ASUS Republic of Gamers (ROG) hari ini mengumumkan bahwa tim overclock-nya telah resmi mencetak rekor dunia baru dengan memaksimalkan prosesor Intel ® Core™ i9 -13900K ke -13 melewati batasan 9 GHz menjadi 9.008 GHz menggunakan motherboard ROG Maximus Z790 Apex.
Pencapaian ini menandai rekor frekuensi CPU kedua yang ditetapkan oleh overclocker ASUS dalam waktu kurang dari tiga bulan. Keduanya dihitung sejak memasangkan ROG Maximus Z790 Apex dengan prosesor Intel Core i9 -13900K dan mendinginkannya menggunakan liquid helium dengan pasokan yang cukup. Karena permintaan konduktivitas pendinginan liquid helium (LHe) yang tinggi, mereka memutuskan menggunakan senyawa ThermalRight TFX. Sementara itu, untuk memberikan daya yang besar, mereka menggunakan ROG Thor PSU Titanium 1600W.
Untuk sesi ini, tim telah menemukan CPU khusus: CPU ini hampir dapat mencapai rekor 8,8 GHz yang dicapai sebelumnya bahkan dengan menggunakan liquid nitrogen saja. Selain itu, CPU juga mampu mempertahankan kinerja yang konsisten bahkan pada suhu ekstrem -250°C.
Dalam kondisi seperti itu, kebanyakan motherboard pasti akan gagal, tetapi ROG Maximus Z790 Apex sangat cocok untuk tugas seperti ini. ROG Maximus Z790 Apex ini memiliki semua Toolkit Overclocker yang membantu menjaga stabilitas selama pendinginan kriogenik dan di saat bersamaan mendorong kenaikan frekuensi dan turunnya suhu. Selain itu, sensor deteksi kondensasi bawaannya akan memberikan peringatan pada lokasi yang berisiko tinggi ketika es mencair.
Tim Apex yang berpengalaman ini membuat mod yang unik pada salah satu fitur motherboardnya: mereka membangun hand trigger sebagai kontrol Slow Mode, sehingga mereka dapat tetap berada di tempat yang jauh tetapi juga dapat menggeser sistem ke frekuensi yang aman dengan cepat selama proses masih berlangsung.
Meskipun memiliki alat terbaik untuk digunakan, tetapi prosesnya bukan berarti tanpa tantangan. Pasokan liquid helium yang terbatas memaksa tim untuk menyelesaikan prestasi bersejarah ini hanya dalam waktu satu jam saja. Keberhasilan awal yang mereka capai yaitu 8,9 GHz, tetapi mereka tetap dengan target utama yaitu 9 GHz. Dalam percobaan pertamanya, mereka tidak dapat memvalidasinya. Di tengah prosesnya, mereka mendapatkan tekanan yang berat, yaitu salah satu port USB-nya membeku sehingga keyboard sistem menjadi tidak aktif dan pada akhirnya membuang waktu yang sangat berharga.
Setelah melalui beberapa keputusan yang berat, pertaruhannya menjadi sangat tinggi: tim memiliki liquid helium yang hanya cukup untuk satu kali percobaan lagi. Akhirnya, mereka mengatur sistem mereka agar dapat menjalankan percobaan terakhir, mencapai frekuensi yang direncanakan, dan menunggu hasil akhir. Wajah mereka seketika berseri-seri ketika menyadari bahwa file mereka disimpan dengan benar dan mereka telah berhasil melakukannya.
Tech Evangelist dari Intel, Shosho Chang, mewawancarai overclocker Jon ‘elmor’ Sandström dan Peter Plaisier setelah sesi selesai. Dalam percakapannya, mereka menjelaskan dasar tentang overclocking dan memberikan beberapa poin penting tentang proses untuk memecahkan rekor ini. Simak wawancara lengkapnya di sini.
Selain pencapaian ini, ‘safedisk’ juga menggunakan pengaturan yang sama selama sesi berlangsung untuk mendapatkan dua rekor dunia tambahan: PiFast selesai hanya dalam waktu 6,85 detik dan SuperPI 32M selesai dalam 3 menit, 3,788 detik.
Rekor ini masuk ke dalam daftar panjang pencapaian overclocking yang ditetapkan oleh tim overclock ASUS yang diperluas. ROG Maximus Z790 Apex sekarang telah digunakan untuk mencapai 14 rekor dunia dan 29 skor peringkat pertama global. Capaian tersebut mengamankan posisinya sebagai motherboard yang memenangkan overclocking prosesor Intel Generasi ke-13. Lihat di sini untuk melihat daftar lengkap patokan peringkat yang menggunakan ROG Maximus Z790 Apex.
ASUS ingin mengucapkan selamat dan terima kasih kepada semua overclocker yang telah membantu selama perjalanan ini berlangsung.