spot_img
HomeGadget & Gaming GearReview Call of Duty: Modern Warfare II: Lebih Dari Battlefield

Review Call of Duty: Modern Warfare II: Lebih Dari Battlefield

Dari semua franchise Call of Duty yang pernah tim Playcubic mainkan, Modern Warfare adalah yang paling berkesan. Ketika EA dan Infinity Ward memutuskan untuk me-reboot Modern Warfare, tim Playcubic merasa khawatir jika ekspektasi tidak sesuai harapan.

Pada tahun 2019 Modern Warfare rilis. Karena sudah merupakan versi reboot, alur cerita game ini berbeda dengan game originalnya meski masih memiliki tema yang sama. Bagi tim Playcubic ada rasa tidak sreg saat memainkan versi reboot Modern Warfare.

Lalu pada tahun ini Infinity Ward kembali merilis Modern Warfare II. Pada awalnya tim Playcubic agak meremehkan game ini karena mengira akan seperti yang pertama. Untungnya Infiniy Ward telah belajar banyak. Game ini ternyata jauh lebih baik!

Kebetulan tim Playcubic mendapat kesempatan untuk mereview Call of Duty: Modern Warfare II di PC. Setelah mencoba lebih dari 10 jam, tim Playcubic bisa menyimpulkan bahwa game Call of Duty tahun ini adalah game yang bagus baik dari mode singleplayer maupun multiplayer.

Mode Singleplayer Seperti Menonton Film Action

Kesan tim Playcubic saat memainkan mode singleplayer Call of Duty: Modern Warfare II adalah seperti menonton film yang penuh aksi. Peluru dan ledakan ada dimana-mana dipadu dengan kualitas grafis luar biasa.

Para aktor dan aktris yang meminjamkan wajah serta suara melalui teknologi motion capture juga patut diacungi jempol. Karakter mereka yang muncul dalam cutscene terlihat sangat imersif. Call of Duty: Modern Warfare II adalah game, tapi justru terlihat seperti film pada saat bagian cutscene.

Cerita dari Call of Duty: Modern Warfare II dimulai dari operasi yang dilakukan Simon “Ghost” Riley untuk membunuh Jenderal Iran Ghorbrani yang sedang melakukan transaksi pembelian senjata perang di daerah bernama Al Mazrah. Rupanya operasi ini berbuntut panjang ketika tangan kanan dari Ghorbani, Hassan Zyani melancarkan aksi terorisme yang mengancam negara barat sebagai tindakan balas dendam. Keadaan ini semakin kacau karena adanya pengkhianatan yang tim Playcubic tidak bisa ceritakan. Jika penasaran kamu harus memainkan sendiri gamenya.

Para karakter utama game ini pastinya sudah dikenal oleh para fans Call of Duty. Selain Ghost, ada John “Soap” MacTavish, John Price, dan Kyle “Gaz” Garrick yang kembali muncul. Lalu ada juga karakter baru yang tidak kalah menarik perhatian yaitu Alejandro Vargas. Ia adalah bagian dari pasukan khusus Meksiko yang ditugaskan untuk membantu Ghost dan Soap saat berurusan dengan kartel. Buat tim Playcubic yang suka dengan film seri Narcos, tema kartel yang diangkat Call of Duty: Modern Warfare II membuat cerita menjadi lebih menarik.

Dari segi gameplay, ada banyak variasi gameplay yang disajikan di Call of Duty: Modern Warfare II. Kamu tidak hanya melulu adu tembak dengan musuh dalam gaya first person. Ada skenario dimana kamu akan menjadi pilot dari pesawat perang AC-130. Tugasmu adalah menghancurkan bangunan tempat pasukan musuh bersembunyi dengan senjata berat. Melihat peluru yang meluluhlantakkan bangunan disertai bunyi menggelegar akan memberikan kepuasan tersendiri.

Ada juga misi dimana Price dan Gaz menginfiltrasi markas kartel. Keduanya menggunakan pakaian ghillie suit agar tidak dapat dilihat oleh penjaga. Ada bagian dimana mereka berdua harus menghindari petugas patroli yang lewat tepat disamping. Kamu harus bergerak menghindar dengan gerakan seminimal mungkin agar samaran ghillie suit tidak terbongkar.

Keputusan Infinity Ward untuk memvariasikan gameplay di Call of Duty: Modern Warfare II adalah langkah yang tepat. Variasi ini membuat tim Playcubic tidak merasa bosan saat memainkan gamenya karena selalu ada hal yang berbeda.

Mode Multiplayer yang Lebih dari Battlefield

Mode multiplayer adalah hidangan utama Call of Duty: Modern Warfare II. Disini kamu bisa menemukan kesenangan yang bisa membuat kecanduan. Infinity Ward telah belajar dari pengalaman, mencuri ide dari kompetitor, lalu memasukkan semuanya ke dalam mode multiplayer ini.

Ada banyak variasi dari mode multiplayer Call of Duty: Modern Warfare II. Jika kamu merasa yakin dengan kemampuanmu maka bisa memainkan mode 6vs6. Tipe permainan mode ini ada Free-For-All, Team Deathmatch, Domination, Hardpoint, Headquarters, Control, Prisoner Rescue, Knock Out, Search & Destroy.

Jika ingin memainkan pertempuran kolosal, maka ada mode 32v32. Tipe permainan mode ini adalah Invasion dan Ground War. Mode ini cocok untuk kamu yang mungkin masih kurang yakin dengan kemampuanmu. Karena di mode ini ada NPC juga yang bisa dijadikan sebagai samsak. Dalam mode ini kamu juga bisa menggunakan kendaraan tempur seperti tank atau memanggil serangan udara.

