Mengembangkan video game adalah proses yang kompleks dan menuntut ketelitian serta kerja keras. Terburu-buru dalam pembuatan atau ketidakpuasan terhadap proyek dapat berakibat fatal, seringkali menyebabkan kegagalan. Kegagalan serius bisa berdampak besar secara finansial pada studio game, menjadikannya sebagai risiko besar bagi mereka.
Keberhasilan atau kegagalan proyek game seringkali menentukan nasib finansial studio. Namun, beberapa studio mengalami kegagalan dalam peluncuran game karena alasan yang tidak biasa. Inilah ulasan mengenai game yang gagal produksi karena alasan tidak biasa. Penasaran? Mari kita ulas satu per satu!
1. Ant Simulator
Ant Simulator adalah game yang memungkinkan pemain merasakan kehidupan sebagai semut, proyek yang dipimpin oleh Eric Tereshinski dan didanai melalui Kickstarter dengan US$4.400. Namun, awal 2016 membawa kabar buruk ketika Tereshinski mengungkapkan bahwa dua mitra bisnisnya, Tyler Monce dan Devon Staley, telah menyalahgunakan dana.
Menurut Tereshinski, mereka menggunakan sebagian besar dana untuk keperluan pribadi seperti minuman keras, restoran, dan hiburan dewasa. Monce dan Staley membantah tuduhan tersebut dan mempertimbangkan langkah hukum, tetapi produksi Ant Simulator terpaksa dihentikan karena dana telah habis.
2. Castlevania: Ressurection
Castlevania: Ressurection awalnya dijadwalkan rilis pada Maret 2000 dan menjadi seri Castlevania pertama untuk konsol Dreamcast. Sayangnya, proyek ini dibatalkan secara diam-diam.
Menurut Greg Orduyan, salah satu petinggi proyek, Konami meragukan potensi Dreamcast dan khawatir konsol tersebut tidak akan sukses di pasaran. Setelah pembatalan Castlevania: Resurrection, Dreamcast semakin terpuruk dengan peluncuran PlayStation 2, yang mempercepat kejatuhannya dalam persaingan konsol.
3. Star Wars: Battlefront 3
Setelah kesuksesan dua game pertama Star Wars: Battlefront pada 2004 dan 2005, muncul harapan untuk game ketiganya pada 2006 atau 2007. LucasArts kemudian menunjuk Free Radical Design untuk melanjutkan pengembangan, menggantikan Pandemic Studios.
Namun, pada 2008, Free Radical mengumumkan kehilangan hak untuk menyelesaikan Battlefront 3 setelah mengerjakannya selama sekitar dua tahun. Steve Ellis, salah satu pendiri Free Radical, mengklaim game tersebut sudah selesai.
LucasArts enggan mengeluarkan biaya pemasaran yang diperlukan dan mengklaim Free Radical tidak memenuhi standar pengembangan dan tenggat waktu. Akibat ketidakcocokan visi antara keduanya, Battlefront 3 akhirnya tidak pernah dirilis.
4. Sonic X-Treme
Game Sonic X-Treme yang dimulai pengembangannya pada 1994, dirancang untuk menjadi game Sonic the Hedgehog 3D pertama dan juga game Sonic pertama untuk Sega Saturn. Proyek ini sangat ambisius, namun terkendala oleh keterbatasan teknologi dan kesulitan dalam pemrograman 3D.
Untuk memenuhi tenggat waktu yang ketat, programmer Chris Coffin bahkan pindah ke kantor dan bekerja 16-20 jam per hari. Sayangnya, empat bulan sebelum tenggat waktu Desember 1996, Coffin mengalami pneumonia parah, sementara desainer Chris Senn juga mengalami masalah kesehatan akibat kelelahan ekstrem.
Baca Juga: Trailer Baru Dead Rising Deluxe Remaster “Story” Rilis
Kesehatan keduanya sangat memburuk, dengan risiko kematian dalam waktu enam bulan. Akhirnya, dua bulan sebelum tenggat waktu, produser Mike Wallis memutuskan untuk menghentikan proyek, mengingat ketidakmampuan untuk menyelesaikannya, meskipun kedua talenta kunci studio telah bekerja keras. Hal ini mencerminkan betapa parahnya budaya crunch atau lembur yang sudah ada sejak dulu.
5. Animal Wars
Animal Wars adalah RPG aksi yang dikembangkan oleh Factor 5 dan direncanakan sebagai game eksklusif untuk PlayStation 3, dengan tema hewan antropomorfik dalam The Great War. Namun, fokus utama Factor 5 bergeser ketika Sony meminta mereka untuk mengerjakan proyek lain, yaitu Lair, yang mengalami kesulitan pengembangan.
Untuk mendukung Lair, Sony memotong dana dari Animal Wars dan menyalurkannya ke proyek tersebut. Akibatnya, Animal Wars tidak mendapatkan anggaran yang cukup dan pengembang tidak dapat menangani proyek ini, yang akhirnya menyebabkan pembatalan de facto game tersebut.
6. Six Days In Fallujah
Six Days In Fallujah dirancang untuk menggambarkan pertempuran yang terjadi di Irak secara realistis. Namun, saat diumumkan, game ini menuai kontroversi besar, dengan banyak pihak di televisi mengecam konsepnya karena dianggap sebagai penulisan ulang perang dalam bentuk game.
Akibatnya, hingga kini, tidak ada gamer yang dapat mencoba Six Days In Fallujah karena Konami sebagai publisher membatalkan pengembangannya segera setelah diumumkan ke publik.
7. Fez 2
Fez adalah game indie yang sangat sukses dan dirilis pada tahun 2012. Setelah peluncuran game pertamanya, sekuel diumumkan sedang dalam pengembangan. Namun, tiba-tiba Phil Fish, sang pengembang, mengumumkan melalui Twitter bahwa Fez 2 dibatalkan.
Aneh sekali, Fish juga menyatakan pada saat yang sama bahwa ia akan meninggalkan industri game. Meskipun banyak yang mengira pembatalan ini disebabkan oleh tekanan, alasan utama ternyata adalah perseteruan Fish dengan jurnalis Marcus Beer.
itulah daftar game yang gagal produksi karena alasan tidak biasa. Dari tujuh game di atas, mana yang paling ingin kamu coba mainkan?