Dampak dari sistem game eksklusif yang digunakan oleh Epic Games mulai terlihat. Rupanya untuk memastikan agar publisher dan developer mau merilis gamenya secara eksklusif dalam jangka waktu tertentu di Epic Games Stores, Epic Games harus menggelontorkan banyak uang.
Berdasarkan data yang dirangkum oleh PCGamer, pengeluaran Epic Games untuk sistem game eksklusif pada tahun 2020 saja sudah mencapai $444 juta. Jika dirupiahkan menjadi Rp6,5 triliun. Angka tersebut belum lagi ditambah dengan bagi-bagi game gratis yang rutin dilakukan oleh Epic Games Store.
Mirisnya ternyata pengeluaran Epic Games tidak sebanding dengan pendapatan. Ternyata keuntungan dari Epic Games Store belum bisa menutup ongkos pengeluaran mereka yang gila-gilaan. Apakah ini artinya Epic Games telah merugi? Ternyata tidak.
Menurut CEO Epic Games Tim Sweeney, pengeluaran gila-gilaan Epic Games bukanlah suatu kerugian. Melalui Twitter, Tim menjelaskan bahwa itu adalah metode investasi jangka panjang yang menurutnya sukses.
That’s right! And it has proven to be a fantastic success in reaching gamers with great games and a fantastic investment into growing the business! https://t.co/MN8OjM5FEP pic.twitter.com/Yl0LmCZjKB
— Tim Sweeney (@TimSweeneyEpic) April 10, 2021
Ia juga turut mencantumkan data jumlah uang yang dikeluarkan oleh gamer di Epic Games yaitu sebesar $700 atau sekitar Rp10 triliun. Namun data tersebut diambil berdasarkan data internal Epic Games Store. Apakah data tersebut valid atau tidak, hanya Epic Games yang tahu.