Gonjang-ganjing masalah loot box sepertinya masih berlanjut. Setelah kemarin pihak pemerintah Belgia resmi melakukan pelarangan yang berujung Square Enix menarik tiga gamenya dari negara tersebut, kali ini Asosiasi Pengembang Game Internasional (IGDA) telah menyerukan industri video game untuk mengambil tindakan mengenai keberadaan benda virtual tersebut.
Dalam posting blog IGDA, Direktur Eksekutif Jen MacLean menuliskan bahwa keberadaan item ini memang merupakan sebuah mekanisme di dalam game agar membuat pemain tertarik, namun ketika seorang pemain menggunakan uang sungguhan untuk membelinya maka itu bisa menjadi maslaah karena masuk dalam kategori tindak perjudian.
Loot box atau kadang disebut Prize Crate sendiri adalah sebuah kotak virtual yang dapat ditukarkan oleh pemain supaya bisa mendapatkan item virtual lain secara acak seperti senjata, armor hingga upgrade avatar.
Mengenai hal ini, MacLean merekomendasikan tiga solusi. Pertama adalah agar seluruh pelaku dalam industri game berkomitmen untuk tidak memasarkan loot box kepada anak-anak. Yang kedua adalah untuk menjelaskan secara detail kepada para pemain mengenai item inidan potensinya terhadap tindak perjudian, yang terakhir adalah meluncurkan kampanye edukatif sehingga orang tua bisa paham mengenai isu ini.
Awal pekan ini, Senat Australia menyerukan “tinjauan menyeluruh” terhadap keberadaan loot box sementara Komisi Perdagangan Federal Amerika Serikat (FTC), di bawah tekanan Senat, setuju untuk melakukan penyelidikan lebih mendalam.