Turnamen For Honor yang diselenggarakan oleh Ubisoft bersama dengan ESL akhir minggu kemarin ternyata tidak sesuai dengan ekspektasi. Bukannya menyajikan pertandingan yang menarik, turnamen tersebut justru menjadi ladang bagi bug dan exploit. Bahkan para peserta juga tidak ragu-ragu untuk menggunakannya dalam pertandingan. Anehnya pihak panitia justru membiarkan saja.
Hal yang paling mengherankan adalah sang pemenang dari turnamen berhadiah $10.000 ini, Jakub Palen. Dikutip dari Polygon, Palen menggunakan exploit yang dinamakan “Unlock tech” untuk memenangkan turnamen tersebut. Inti dari tehnik ini adalah serangan yang tidak bisa ditangkis dan hanya bisa digunakan untuk kelas Nobushi. Gaya bermain Palen ini bahkan mendapat perhatian khusus dari developer. Saat menyerahkan piala, Palen diminta secara halus untuk mengganti gaya bermainnya.
Curhatan mengenai kotornya turnamen For Honor tersebut juga dicurahkan melalui postingan di Reddit. Menurut salah satu user, balance dari game For Honor saat ini sedang dipertanyakan. “Ini adalah suatu hal yang memalukan bagi komunitas For Honor. Apalagi bug dan exploit yang diperagakan dalam turnamen bukan masalah baru melainkan sudah berlangsung lama,” tulisnya.
Well sepertinya Ubisoft bakal memiliki PR yang banyak untuk membenahi For Honor.