Beruntung dahulu saya mulai memainkan seri game Red Dead Redemption dari game Red Dead Redemption 2 dengan karakter protagonis Arthur Morgan, karena saat dihadapkan dengan Red Dead Redemption yang dilakoni John Marston semuanya terasa menjadi terang benderang dari sisi alur cerita. Yap, kali ini saya mendapat kesempatan dari Rockstar Games untuk mengulas game Red Dead Redemption versi Nintendo Switch yang baru saja dirilis pada tanggal 17 Agustus 2023 kemarin.
Red Dead Redemption sendiri sudah sangat populer dikalangan fans Rockstar Games, sejak kehadiran perdananya pada tahun 2010 silam di konsol PS3 dan Xbox 360. Nah saat diumumkan akan dirilis ke Nintendo Switch, banyak gamer yang menanggapinya secara optimis termasuk saya, karena jika tidak ada kendala teknis maka game ini akan menjadi salah satu game open world terbaik di Nintendo Switch. Salah satu lagi daya tarik versi baru ini adalah kalian bisa memainkan game ini dimana saja jika memilih bermain di konsol Nintendo Switch.
klik untuk memperbesar gambar
Fitur yang mungkin disukai sebagian gamer seperti cheat sudah disediakan pada menu game, kalian bisa memilih menggunakan cheat namun jika menggunakan cheat maka achievement dan fitur autosave menjadi tidak aktif. Kalian yang merasa teks ataupun icon-icon dalam game terlalu kecil jika dimainkan dalam mode handheld bisa mengatur ukurannya lewat menu yang sudah disediakan. Intinya game ini memang sudah disiapkan dengan baik untuk Nintendo Switch.
klik untuk memperbesar gambar
Untuk kontrol game saya tidak merasa ada kendala sama sekali saat memainkannya menggunakan joycon Nintendo Switch. Apalagi jika kalian sebelumnya pernah memainkan seri game Red Dead Redemption, saya rasa kalian akan cepat menghafal fungsi dari semua tombol yang ada di kontroller. Animasi-animasi yang ada saat sedang beraksi sama persis seperti di versi pendahulunya (PS3 dan Xbox 360), misalnya saat sedang menguliti hewan buruan, animasi yang muncul sama persis, tidak terlalu detil seperti di seri game Red Dead Redemption 2. Oh iya, disini ciri khas John Marston masih sama ya, masih tidak bisa berenang, hahaha.
Bagi kalian yang sama sekali belum pernah memainkan seri game Red Dead Redemption mungkin akan agak bingung ingin memulai memainkan yang mana dulu karena Red Dead Redemption ini menghadirkan cerita kelanjutan dari seri game Red Dead Redemption 2, dan Red Dead Redemption 2 adalah awal muasal kejadian dari Red Dead Redemption. Tapi karena karakter gamenya berbeda, saya rasa tidak ada salahnya memulai dari seri manapun juga, namun sebaiknya kalau ingin mendapatkan cerita lebih terarah kalian bisa memulainya dari Red Dead Redemption 2.
klik untuk memperbesar gambar
Dari sisi cerita dan narasi, Red Dead Redemption memang bisa diacungkan jempol. Kalian akan merasakan serunya menjadi Koboi di wilayah Barat dengan segala macam aktivitas dan dramanya yang kental. Mungkin yang dirasa kurang adalah tidak ada fitur multiplayer online dalam game ini, karena ini adalah porting-an yang memang apa adanya, selain penyesuaian sedikit pada grafis dan kontrol. Game versi terbaru ini menghadirkan 3 mode sekaligus, yaitu Normal, Hardcore dan mode cerita zombie, Undead Nightmare.
Kalian bisa menyaksikan video kesan pertama saya memainkan game Red Dead Redemption di Nintendo Switch pada video di bawah :
klik untuk memperbesar gambar
Memang dari sisi grafis, Red Dead Redemption versi Nintendo Switch tidak bisa dibilang “wow”, namun untuk gamer Nintendo Switch grafis Red Dead Redemption ini sudah bisa dibilang mewah. Saya bahkan awalnya tidak menyangkan Red Dead Redemption bisa berjalan selancar dan sebening ini di Nintendo Switch reguler. Jika kalian memainkan game ini di Switch Oled dengan mode handheld, mungkin grafis yang kalian dapatkan lebih mantap lagi. Binatang yang berlarian, rumput-rumput dan pepohonan yang tersebar di dataran luas, cuaca dan waktu yang berubah, membuat game ini tambah asik untuk dimainkan, apalagi di Nintendo Switch. Tapi perlu diingat, mungkin karena masih versi awal, ada sesekali terjadi penurunan frame rate, terutama saat banyak NPC kumpul. Semoga kedepannya akan ada update yang menambal kekurangan-kekurangan ini di versi Nintendo Switch-nya.
klik untuk memperbesar gambar
Mungkin hal yang paling ramai di kritik oleh gamers adalah harganya. Banyak yang merasa banderol USD 49,99 terlalu mahal untuk sebuah game porting-an. Ini tentu sah-sah saja, setiap orang bebas berpendapat menilai sebuah game, apalagi jika kalian membelinya menggunakan uang hasil jerih payah sendiri. Terlepas dari harga yang cukup tinggi, terutama mengingat ini adalah game yang sudah dirilis 13 tahun silam dan merupakan versi porting-an langsung tanpa embel-embel remastered apalagi remake, kehadiran Red Dead Redemption khususnya yang dirilis di Nintendo Switch ini seperti memberikan angin segar dan menjadi sebuah kejutan bagi fans Rockstar Games yang aktif memainkan game di Nintendo Switch.
Kesimpulannya, Red Dead Redemption yang dirilis ke Nintendo Switch memang bukanlah sebuah game porting-an yang “sempurna”, namun game ini bagaikan hujan yang cukup deras di musim panas yang panjang, karena pada kenyataannya sangat asik memainkan Red Dead Redemption dimana saja dan kapan saja. Saya merasa Red Dead Redemption di switch ini seperti pijakan kecil menuju ke arah karya besar Rockstar Games lainnya yang sudah ditunggu-tunggu kehadirannya oleh gamers, yep apalagi kalau bukan GTA 6. Saat ini saya hanya bisa berharap siapa tahu kedepannya Rockstar Games bisa menyisipkan mode multiplayer online Red Dead Redemption di versi Nintendo Switch. Semoga saja.
Akhir kata, selamat menembak lagi wahai koboi!
*Game untuk review disediakan oleh publisher