Patch day one Assassin’s Creed Shadows telah dirilis oleh Ubisoft bersamaan dengan perilisan gamenya kemarin. Tidak ada pengumuman di media sosial atau website Ubisoft, karena memang update ini ditambahkan ke dalam game secara diam-diam.
Menurut IGN yang mendapatkan keterangan langsung dari Ubisoft, update ini menghadirkan sejumlah perbaikan teknis dan juga penyesuaian konten yang berkaitang dengan kuil. Update ini juga akan berlaku secara global dan tidak hanya di negara Jepang saja.
Detail Patch Day One Assassin’s Creed Shadows
Berikut ini adalah poin-poin penting dari update patch day one Assassin’s Creed Shadows:
- Pemain tidak lagi akan terjebak di dalam objek yang bisa dipindahkan setelah melakukan aksi menghindar (Dodge) dan berinteraksi di area kofun.
- Perbaikan bug di mana senjata prosedural terhapus secara tidak sengaja saat pemain menjual barang.
- Penyesuaian navigasi agar pemain tidak bisa keluar batas (Out of bounds) saat merayap (Proning) di dekat objek.
- Navigasi kuda yang ditingkatkan, mengurangi masalah seperti kesulitan berbelok dan jalur yang terhalang.
- Penyesuaian pencahayaan di area gua, kofun, serta pintu masuk/keluar bangunan.
- Perbaikan clipping pada pakaian Yasuke saat menunggang kuda dan pakaian Naoe saat dalam posisi jongkok.
- NPC sipil tanpa senjata kini tidak lagi mengeluarkan darah saat diserang, mengurangi visual kekerasan di area kuil dan tempat suci.
- Meja dan rak di kuil/tempat suci kini tidak bisa dihancurkan, meskipun beberapa objek umum seperti mangkuk dan drum masih bisa rusak. Meja tetap menjadi objek dinamis yang bisa didorong atau dipindahkan oleh pemain.
Dua update paling penting adalah bagian meja dan rak yang berada di kuil tidak bisa dihancurkan. Selain itu NPC yang tidak bersenjata juga tidak lagi mengeluarkan darah saat diserang di area kuil.
Keberadaan kuil di dalam game Assassin’s Creed Shadows memang sudah menimbulkan kontroversi, bahkan sebelum update day one diluncurkan. Kuil yang merupakan tempat suci bagi orang Jepang dikhawatirkan justru akan mengalami vandalisme di dalam game, dan ini sudah termasuk ke dalam penghinaan negara.
Isu ini bahkan sampai dibicarakan langsung oleh pemerintah Jepang di dalam parlemennya.
Respon Pemerintah Jepang
Dikutip dari IGN, politisi Jepang Hiroyuki Kada awalnya menyuarakan keresahan masyarakat dan pengurus kuil atas konten di dalam game Assassin’s Creed Shadows yang memungkinkan vandalisme di tempat sakral. Ia lalu meminta agar karya kreatif tetap menjaga nilai budaya dan tidak mendorong terjadinya perilaku negatif di dunia nyata.
Pernyataanya lalu direspon oleh Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba dalam rapat parlemen. Menurutnya, merusak kuil bahkan dalam bentuk digital sekalipun adalah bentuk penghinaan. Ia bahkan meminta agar isu ini bisa ditindaklanjuti secara serius.
Meski pelucuran gamenya dibarengi oleh beragam kontroversi, Ubisoft mengklaim bahwa Assassin’s Creed Shadows sukses. Melalui media sosial, Ubisoft mengumumkan bahwa game ini sudah dimainkan oleh lebih dari 1 juta pemain di hari pertama rilis.
Playcubic sudah memainkan versi review Assassin’s Creed Shadows PC. Kami memberikan rating 4 bintang dari 5 bintang untuk game ini, dengan kesimpulan Assassin’s Creed Shadows justru di luar ekspektasi dan sangat menghibur untuk dimainkan.