Adalah harapan gamer untuk bisa kembali memainkan Dino Crisis di platform masa kini. Melihat perlakuan Capcom terhadap Resident Evil, harapan tersebut menjadi semakin besar. Tapi apa yang didapat ternyata agak melenceng dari harapan. Bukannya Dino Crisis remake atau remaster, yang diberikan oleh Capcom justru adalah Exoprimal.
Ketika pertama kali diumumkan, saya agak bingung dengan Exoprimal. Game ini memang membawa DNA dari Dino Crisis dengan menghadirkan dinosaurus sebagai musuh. Tapi dari gameplay Exoprimal bukanlah survival horror, melainkan team shooter.
Kebetulan saya mendapat kesempatan dari Capcom untuk mereview Exoprimal di PC. Setelah memainkan gamenya lebih dari 10 jam, saya akhirnya bisa menyimpulkan seperti apa game ini sebenarnya.
Manipulasi Waktu dan Dinosaurus
Sebagai game team shooter, Exoprimal memiliki alur cerita yang bisa dibilang cukup solid. Cerita game ini menggunakan tema yang diangkat oleh Dino Crisis yaitu tentang time travel, lalu dikombinasikan dengan kehadiran exosuit dari Anthem.
Dalam Exoprimal kalian akan berperan sebagai Ace, pilot dari Exosuit dari tim Hammerheads. Karena suatu alasan pesawat yang digunakan oleh Hammerheads terdampar di pulau Bitkoa. Rupanya pulau tersebut dikuasai oleh AI bernama Leviathan. Untuk bisa pergi dari pulau, Ace harus mengikuti permainan kematian melawan dinosaurus yang didatangkan dari masa lalu oleh Leviathan.
Sistem progression yang ada di Exoprimal ini cukup menarik. Game ini sama sekali tidak memiliki mode singleplayer dengan story mode. Jadi untuk terus melanjutkan cerita, kalian harus memainkan mode multiplayer. Setiap menyelesaikannya, kalian akan membuka informasi baru di menu analysis map. Menu ini berisi berbagai informasi yang berkaitan dengan alur cerita Exoprimal dan juga side story.
Grafis dan Desain yang Tidak Mengecewakan
Exoprimal dari segi grafis dan juga desain dipoles dengan baik. Game ini dibuat dengan RE Engine yang sudah tidak perlu diragukan lagi kemampuannya.
Ketika bagian cutscene, kru Hammerheads yang terdiri dari Lorenzo, Majesty, Alders, dan Sandy terlihat enak untuk dipandang. Suara mereka pun memiliki aksen yang berbeda-beda. Misalnya Alders memiliki suara dengan aksen Inggris, sedangkan Majesty memiliki aksen Rusia. Totalitas Capcom untuk membuat Exoprimal bisa dilihat dari sini.
Menurut saya Majesty adalah karakter yang paling menarik perhatian. Dari desain saya bisa menyimpulkan bahwa ia adalah Regina 4.0. Hiroyuki Kobayashi, producer dari Dino Crisis ikut terlibat dalam pembuatan Exoprimal. Bisa jadi Majesty adalah salah satu easter egg yang sengaja ia buat.
Bukan cuma karakter manusianya saja, desain Exosuit dan dinosaurus juga patut diacungi jempol. Developer kelihatannya terinspirasi dari Anthem dan juga Warframe ketika membuat desain Exosuit. Baju tempur ini terlihat moderen dan canggih, tapi tetap bisa bergerak dengan lincah saat digunakan.
Variasi dinosaurus yang ada di Exoprimal juga beragam. Mulai dari Sinortnithosaurus yang berukuran kecil, Velociraptor yang datang dengan kawanan, sampai raja dinosaurus T-Rex. Selain itu ada juga versi mutant dari dinosaurus yang diberi nama Neo. Selain bentuknya yang aneh, dinosaurus mutant ini juga memiliki kemampuan yang tidak dimiliki oleh jenis yang biasa.
Saya berharap ada Giganotosaurus di game ini tapi belum menemukannya. Mungkin Capcom akan menjadikannya sebagai DLC karena Exoprimal sudah dijadwalkan menerima update baru setiap tiga bulan.
Gameplay Gado-Gado
Exoprimal saat ini hanya memiliki satu mode gameplay yaitu Dino Survival. Dalam mode ini pemain akan dibagi menjadi dua tim yang terdiri dari lima pemain. Saya menyebut mode ini sebagai mode gado-gado karena mengkombinasikan PVE dan juga PVP dalam satu permainan.
Dino Survival dibagi menjadi dua ronde. Pada babak pertama kedua tim akan saling berlomba adu cepat untuk menyelesaikan misi yang diberikan. Misi ini bisa berupa elimination atau defense dari serangan dinosaurus yang datang secara gelombang alias horde mode. Mereka yang bisa selesai paling cepat di ronde pertama akan bisa lebih dulu memulai ronde kedua. Disinilah mode PVP dimulai.
