Hampir semua MMORPG zaman sekarang terutama buatan Korea mempunyai kostum seksi untuk para karakter wanitanya. Kadang design kostum-kostum ini tidak masuk akal. Ada kostum yang sengaja terbuka pada bagian dada atau pantat. Adapula kostum yang membuat karakter yang mengenakannya seakan-akan telanjang.
“Ini sebenarnya MMORPG atau game dewasa?” Inilah pertanyaan yang muncul setelah melihatnya. Kita sebagai gamer sih pastinya senang-senang saja tapi apakah ini sebenarnya perlu?
Kata producer Final Fantasy XIV mengenai trend ini
Meskipun trend ini menggelikan, kehadiran kostum seksi ini dirasa penting untuk memikat gamers. Menurut producer sekaligus director dari Final Fantasy XIV, Naoki Yoshida justru kostum-kostum seksi sebenarnya tidak terlalu diperlukan dalam game MMORPG. Dalam wawancaranya dengan Kultur (Diterjemahkan oleh Silliconera) ia mengatakan jika pemikiran ini merupakan pemikiran developer dan publisher, bukan mewakili semuanya.
Yoshida atau yang biasa dipanggil Yoshi-P mengatakan jika ide tersebut merupakan pandangan yang sempit. Para pencipta game beranggapan jika gamer yang memainkan game MMORPG didominasi oleh pria. Padahal ada juga wanita yang memainkan game MMORPG.
Menurutnya gamer wanita akan merasa aneh dan risih ketika melihat kostum seksi dalam game. Selain itu berdasarkan pengalamannya sebagai seorang core gamer, Yoshida justru tidak memperdulikan kostum seperti apa yang dikenakan oleh karakternya. Karena itulah game buatannya yaitu Final Fantasy XIV tidak banyak memiliki kostum seksi seperti game MMORPG lainnya.
Disesuaikan juga dengan budaya masing-masing negara
Keberadaan kostum seksi dalam MMORPG sebenarnya bergantung dengan negara yang dijadikan lokasi rilisnya. Contohnya adalah game Blade & Soul yang terkenal karena kostum terbuka plus super ketat untuk karakter wanitanya. Ketika game ini diluncurkan di wilayah barat pada awal tahun 2016, kostum-kostum seksi ini mengalami sedikit perubahan alias disensor. Berbeda dengan versi Korea yang menampilkan apa adanya.
Berhubung Final Fantasy XIV adalah game MMORPG internasional, Yoshida bersama timnya memutuskan untuk “lebih ramah”. Coba jika game ini hanya diluncurkan di wilayah tertentu saja seperti Jepang misalnya. Hasilnya pasti akan berbeda, setuju?
Thanks Silliconera