruangan tersembunyi yang ruangannya super gelap, atau menyusun koin berdasarkan narasi cerita. Salah satu dari puzzle ini bahkan sukses membuat saya sampai masuk angin karena berpikir terlalu keras untuk memecahkannya.

Penambahan dan perluasan pada bagian puzzle juga merupakan alasan kenapa Silent Hill 2 Remake terasa lebih panjang dibandingkan dengan versi originalnya. Jika dulu puzzlenya bisa diselesaikan dengan lebih cepat, di versi remake pemain harus mengikut beberapa step lebih dulu agar bisa menyelesaikannya.

Meski lebih panjang, alur ceritanya akan tetap sama dengan versi originalnya. Kalian bisa mendapatkan lebih dari satu ending di game ini, bahkan developer telah menambahkan ending baru yang tidak bisa ditemukan di gamne originalnya. Keberadaan multiple ending ini akan menjadi alasan untuk pemain agar mau mengulang kembali Silent Hill 2 Remake dengan New Game Plus+ atau dengan tingkat kesulitan yang lebih tinggi.

Kesimpulan

Kesimpulannya adalah Silent Hill 2 Remake adalah contoh bagaimana developer membuat remake. Modernisasi yang ada didalamnya tidak mengubah game secara keseluruhan, melainkan hanya meningkatkan elemen-elemen yang ada. Untuk Silent Hill 2 Remake, Bloober Team berhasil membuat game ini tetap menakutkan meski membuang gaya fixed camera.

Atmosfir yang menegangkan dan kegelapan yang pekat justru lebih dapat dirasakan di Silent Hill 2 Remake dengan tampilan grafis yang bagus, dan pastinya juga didukung oleh sektor audio. Bagian combat juga dipoles ulang menjadi lebih efisien sekaligus peningkatan dari segi quality-of-life, seperti map yang ditandai secara otomatis.

Perubahan ini membuat Silent Hill 2 Remake menjadi sebuah masterpiece dari genre survival horror, yang hidup berdampingan dengan game originalnya.

REVIEW OVERVIEW

Visual & Grafis
Storyline
Gameplay
Sound (Soundtrack & sound effect)
Replay Value
Aryo
Aryo
Editor Playcubic. Gamer dengan cita-cita punya PC kelas dewa. Disamping PCnya ada PS5 dan Xbox Series X
RELATED ARTICLES

Terpopuler

Ketika Capcom sedang asyik-asyiknya membuat remake dari game Resident Evil, Konami justru malah diam. Padahal Konami memiliki franchise Silent Hill, game horror yang tidak kalah mengerikan dari Resident Evil. Aksi bisu Konami akhirnya pecah di tahun 2022, dimana Silent Hill 2 Remake pertama kali diumumkan....Review Silent Hill 2 Remake (PS5): Kabut Masa Lalu di Zaman Modern