Masih kurang? Mode multiplayer Call of Duty: Modern Warfare II juga memiliki sudut pandang third person selain first person. Mode yang mendukung fitur third person kebanyakan adalah 6vs6, tapi tidak semuanya. Gaya pandang third person ini memiliki keuntungan yang tidak dimiliki oleh first person. Misalnya mudah untuk mengintip dari balik dinding.

Kesan tim Playcubic saat mencoba third person adalah kurang sreg. Kenapa? Karena tim Playcubic sudah terbiasa memainkan game shooter dengan sudut pandang first person. Sehingga saat memainkan Call of Duty: Modern Warfare II yang temponya cepat, tim Playcubic agak kesulitan untuk menyesuaikan.

Mode multiplayer terakhir yang disediakan Call of Duty: Modern Warfare II adalah multiplayer co-op. Tipe permainan mode co-op ini hanya ada satu yaitu Spec-Ops, tapi skenario yang bisa dimainkan bervariasi. Menurut tim Playcubic mode co-op lebih cocok untuk dimainkan dengan teman dibandingkan random.

Hujan Senjata dan Skill

Call of Duty: Modern Warfare II memiliki 51 jenis senjata yang dibagi berdasarkan kategori yaitu Assault Rifle, SMG, LMG, Shotgun, Sniper Rifle, Marksman Rifle, Handgun, Launcher, dan Melee. Jumlah senjata ini akan terus bertambah kedepan bersamaa dengan implementasi update baru untuk Call of Duty: Modern Warfare II.

Tapi kamu mungkin tidak bisa langsung menggunakan senjata yang kamu mau. Karena beberapa senjata baru dapat diakses ketika karaktermu mencapai level tertentu. Mekanik grinding di Call of Duty: Modern Warfare II tidak berhenti sampai disitu. Ketika sudah mendapatkan senjata yang diinginkan kamu harus menaikkan levelnya juga dengan cara menggunakan terus senjata tersebut.

Semakin tinggi level senjata, semakin banyak pula mod dan attachment yang bisa digunakan untuk upgrade senjata lewat fitur Gunsmith. Selain itu kamu juga bisa mengakses varian dari senjata tersebut. Misalnya senjata Assault Rifle Kastov 545 bisa dipakai jika kamu menaikkan level Kastov 762 sampai level 13.

Sistem leveling ini mungkin kurang cocok bagi mereka yang tidak suka grinding. Apalagi ada beberapa jenis senjata yang cara unlock-nya melenceng yaitu menaikkan senjata yang kategorinya berbeda dengan yang digunakan. Misalnya ada senjata kategori SMG yang baru bisa digunakan jika menaikkan level senjata kategori Assault Rifle.

Selain untuk unlock senjata, menaikkan level karakter juga akan membuka berbagai jenis skill pasif atau perk. Semakin tinggi level karaktermu, semakin banyak perk yang bisa dipilih. Kamu hanya tinggal memilih perk mana yang sesuai dengan gaya permainanmu.

Call of Duty: Modern Warfare II Dari Segi Teknis

Tim Playcubic menggunakan PC dengan spesifikasi Ryzen 7 2700x, GeForce 3070, RAM 32GB plus SSD. Setting grafis yang digunakan oleh Tim Playcubic adalah custom. Ada beberapa fitur grafis yang memang sengaja disetting high (Seperti texture). Sedangkan fitur yang dirasa oleh tim Playcubic kurang berguna diturunkan menjadi medium atau low. Selama mencoba tidak ada masalah performance seperti FPS drop.

Justru kendala yang paling sering dialami oleh tim Playcubic adalah nge-crash. Tapi masalah ini bukan datang dari PC yang digunakan, melainkan dari optimalisasi game ini sendiri. Masalah crash ini sudah menjadi masalah umum yang dirasakan oleh gamer PC lain ketika memainkan Call of Duty: Modern Warfare II.

Kesimpulan

Sudah biasa bagi franchise Call of Duty untuk mendapat cacian dan hujatan saat merilis game baru. Tapi khusus untuk Call of Duty: Modern Warfare II tidak ada cacian dan hujatan yang pas, melainkan justru pujian yang wajib diberikan.

Dari kualitas grafis yang memanjakan mata, efek suara yang membuat eargasm, gameplay yang bervariasi dan menantang terutama mode multiplayer, Infinity Ward patut diacungi jempol karena bisa membuat game yang sempurna dan yang pasti tidak membuat malu seri Modern Warfare.

*Game untuk review disediakan oleh publisher

REVIEW OVERVIEW

Visual & Grafis
Storyline
Gameplay
Sound (Soundtrack & sound effect)
Replay Value
Aryo
Aryo
Editor Playcubic. Gamer dengan cita-cita punya PC kelas dewa. Disamping PCnya ada PS5 dan Xbox Series X
RELATED ARTICLES

Terpopuler

Activision dan Infinity Ward tahun ini bisa bernapas lega karena performa yang baik dari Call of Duty: Modern Warfare II. Semua aspek dari game patut diberikan jempol, dari grafis, gameplay, variasi konten, bahkan sound effect. Dari segi cerita, gamer yang dulu sudah memainkan game originalnya mungkin kurang bisa menerima cerita di game yang sekarang. Terlepas dari itu Call of Duty: Modern Warfare II pantas disebut sebagai game shooter terbaik di tahun 2022. Review Call of Duty: Modern Warfare II: Lebih Dari Battlefield