Saya yakin kalian semua sudah membaca review Forspoken. Game ini sepertinya kurang mendapat respon yang baik. Saya mengakui bahwa game buatan Luminious Production ini tidak se”wah” seperti apa yang kita semua kira. Tapi bukan berarti game ini tidak menyenangkan untuk dimainkan.
Dari segi gameplay saya akui bahwa menggabungkan free running dan parkour dengan magic adalah ide yang brilian. Setelah memainkan Forspoken di PC selama 10+ jam, saya siap untuk mengungkap kesan yang saya dapatkan selama memainkan game ini.
Dunia Isekai yang Datar
Tema dari Forspoken adalah Isekai dimana si karakter utama berpindah dunia dari yang ia tinggali ke dunia lain. Biasanya dunia lain ini adalah dunia yang penuh fantasi. Karakter utama dari Forspoken adalah Alfre “Frey” Holland. Ia adalah seorang remaja bermasalah yang tinggal di New York, Amerika Serikat.
Sedikit spoiler, Frey digambarkan sebagai seorang remaja pemberontak yang suka melawan sistem. Penyebabnya klise yaitu karena ia mengalami broken home. Ketika masalah Frey mencapai puncak, secara tidak sengaja ia bertemu dengan gelang ajaib bernama Cuff. Inilah yang akhirnya membawa Frey Isekai, dari New York menuju Athia.
Mungkin bagian pertama Forspokenlah yang membuat kesan dari game ini menjadi kurang baik. Kota New York tempat Frey tinggal terlihat kaku dan secara grafis bisa dibilang tidak mewakili game kelas next-gen. Beberapa desain NPC terlihat seperti copy paste bahkan animasinya pun tidak sempurna. Ditambah lagi gerakan parkour dari Frey yang tidak seamless.
Sayangnya kondisi yang sama bisa dibilang juga terjadi di dunia Athia. Kota Ciphal yang menjadi kota pertama yang dikunjungi oleh Frey terlihat sangat datar. Begitu juga dengan dataran di luar kota yang terlihat gersang dan kosong.
Memang dalam cerita Athia sedang diserang oleh bencana yang disebut Break dan merusak ekosistem dunia tersebut. Tapi itu seharusnya bukan alasan bagi developer untuk membuat dunua Athia biasa-biasa saja. Sekali lagi Forspoken adalah game next-gen jadi kualitasnya pun seharusnya juga next-gen, bukannya malah downgrade.
Free Running, Parkour, dan Magic
Menurut saya daya tarik dari Forspoken terletak pada gameplay. Ketika berada di luar kota dimana Frey bisa menggunakan magic yang ia miliki adalah momen terbaik di dalam game. Untuk menjelajah alam Athia yang luas, Frey dibekali oleh skill bernama Flow. Jika menggunakan skill ini kalian bisa membuat Frey berlari dengan cepat sekaligus melakukan aksi parkour.
Selain untuk menjelajah, Flow juga bisa digunakan saat melawan musuh. Jika digunakan pada momen yang tepat. Flow bisa dipakai untuk menghindari serangan musuh dengan gaya. Skill ini juga bisa dikombinasi dengan normal attack untuk menciptakan gaya serangan yang stylish. Hal yang saya sayangkan adalah variasi gaya parkour game ini terbatas. Seandainya saja developer mau mengimplementasi lebih banyak gaya parkour.
Flow sendiri merupakan bagian dari sistem magic yang dimiliki oleh Frey. Seiring berjalannya cerita di game, Frey nantinya akan memiliki beragam jenis magic. Pada awalnya ia hanya memiliki Purple Magic yang mewakili elemen Earth. Kedepannya ia bisa menggunakan Red, Blue, dan Green Magic.
Special effect dari magic yang digunakan oleh Frey bermacam-macam. Dimulai dari yang sederhana sampai yang mindblowing. Menyaksikan Frey membuat tanah retak lalu diikuti munculnya akar tanaman besar adalah momen yang memuaskan.
Setiap musuh yang ditemui Frey akan memiliki kelemahan atau vulnerable dengan jenis magic tertentu. Menggunakan magic yang sesuai dengan kelemahan musuh adalah cara terbaik untuk memenangkan pertempuran. Apalagi jika kalian berhadapan dengan boss atau musuh tipe elite atau yang disebut mutant.
