Setelah sebelumnya menjadi game ekslusif untuk konsol Xbox 360 dan Xbox One, Rise of the Tomb Raider akhirnya hadir untuk PC pada tanggal 28 Januari 2016 yang lalu. Tentunya, perilisan untuk PC ini disambut baik oleh para hardcore fans seri Tomb Raider, yang notabene muncul pertama kali untuk PC dua puluh tahun silam.
Grafis yang Memukau? Tidak Juga
Jika membicarakan versi PC dari sebuah game, pastinya hal pertama yang menjadi perhatian adalah segi grafis. Namun tampaknya kali ini, para gamers PC tidak dapat terlalu banyak bicara soal grafis. Grafis yang ditampilkan Rise of the Tomb Raider pada versi PC ini memang sangat memukau, bahkan hingga detail terkecil. Tetapi Rise of the Tomb Raider versi Xbox One ternyata juga menawarkan hal yang sama. Satu-satunya perbedaan dari segi grafis diantara kedua grafis adalah segi pewarnaan dan pencahayaan.
Pada versi PC, pewarnaan cenderung lebih gelap dan “tebal” serta gradasi warna sangat terlihat jelas. Namun yang paling terlihat beda adalah segi pencahayaan yang ditawarkan. Pencahayaan pada Rise of the Tomb Raider versi PC terlihat lebih “interaktif”. Dengan arti, pencahayaan akan senantiasa berubah seiring dengan pergerakan Lara Croft. Faktor ini juga secara otomatis mempengaruhi pewarnaan yang juga akan berubah mengikuti sudut pencahayaan. Faktor ini juga yang membuat gamer seakan sedang benar-benar berada di dunia yang sama dengan Lara.
Tampilan grafis di Rise of the Tomb Raider juga sangat tergantung dengan spesifikasi PC yang dimiliki pemain. Bahkan untuk dapat menyamai kualitas grafis Xbox One, pemain membutuhkan spesifikasi PC yang lumayan tinggi. Playcubic sendiri saat memainkan Rise of the Tomb Raider menggunakan spesifikasi Windows 7 64-Bit, 8GB RAM, processor AMD FX-6100 3,9GHz, Radeon HD 7670. Dengan spesifikasi tersebut, Playcubic memang dapat memainkan Rise of the Tomb Raider dengan pengaturan grafis tertinggi, namun pada beberapa adegan cutscenes, masih terasa sedikit “laggy” walaupun tidak terlalu mengganggu saat bermain.
Gameplay: Old School with a New Feel
Rise of the Tomb Raider kembali menghadirkan hal-hal yang disukai oleh para gamers old-school dan para fans lama Tomb Raider, yaitu kehadiran puzzle yang menantang dan berjumlah sangat banyak! Dapat dikatakan bahwa hampir di setiap belokan, pemain akan menemukan puzzle. Tidak hanya puzzle yang merupakan “kewajiban” dari segi cerita, namun juga puzzle untuk sekedar “iseng-iseng berhadiah” juga akan dapat ditemukan oleh pemain.
Bagi para fans baru, jangan khawatir, Rise of the Tomb Raider akan kembali menawarkan adegan pertarungan yang cepat dan penuh ledakan seperti pada Tomb Raider versi reboot tahun 2013. Musuh-musuh di Rise of the Tomb Raider juga terasa lebih sulit dikalahkan. Jadi, bagi para action junkie, para musuh-musuh di Rise of the Tomb Raider akan dapat memberikan tantangan yang cukup menyulitkan. Namun bagi para pemain yang tidak terlalu suka pertarungan yang menyulitkan, lebih baik menggunakan pendekatan stealth sehingga tidak harus menghadapi musuh secara langsung.
