Selama ini penulis hanya bisa melihat ASUS ZenBook Flip UX 370 dan ASUS GX800 dari balik kaca entah itu di pameran atau toko elektronik. Akhirnya pada acara media gathering hari Kamis (23/9) kemarin di The Hook, penulis bisa mencoba langsung mencoba kedua monster ini.
Diawali dengan ZenBook Flip UX 370, ASUS mengklaim jika laptop ini adalah yang tertipis dan juga sangat ringan. Bayangkan berat dari laptop ini hanya 1,1 kg, terbilang sangat ringan apalagi jika melihat jeroannya. ZenBook UX 370 dilengkapi oleh Core I7 dengan kecepatan 3.5 GHz, storage 512 GB, dan RAM 16 GB.
Sesuai dengan namanya ‘Flip’, Zenbook UX 370 dapat ditekuk sampai 360 derajat. Untuk kenyamanan, ASUS telah menciptakan fitur engsel ErgoLift sehingga bezel tidak lagi menganggu pengguna saat sedang mengetik.
Untuk bagian layar, ZenBook UX 370 memiliki layar berukuran 14 inci lengkap dengan fitur touchscreen dan juga fingerprint untuk pengamanan ekstra. Â Kualitas suara yang dihasilkan juga jernih dan tidak pecah.
Lalu bagaimana dengan baterai? ZenBook UX 370 menggunakan baterai li-polymer yang diklaim tahan sampai dengan 11,5 jam. Proses pengisian baterai juga akan berlangsung dengan sangat cepat karena adanya fitur fast charging.
Hal yang penulis suka dari ZenBook UX 370 ini adalah bentuknya yang bisa dilipat sehingga menyerupai tablet. Laptop ini cocok untuk kamu yang mobile dan membutuhkan laptop ringkas dan bisa digunakan untuk beragam keperluan, seperti bekerja, membaca, atau bermain game.
Penulis sempat mencoba memainkan game dengan ZenBook UX 370 dan ternyata laptop ini bisa menjalankan gamenya. Tapi dengan catatan, yang dimainkan bukanlah game berat tapi game ringan. Bakal asyik nih jika main Mobile Legend atau Arena of Valor dengan ZenBook UX 370.
Berbicara tentang game, jika mencari laptop yang bisa memainkan game secara optimal maka jawabannya adalah ASUS GX800. Masih ingat dengan berita laptop gaming seharga mobil? GX800 adalah laptop yang dimaksud.
Dibanderol dengan harga kurang lebih Rp90 juta, GX800 adalah laptop gaming premium. Menurut ASUS, di Indonesia baru ada sekitar 5-10 orang yang memiliki GX800.
Mahalnya harga GX800 ini dikarenakan spesifikasinya yang super tinggi. Laptop ini tidak hanya punya satu VGA, tapi dua GTX 1080 SLI. CPU dari GX800 menggunakan core I7 Kaby Lake. Layar 18 inci dari laptop ini bisa menampilkan gambar dengan kualitas 4K UHD. Untuk penyempurna adalah keyboard mekanik yang dilengkapi oleh LED. Masih merasa kurang dengan spesifikasi yang ditawarkan oleh GX800? ASUS menyediakan fitur overclocking untuk memaksimalkan kemampuan dari laptop ini.
Untuk menjaga agar suhu laptop tetap stabil saat digunakan bermain game, ASUS juga melengkapinya dengan fitur docking berisi Hydro Overcloacking System. Sistem pendingin ini akan menggunakan coolant yang dipompa melalui cooling module yang didalamnya terdapat dua radiator untuk mengolah hawa panas. Tidak perlu sering ganti juga, coolant dari GX800 diprediksi bisa bertahan sampai dengan tiga tahun lamanya.
Jelas jika ingin maksimal bermain game dengan menggunakan laptop, GX800 adalah jawabannya. Game Rise of The Tomb Raider yang merupakan game berat bisa menggunakan setting very high di GX800. FPS tetap stabil dan gambar pun memiliki kualitas 4K HD.
Menurut penulis GX800 jelas sangat menjanjikan. Tetapi harganya yang sangat mahal membuat orang berpikir dua kali sebelum membelinya. Daripada laptop mahal, lebih baik langsung merakit PC high end, betul tidak?
Nah seandainya kamu diminta memilih antara ZenBook UX 370 dengan GX800, kira-kira kamu bakal pilih yang mana?