Magic baru dapat dipelajari di skill tree dengan menggunakan Mana. Untuk mendapatkan Mana bisa dengan bertarung melawan musuh, menyelesaikan quest, atau mencarinya langsung di map. Hal yang kalian harus ketahui adalah sistem grade yang muncul saat bertarung melawan musuh. Sistem grade ini bisa ditingkatkan jika kalian melakukan banyak variasi gerakan dan magic saat bertarung. Semakin tinggi gradenya, semakin besar pula experience point dan Mana yang didapat.
Efektivitas magic kepunyaan Frey juga bisa ditingkatkan dengan cara diupgrade. Agar opsi upgrade ini terbuka, kalian harus melakukan semacam challenge lebih dulu.
Forspoken juga memiliki armor dan accessory. Keduanya akan meningkatkan status Frey seperti attack dan defense. Bisa juga memberikan efek pasif misalnya regen health point setiap kali Frey memenangkan pertarungan dan lain-lain. Armor dan accessory juga bisa diupgrade melalui fitur crafting. Frey juga bisa membuat item seperti health point melalui crafting.
Side-Quest dan Landmark Athia
Bosan mengikuti alur cerita utama dari Forspoken, kalian bisa mengerjakan Side-Quest atau yang disebut Detour. Variasi Side-Quest di Forspoken beragam, mulai dari annoying seperti tur keliling kota Ciphal sampai dengan mengejar kucing.
Ketika berada di luar kota kalian bisa mengunjungi berbagai macam landmark. Setiap tempat memliki manfaat jika didatangi, Misalnya Monument yang bisa meningkat status Frey, membuka peti harta karun dengan puzzle yang menyebalkan, Labyrinth yang berfungsi sebagai dungeon dimana Frey harus melawan musuh dari ruangan ke ruangan untuk mendapatkan harta karun, dan masih banyak lagi.
Forspoken dari Segi Teknis
Karena menggunakan PC, saya agak kecewa dengan spesifikasi yang diminta oleh Forspoken. Kalian semua pasti sudah tahu bahwa game ini menuntut spesifikasi yang luar biasa jika ingin dimainkan di PC. Bahkan sempat muncul bercandaan jika ingin main Forspoken di PC sama saja seperti harus beli PC baru.
Saya sendiri menggunakan PC dengan spesifikasi CPU Ryzen 7 2700X, VGU GeForce 3070, RAM 32GB, dan SSD untuk mereview Forspoken. Setting yang saya gunakan adalah standard tentunya dengan DLSS disetting ke performance. Ketika di setting menjadi high PC saya langsung ngos-ngosan. Untuk masalah stutter atau frame rate drop saya tidak pernah mengalaminya.
Forspoken saya akui adalah game yang berat. PC kentang pastinya sudah tidak mampu untuk menjalankan game ini. Sayangnya spesifikasi yang berat ini tidak sebanding dengan kualitas gamenya. Seharusnya dengan kualitas Forspoken sekarang, spesifikasi PC yang dibutuhkan juga tidak perlu terlalu tinggi.
Kesimpulan
Jika ini kualitas terbaik dari game next-gen yang dibuat Square Enix, maka saya kecewa. Dari segi kualitas seharusnya game ini bisa lebih baik. Apalagi Forspoken dibuat oleh developer in-house Luminious Production yang seharusnya bisa memaksimalkan sumber daya dari Square Enix. Tapi nyatanya mereka malah membuat dunia Athia yang seharusnya memikat jadi terlihat datar dan biasa-biasa saja.
Untungnya Forspoken tertolong oleh gameplay. Kombinasi free running, parkour, dan magic adalah bagian yang paling saya sukai. Special effect dari magic yang digunakan oleh Frey juga menarik untuk dilihat dan mengingatkan saya dengan summon dari game Final Fantasy XV yang juga adalah karya dari Luminious Production.
Jadi untuk menjawab pertanyaan apakah saya harus memainkan Forspoken sekarang, maka jawabnya adalah tidak. Kalian lebih baik menunggu sampai gamenya diskon. Jika penasaran kalian bisa mencoba demonya dulu.
*Game untuk review disediakan oleh publisher