spot_img
HomeNgerandom5 Game yang Menjanjikan Tapi Malah Dirusak Publishernya

5 Game yang Menjanjikan Tapi Malah Dirusak Publishernya

Biasanya game dianggap tidak bagus dan jelek oleh gamer akibat gameplay atau mekanik didalamnya yang tidak sempurna. Tapi dalam situasi tertentu ada juga game yang seharusnya berpotensi atau justru game yang bagus, tapi malah dirusak oleh publishernya sendiri. Alasannya apalagi kalau bukan untuk mencari keuntungan yang lebih banyak.

Berikut adalah 6 game yang menjanjikan tapi malah dirusak sendiri oleh publishernya:

Lair

Developer: Factor 5

Tahun rilis: 2007

Lair yang awalnya diharapkan mendongkrak popularitas PS3 malah mengalami yang nasib kurang beruntung. Akibat keputusan Sony untuk mengharuskan penggunaan motion controller untuk memainkan Lair malah menjadi pedang bermata dua. Penggunaan motion controller ternyata malah mengurangi akurasi dan kenyamanan saat bermain, membuat pemainnya frustrasi. Ini mengakibatkan menurunannya minat pemain dan berdampak pada penjualan game serta reputasi PS3 sendiri.

Lair yang dikembangkan oleh Factor 5 memiliki konsep dan grafis yang menjanjikan. Dalam game pemain dapat mengendalikan naga dan melakukan pertarungan udara yang epic.

Middle-Earth: Shadow of War

Developer: Monolith Productions

Tahun rilis: 2017

Implementasi microtransaction oleh Warner Bros. dalam game Middle-earth: Shadow of War sempat menimbulkan kontroversi. Sistem ini mengharuskan pemain untuk membeli pasukan Orc terkuat melalui microtransaction agar bisa menamatkan gamenya. Sistem ini langsung menuai kritik karena menjadikan game singleplayer ini menjadi seperti game “Pay-To-Win”.

Setelah dikritik habis-habisan, Warner Bros. akhirnya memutuskan untuk menghapus semua fitur microtransaction dari game tersebut.

Star Wars Battlefront II

Developer: DICE

Tahun rilis: 2017

Sama seperti Middle-Earth: Shadow of Wars, Star Wars Battlefront II yang dikembangkan oleh Dice dan EA juga menghadapi kritik tajam dari komunitas karena sistem microtransaction yang berlebihan. Pemain diharuskan membeli loot box untuk mempercepat progress di dalam game. Mekanisme ini menimbulkan rasa tidak adil karena menguntungkan pemain yang bersedia membayar. Lebih dari itu, EA juga mengkunci karakter-karakter Hero, sebuah langkah yang sangat berbeda dari versi game originalnya di mana karakter-karakter ini tersedia secara gratis.

Sama seperti langkah yang diambil oleh Warner Bros. EA akhirnya juga memutuskan untuk menghilangkan fitur microtransaction dari dalam game.

Metal Gear Solid V: The Phantom Pain

Developer: Konami

Tahun Rilis: 2015

Kita semua sudah tahu tentang hubungan antara Konami dan Hideo Kojima yang memburuk selama pengembangan Metal Gear Solid V: The Phantom Pain. Situasi ini juga berpengaruh dalam kualitas akhir game. Aturan Konami yang menyulitkan Hideo Kojima adalah penyebabnya

Selama mengerjakan MGSV, Kojima dilaporkan mengalami perlakuan yang kurang mengenakkan dari Konami. Ia dilarang berinteraksi dengan tim pengembang lainnya dan diharuskan bekerja dalam satu ruangan terpisah sendirian. Selain itu Kojima juga dilarang hadir dalam acara yang berkaitan dengan game selama mengerjakan MGSV

Hubungan tidak sehat Konami dan Kojima dari Konami bisa dilihat pada gamenya. MGSV seperti kehilangan separuh cerita dan tidak selesai sepenuhnya.

Helldivers 2

Developer: Arrowhead Game Studio

Tahun rilis: 2024

Keputusan Sony yang mewajibkan pemain Helldivers 2 di Steam untuk memiliki akun PlayStation Network (PSN) membuat kecewa komunitas gamer PC. Kebijakan ini dipandang sebagai langkah yang tidak perlu dan juga seakan membatasi, mengingat awalnya Helldivers 2 bisa dimainkan secara bebas dari PC. Aksi protes terlihat dari halaman Steam Helldivers 2 yang dibanjiri review negatif dan juga ungkapan ketidakpuasan di media sosial.

Sony akhirnya menanggapi keputusan kontroversial ini dengan merevisi kebijakannya. Sony mengizinkan pemain di Steam untuk memaminkan Helldivers 2 tanpa harus membuat akun PSN.

Game dibuat untuk bersenang-senang. Seharusnya makna itulah yang dipegang teguh oleh developer dan publisher. Jangan sampai makna ini tergoda hanya karena keinginan untuk mendapatkan uang yang lebih banyak.

Bagaimana menurut kalian?

Aryo
Aryo
Editor Playcubic. Gamer dengan cita-cita punya PC kelas dewa. Disamping PCnya ada PS5 dan Xbox Series X
RELATED ARTICLES

Terpopuler