Satu hal yang menarik dari Rise of the Tomb Raider adalah sistem upgrade senjatanya. Dibandingkan dengan Tomb Raider, sistem upgrade senjata di Rise of the Tomb Raider terasa lebih mudah. Hal ini dikarenakan barang-barang yang diperlukan untuk update senjata lebih mudah untuk ditemukan. Hampir setiap musuh pasti menyimpan satu atau dua barang untuk update senjata. Namun terdapat hal yang lebih menarik kalau membicarakan senjata di Rise of the Tomb Raider, yaitu sistem aiming-nya yang cenderung berbeda tergantung dari senjata yang pemain gunakan. Shotgun yang lebih efektif untuk jarak dekat-menengah dengan damage tinggi, hand gun yang memberikan kestabilan tetapi damage yang tidak terlalu besar, senapan AK-47 yang tidak stabil namun memiliki jangkauan yang cukup jauh dan damage yang cukup tinggi, serta panah yang menawarkan presisi yang cukup tinggi serta jarak yang cukup jauh.
Playcubic sendiri lebih memilih untuk menggunakan panah karena faktor presisi tersebut dan tentunya karena panah tidak mengeluarkan suara yang keras sehingga Lara bisa dengan mudah menyelinap sekaligus menghabisi lawan satu per satu tanpa takut ketahuan oleh musuh-musuh lain yang ada di tempat tersebut. Lara juga kini dapat merakit bomb, mulai dari bomb paku, bom asap hingga bom molotov. Bagi para pemain yang tidak suka ribet membunuh musuh satu per satu, opsi ini dapat menjadi pilihan terbaik. Tapi tentu saja, cara ini akan dapat memicu lebih banyak musuh untuk mencari pemain.
Expeditions Mode
Selain Campaign mode, Rise of the Tomb Raider juga menawarkan Expeditions mode. Pada mode ini, pemain akan dituntut untuk mendapatkan skor tertentu dengan berbagai macam tantangan. Tantangan-tantangan tersebut bergantung kepada “challenge card” yang pemain pilih. Pemain bisa mendapatkan challenge cards dari campaign mode setelah pemain melakukan tugas tertentu atau bisa juga membeli dengan poin yang didapatkan dengan cara bermain Expeditions mode ini. Pemain juga dapat membeli challenge card dengan menggunakan uang asli yang jika dapat menyelesaikannya, pemain akan mendapatkan berbagai opsi kustomisasi untuk Lara, seperti pakaian baru, peralatan baru dan senjata baru. Namun semua itu hanya merupakan kustomisasi kosmetis yang tidak memberikan keuntungan apapun. Bagi para pemain yang bosan dengan cerita utama dari Campaign mode, Expeditions mode ini bisa menjadi “pengalih rasa bosan”. Expeditions mode ini juga cukup berguna bagi pemain yang ingin membiasakan diri dengan sistem kontrol game.
Lara Croft = Camilla Luddington
Tidak dapat dipungkiri, keberhasilan Rise of the Tomb Raider adalah berkat akting brilian dari aktris Camilla Luddington. Jika dibandingkan dengan Lara Croft pada seri-seri sebelumnya, Lara Croft pada Rise of the Tomb Raider ini serasa benar-benar hidup. Aktris asal Inggris tersebut begitu menghayati perannya, sehingga wajah Lara Croft pada Rise of the Tomb Raider ini dibuat lebih mirip dengan Camilla Luddington dibandingkan sebelumnya.
Kesimpulan Playcubic
Dapat dikatakan bahwa Rise of the Tomb Raider telah berkembang jauh dari Tomb Raider. Lara Croft juga kini lebih “cekatan”, terutama pada adegan-adegan pertarungan, jika dibandingkan dengan sebelumnya. Kehadiran Puzzle yang lebih sulit mengembalikan kembali esensi seri Tomb Raider dan bukan hanya sebagai “pelengkap” seperti pada Tomb Raider versi tahun 2013. Rise of the Tomb Raider sangat direkomendasikan bagi para fans Tomb Raider, baik fans lama ataupun baru. Bahkan dari bagi para gamers yang bukan fans seri Tomb Raider namun gemar memainkan game platformer, Rise of the Tomb Raider dapat menjadi salah satu pilihan game yang wajib dimainkan.
Pros
+ Lara Croft yang tentunya menjadi daya tarik utama game ini
+ Puzzle yang lebih memutar otak
+ Visual latar belakang yang indah
+ Stealth Kill Cutscenes yang keren
Cons
– Spesifikasi PC yang dibutuhkan cukup tinggi
– Beberapa tugas pada saat menjelajahi makam terasa repetitif