spot_img
HomeReviewReview DLC Thrones of Decay: Penyakit VS Senapan VS Balon Udara

Review DLC Thrones of Decay: Penyakit VS Senapan VS Balon Udara

Creative Assembly kembali merilis DLC baru untuk Total War Warhammer III. Jika DLC sebelumnya fans dihadirkan manipulator Changeling, pada DLC kali ini developer menghadirkan raja belatung alias Maggot Lord Tamurkhan. Sama seperti Changeling, Tamurkhan juga merupakan pengikut dari salah satu Chaos God yaitu Nurgle yang merupakan dewa penyakit.

DLC Thrones of Decay tidak hanya menambahkan Tamurkhan saja ke dalam roster legendary lord Total War Warhammer III. DLC ini juga memiliki dua lord lainnya yaitu Malakai Makaisson (Dwarf) dan Elspeth von Draken (Empire).

Apa Saja yang Baru di Thrones of Decay?

Ada beragam konten dan mekanik baru yang diperkenalkan di DLC Thrones of Decay. Baik Tamurkhan, Malakai Makaisson, dan Elspeth von Draken akan memiliki unit baru dalam pasukannya. Menurut saya pasukan milik Tamurkhan yang paling menarik.

Toad Dragon, monster raksasa dari pasukan milik Tamurkhan memiliki desain yang menjijikkan sekaligus membuat kagum. Monster ini memiliki fisik yang besar seperti Dreadsaurian yang muncul di Total War Warhammer II, tapi dengan bentuk kepala dan mulut seperti Shai-Hulud dari film Dune. Selain itu ada juga unit Rot Knight yang berbentuk kesatria yang menunggangi hewan mirip anjing yang penyakitan.

Kedua monster ini merupakan kartu AS dari pasukan milik Tamurkhan. Jika sudah mendapatkannya, pertempuran akan berjalan lebih mudah. Baik Toad Dragon dan Rot Knight bisa mengacak-ngacak pasukan musuh. Ditambah lagi health point kedua monster ini cukup banyak sehingga tidak cepat tewas meski dikeroyok oleh musuh.

Tamurkhan sendiri juga memiliki mekanik baru yaitu Chieftain. Melalui mekanik ini Tamurkhan dapat merekrut Chieftain yang berasal dari ras berbeda. Setiap Chieftain akan memiliki spesialisasi tertentu dan juga unit khusus yang tidak bisa didapatkan dari roster biasa milik Tamurkhan. Total ada 6 Chieftain yang bisa direkrut.

Salah satu contoh dari Chieftain yang bisa direkrut oleh Tamurkhan adalah Kazyk the Befouled. Dengan menjalankan syarat-syarat yang diminta olehnya, loyalitas Kazyk terhadap Tamurkhan bisa meningkat. Semakin tinggi loyalitasnya, semakin banyak pula skill yang bisa digunakan oleh Kazyk. Pemain juga bisa merekrut Toad Dragon yang hanya bisa didapatkan melalui Kazyk.

Tamurkhan sendiri juga memiliki skill yang mematikan saat bertarung. Ketika akan mati, Tamurkhan dapat mengaktifkan skill pasif bernama Feats of the Maggot Lord. Skill ini aktif secara otomatis dan dapat membuat lord musuh langsung mati, sementara Tamurkhan akan hidup kembali. Kekurangan dari skill ini adalah baru akan berjalan jika Tamurkhan mati saat berhadapan dengan lord musuh. Jika tidak ada lord musuh, maka skill ini tidak akan berjalan.

Meski menawarkan unit baru yang menjijikkan, mekanik yang menarik, skill skill dari legendary lord yang mematikan, menurut saya permainan dari Tamurkhan masih tetap sama dengan kelompok Chaos yang lain. Mekanik yang dimiliki sangat linear dimana pemain hanya diminta untuk membangun pasukan yang kuat, lalu digunakan untuk menghancurkan target utama dari Tamurkhan, yaitu Empire.

Jika dibandingkan dengan Changeling di DLC sebelumnya, developer justru terlihat kurang kreatif di DLC ini.

Dwarf Lebih Seru, Empire Akhirnya Punya Naga

Dua lord lainnya yaitu Malakai Makaisson dan Elspeth von Draken sebetulnya juga tidak terlalu menambahkan warna baru di DLC Thrones of Decay. Tapi jika dibandingkan antara ketiganya, saya lebih menyukai Malakai. Kenapa? Karena dia satu-satunya lord di Total War Warhammer III yang memiliki Kirov alias balon udara.

