Hubungan antara Blizzard dengan NetEase dipastikan bakal semakin memanas akibat peristiwa yang terjadi baru-baru ini. NetEase telah menayangkan secara live proses penghancuran replika senjata Gorehowl dari World of Warcraft yang dipajang di kantor di China. Selain senjata tersebut, beberapa orang juga terlihat mempreteli patung dari Orc yang juga dipajang di kantor tersebut.
Netease dismantled the Warcraft Gorehowl statue in its park and set up a live stream. $NTES rejected Blizzard $ATVI's proposal about extending their 14-year partnership for six months to look for a new partner, saying that was non-reciprocal and unfair.https://t.co/Z35BaWer2B pic.twitter.com/lLUb3QsT4W
— CN Wire (@Sino_Market) January 18, 2023
Reaksi tersebut diduga muncul akibat pemutusan kontrak kerjasama antara Blizzard dengan NetEase yang terjadi pada tahun 2022. Kontrak tersebut berisi izin kepada NetEase untuk mempublikasi game-game buatan Blizzard di China. Akibat pemutusan kerjasama ini, gamer di China tidak akan dapat mengakses game buatan Blizzard lagi. Akhir kontrak kerjasama antara Bllizzard dan NetEase akan berakhir pada tanggal 24 Januari 2023.
Menyadari pentingnya pasar di China, Blizzard dan NetEase diketahui kembali membuat perjanjian untuk memperpanjang masa kerjasama sampai dengan enam bulan. Namun sayang perjanjian tersebut juga tidak bisa terealisasi. Bukannya mencari solusi yang lain, kedua pihak justru saling menyalahkan dan berujung dengan NetEase yang menayangkan secara live proses penghancuran senjata Gorehowl.
Akankah ada solusi untuk menyelesaikan perang dingin Blizzard dan NetEase? Padahal keduanya sudah bekerjasama selama 14 tahun. Sangat disayangkan kerjasama ini justru berakhir dengan kekecewaan.
Bagaimana menurut kalian?