spot_img
HomeResolusi Tahun 2018 Untuk Gamer Zaman Now

Resolusi Tahun 2018 Untuk Gamer Zaman Now

Sudahkah kamu berpikir akan resolusi tahun 2018? Maksud penulis bukan resolusi biasa, tapi resolusimu sebagai seorang gamer. Hal apa yang ingin kamu perbaiki atau tingkatkan di tahun 2018 untuk menunjang kehidupan gamermu? Jangan-jangan kamu malah belum punya ide sama sekali?

Tidak perlu bingung. Dalam artikel ini penulis akan membantumu untuk menciptakan resolusi di tahun 2018.

5. Bacot Off, Skill On!

Kebiasaan buruk gamer terutama mereka yang gemar game kompetitif adalah lebih jago dalam hal ngebacot. Jika melihat pemain lain berbuat salah langsung trash talk. Ketika dirinya sendiri yang membuat kesalahan malah menyalahkan yang lain.

Masih ingat ketika server SEA DOTA 2 dinobatkan sebagai server yang paling buruk karena kualitas pemainnya? Salah satu penyebabnya adalah trash talk. Jangan cuma memandang gamer pinoy, Indonesia pun termasuk.

Di tahun yang baru ini cobalah untuk mengurangi trash talk. Ya, penulis mengerti jika trash talk adalah salah satu strategi, tapi bukankah lebih baik jika seluruh kemampuan tersebut difokuskan pada skill bermain? Semakin kamu menguasai skill, semakin respect pula orang lain kepada dirimu. Punya skill tinggi juga membuka kesempatanmu untuk direkrut oleh tim eSports.

4. Game Itu Ditamatkan, Jangan Cuma Jadi Koleksi

Meskipun tidak banyak, ada gamer yang memiliki kebiasaan seperti ini. Gamer tipe ini biasanya memiliki segudang game, tapi hanya sebagian yang sudah ditamatkan. Kasarnya, mereka hanya membeli game untuk dikoleksi, bukan untuk dimainkan.

Dalam penelitian yang dibuat oleh Ars Technica, disimpulkan jika 37 persen game yang dibeli dari Steam tidak pernah dimainkan. Game tersebut hanya dibeli dan dibiarkan menumpuk di library. Seandainya pun dimainkan, waktu bermainnya tidak lama. Buat kamu yang gemar belanja melalui Steam, coba lihat library-mu. Apakah kamu sudah menamatkan semua game yang kamu beli?

Adalah hak kamu untuk menentukan nasib dari game yang dimiliki. Apakah hanya ingin jadi pajangan atau diselesaikan sampai 100 persen, semua itu adalah keputusanmu. Tapi, kamu harus ingat jika suatu hal akan lebih baik jika diselesaikan lebih dulu sebelum menyelesaikan yang lain. Betul tidak?

3. Untuk Gamer PC: Jangan Puas Dengan PC Kentang

Punya PC kentang kok malah bangga? Di tahun yang baru ini kamu harus bisa meningkatkan spek PCmu agar bisa lebih baik. Percayalah, punya PC dengan spek bagus itu sangat berfaedah. Masa kamu mau selamanya memainkan game AAA dengan low resolution atau hanya nonton di YouTube.

Tidak hanya untuk memainkan game, kamu juga bisa mengerjakan berbagai macam hal yang sebelumnya tidak bisa dilakukan oleh PC kentangmu. Misalnya, gamer zaman now biasanya membuat video dan diunggah di YouTube. Seandainya konten yang disajikan bagus, maka gamer tersebut bisa terkenal. Jika pakai PC kentang mana mungkin itu semua terjadi.

Dalam menjalani roda kehidupan kita pasti ingin menjadi lebih baik kedepannya. Sama seperti roda kehidupan, PC yang kamu miliki juga idealnya semakin baik, bukannya malah stagnan alias diam di tempat.

2. Jangan Sedikit-Sedikit Curhat Di Medsos

Bukan hanya gamer yang punya kebiasaan seperti ini, tapi semua anak zaman now. Ketika punya masalah, mereka malah curhat di media sosial. Memang rasanya seperti plong ketika mengutarakan uneg-uneg di Facebook atau Instagram. Tapi, tahukah kamu jika kebiasaan ini sama dengan mengumbar aib? Artinya semua orang akan tahu kamu punya masalah dengan si A atau si B.

Jika punya masalah utamakan cara yang telah digunakan oleh nenek moyang bangsa Indonesia, yaitu musyawarah. Bicarakan dulu secara baik-baik sebelum memutuskan untuk teriak-teriak di media sosial.

1. Mulailah Membeli Game Original, Jangan Cuma Koleksi Versi Bajakan Saja

Inilah kebiasan yang menurut penulis tidak pernah ada obatnya. Gamer Indonesia lebih memilih game bajakan daripada membeli game original. Bahkan sampai game buatan anak bangsa sendiri ikut dibajak.

Masalah pembajakan di Indonesia bisa dibilang cukup parah. Buat kamu yang belum tahu, Indonesia pernah masuk dalam daftar 10 negara pembajak software di dunia. Pembajakan sangat lazim terjadi di Indonesia bahkan sudah diterima sebagai gaya hidup.

Menurut penulis, menghilangkan kebiasaan membajak adalah suatu dilema. Misalnya, harga game baru apalagi yang berkualitas AAA sangatlah mahal di Indonesia. Sayang rasanya memakai uang untuk membeli sesuatu yang sebenarnya adalah kebutuhan mewah, padahal masih ada keperluan lainnya yang lebih urgent.

Jika kamu sedang berada dalam situasi seperti ini, coba camkan hal ini: Kita senang bisa memiliki barang KW, tapi pembuat asli dari barang tersebut malah menangis karena tidak mendapatkan uang dari hasil kerja kerasnya.

Itulah ide-ide yang bisa kamu jadikan sebagai bahan resolusi 2018. Jadilah gamer pintar dan jangan cepat puas dengan yang kamu miliki sekarang. Setuju?

Aryo
Aryo
Editor Playcubic. Gamer dengan cita-cita punya PC kelas dewa. Disamping PCnya ada PS5 dan Xbox Series X
RELATED ARTICLES

Terpopuler