Developer Pokemon Go, Niantic lakukan PHK terhadap 68 karyawannya setelah tidak lama diakuisisi oleh perusahaan investasi asal Arab Saudi, Scopely. Informasi ini terkonfirmasi lewat laporan Worker Adjustment and Retraining Notification atau WARN (Dilaporkan oleh Game Developer) di negara bagian California, Amerika Serikat.
Proses pemutusan hubungan kerja ini sudah diumumkan sejak Maret lalu, namun baru sekarang diketahui jumlah pastinya. Berdasarkan laporan tersebut, Niantic telah memPHK pegawai yang tergabung dalam divisi Niantic Spatial. Proses pemutusan kerja dilakukan pada 20 Maret dan dijadwalkan akan efektif pada 20 Mei 2025.
Niantic Lakukan PHK Imbas Restrukturisasi Perusahaan
CEO Niantic, John Hanke, sebelumnya menyampaikan bahwa perusahaan akan dibagi menjadi dua entitas. Satu menjadi milik Scopely, sementara satunya lagi, yaitu Niantic Spatial, akan fokus dalam mengembangkan teknologi geospatial AI. Pegawai yang mengalami PHK menurut laporan dari WARN berasal dari tim Niantic Spatial.
Masa Depan Niantic
Keputusan Niantic lakukan PHK tidak lepas dari tren yang terjadi di industri gim global dalam beberapa tahun terakhir. Banyak perusahaan menghadapi tekanan ekonomi dan berupaya melakukan efisiensi dengan cara memangkas jumlah tenaga kerja. Niantic bukan satu-satunya yang terkena dampak, namun langkah ini tetap menjadi perhatian komunitas industri dan penggemar.
Padahal pada bulan Maret kemarin, Niantic baru saja diakuisisi oleh Scopefly. Akuisisi ini mencakup seluruh bisnis game pihak ketiga mereka. Mulai dari Pokemon Go, Monster Hunter Now, dan Pikmin Bloom, sudah menjadi milik Scopefly.
Akuisisi ini memicu berbagai macam reaksi dari komunitas pemain, Beberapa khawatir dengan strategi monetisasi Scopely yang menurut mereka cukup agresif. Dikhawatirkan hal yang sama juga akan menimpa game-game miliki Niantic yang sekarang sudah menjadi milik Scopely.
Kekhawatiran fans direspon oleh Niantic yang mengatakan tim pengembang game akan tetap bersama dalam proses akuisisi, dan akan bergabung dengan organisasi yang sepenuhnya berfokus pada industri game. Namun nyatanya tetap terjadi PHK.
Bagaimana menurut kalian?