Kemampuan Malakai untuk memanggil balon udaranya Spirit of Grungni bisa dilakukan saat combat maupun ketika berada di world map. Saat dipakai ketika combat, Spirit of Grungni bisa menjadi alat untuk memutarbalik keadaan karena memiliki daya serang kuat. Saya beberapa kali menggunakannya saat berada dalam situasi terjepit dan hasilnya saya bisa memenangkan combat.

Saat di world map, Spirit of Grungni akan mengubah mekanik pasukan dari Malakai menjadi tipe horde. Dimanapun Malakai bergerak, Spirit of Grungni akan mengikutinya. Malakai bisa membangun langsung bangunan dan merekrut pasukan tanpa harus kembali ke main base.

Malakai sendiri sebagai lord juga memberikan warna baru dari gaya bermain kelompok Dwarf. Sekarang kalian bisa bermain dengan gaya dan strategi serangan jarak jauh dengan menggunakan meriam, artileri, dan senapan. Karena kemampuan dari Malakai adalah meningkatkan efektivitas dari unit serangan jarak jauh di timnya.

Developer juga menambahkan mekanik Malakai Adventure, dimana pemain harus mengalahkan musuh tertentu untuk mendapatkan upgrade dari salah satu unit yang dimiliki oleh Malakai. Selain itu developer juga memperbaiki tampilan dari Book of Grudge dan membuatnya lebih mudah untuk dibaca.

Elspeth von Draken juga menawarkan pengalaman bermain yang berbeda dengan lord lainnya dari kelompok Empire. Ia adalah satu-satunya lord dari Empire yang bisa menaiki naga. Tapi skill ini baru bisa didapatkan di level 16. Artinya Elspeth harus grinding terlebih dahulu.

Dari gaya bermain, Elspeth adalah lord tipe hybrid. Ia dibekali oleh sihir tipe Death dan adalah satu-satunya lord di Empire yang bisa menggunakan tipe sihir ini. Dalam serangan jarak dekat, Elspeth juga cukup bisa diandalkan. Tapi tetap tidak seefektif lord yang memang khusus untuk serangan jarak dekat.

Elspeth juga memiliki mekanik baru yaitu Imperial Gunnery School. Mekanik ini memungkinkan pemain untuk melakukan upgrade kepada unit jarak jauh dengan menggunakan Schematics. Melalui Imperial Gunnery School, pemain juga bisa mengakses unit spesial milik Elspeth di Amethyst Armoury.

Selain itu Elspeth juga dapat mengakses Gardens of Morr. Fungsi dari bangunan ini adalah Elspeth dapat berteleportasi ke tempat yang sudah memiliki Gardens of Morr. Mekanik ini cocok digunakan ketika markas teman kalian sedang diserang oleh musuh. Kalian bisa langsung membawa Elspeth dan pasukannya ke medan pertempuran untuk membantu pertahanan.

Kesimpulan

Thrones of Decay menurut saya tidak sekreatif DLC sebelumnya. Mekanik diperkenalkan terlalu linerar, dan tidak terlalu rumit. Sisi baiknya adalah pemain akan lebih dengan cepat memahami cara kerja mekanik-mekanik baru ini.

Kehadiran Tamurkhan juga menambah daya tarik untuk menggunakan kelompok Nurgle. Meski terkesan menjijikkan, ada kesenangan tersendiri dalam menggunakan pasukan yang berperang sambil menyebarkan penyakit ke musuhnya.

Tapi saran saya jika kalian memutuskan untuk membeli DLC ini, cobalah memakai Malakai Makaisson. Angkatan udara Dwarf yang baru dijamin akan membuat kalian ketagihan.

REVIEW OVERVIEW

Visual & Grafis
Storyline
Gameplay
Sound (Soundtrack & sound effect)
Replay Value
Aryo
Aryo
Editor Playcubic. Gamer dengan cita-cita punya PC kelas dewa. Disamping PCnya ada PS5 dan Xbox Series X
RELATED ARTICLES

Terpopuler

Creative Assembly kembali merilis DLC baru untuk Total War Warhammer III. Jika DLC sebelumnya fans dihadirkan manipulator Changeling, pada DLC kali ini developer menghadirkan raja belatung alias Maggot Lord Tamurkhan. Sama seperti Changeling, Tamurkhan juga merupakan pengikut dari salah satu Chaos God yaitu Nurgle...Review DLC Thrones of Decay: Penyakit VS Senapan VS Balon Udara