Pada ronde dua, kedua tim baru bisa bertemu dan saling menyerang satu sama lain. Untuk objective-nya masih sama yaitu menyelesaikan misi paling cepat, tapi dengan twist. Pemain bisa menjadi dinosaurus pada ronde kedua dan mengacaukan tim lawan agar tidak bisa menyelesaikan misi tepat waktu.
Kelihatannya Capcom mencoba untuk bermain aman dengan Exoprimal. Karena game ini memasukkan semua elemen dari game team shooter. Horde mode dan kemampuan untuk menjadi dinosaurus dari Left 4 Dead. Lalu variasi misi seperti elimination, defense, dan escort datang dari Overwatch.
Kustomisasi Exosuit
Ada 10 jenis Exosuit yang bisa digunakan di Exoprimal yaitu Deadeye, Barrage, Murasame, Roadblock, Skywave, Vigilant, Nimbus, Witchdoctor, Zephyr, dan Krieger. Setiap Exosuit memiliki skill dan peran yang berbeda.
Untuk tipe tank seperti Roadblock, Krieger, dan Murasame dilengkapi oleh skill pelindung seperti shield dan juga skill untuk menarik perhatian musuh Untuk tipe attacker yaitu Deadeye, Zephyr, Barrage, dan Vigilant memiliki skill yang fokus untuk memberikan damage kepada musuh. Terakhir adalah tipe support yaitu Skywave, Witchdoctor, dan Nimbus yang bisa memberikan buff dan juga healing. Kalian juga bisa langsung mengganti battlesuit saat permainan sedang berlangsung.
Setiap Exosuit akan memiliki mastery level yang bisa dinaikkan. Setiap naik level, kalian akan mendapatkan reward berupa uang, sticker, dan juga chip yang menurut saya paling penting. Chip ini bisa dipasangkan pada slot yang tersedia di Exosuit untuk menjadikannya lebih kuat atau memiliki kekuatan spesial.
Jadi saran saya jika kalian suka dengan Exosuit tertentu, pakai terus sampai mastery level-nya maksimum untuk membuka potensinya. Jika hanya setengah-setengah, kemungkinan besar kalian bakal kalah dengan pemain lain di mode PVP.
Hal yang perlu saya sorot adalah mengenai microtransaction di Exoprimal. Exosuit Nimbus, Murasame, dan Vigilant tidak bisa langsung dimainkan awal-awal. Kalian harus grinding lebih dulu untuk bisa membuka akses ketiga Exosuit itu. Jika ingin jalan singkat, kalian bisa langsung membukanya dengan membeli DLC-nya. Nah saya kurang setuju dengan cara ini.
Menurut saya ketiga Exosuit ini seharusnya sudah tersedia dari awal. Apalagi mengingat Exoprimal memiliki harga yang sudah masuk kategori game AAA, bukan lagi game F2P.
Exoprimal dari Segi Teknis
Saya menggunakan PC dengan spesifikasi CPU Ryzen 7 2700X, VGA GeForce 4070, RAM 32GB plus SSD untuk memainkan Exoprimal, dan jujur saya terkesan dengan performa game ini. Saya tidak pernah mengalami masalah teknis selama bermain. Awalnya saya sudah khawatir akan ada isu FPS drop karena game ini memunculkan banyak objek pada satu tempat. Tapi saya tidak pernah mengalaminya bahkan dengan setting high sekalipun.
Exoprimal juga sudah menyediakan fitur upscaling untuk membantu performa PC. Tapi lagi-lagi saya tidak menggunakannya karena game ini sudah bisa lancar dimainkan tanpa fitur tersebut digunakan.
Replay Value
Exoprimal bisa dimainkan berulang-ulang karena banyak hal yang bisa dilakukan di game ini. Seperti menaikkan mastery level dari setiap Exosuit dan juga menamatkan gamenya karena tidak mode singleplayer yang fokus kepada cerita. Tapi syaratnya kalian tidak bosan dengan mode permainan Exoprimal yang cuma satu.
Kesimpulan
Exoprimal adalah game yang unik. Game ini jelas mewarisi DNA dari Dino Crisis, tapi dari gameplay sangat berbeda. Ini yang membuat saya bingung apakah Exoprimal ditujukan bagi fans Dino Crisis atau gamer yang menyukai genre shooter atau keduanya. Capcom sendiri sering bereksperimen dengan game multiplayer shooter contohnya RE: Verse yang hasilnya kurang memuaskan. Exoprimal mungkin juga adalah salah satu percobaan Capcom.
Hal lain yang perlu jadi pertimbangan adalah Exoprimal saat ini hanya memiliki satu mode permainan yaitu Dino Survival. Untuk game dengan harga AAA, menurut saya ini tidak pantas. Memang Capcom sudah menjanjikan adanya mode permainan baru dalam update selanjutnya. Tapi kenapa tidak dihadirkan dari awal saja?
Untungnya kalian tidak perlu beli gamenya. Cukup dengan berlangganan Game Pass, kalian sudah bisa memainkan Exoprimal. Setidaknya ini bisa menjadi redeeming quality.
*Game untuk review disediakan oleh publisher