Perombakan studio di Vancouver, Kanada, ternyata memiliki dampak yang besar kepada Capcom. Diperkirakan Capcom bakal merugi sebanyak 40 juta dolar AS atau sekitar 595 miliar rupiah. Kerugian ini disebabkan oleh dibatalkannya pengembangan game baru di studio tersebut.
Kabarnya game yang sedang dikembangkan ini memiliki genre third person shooter dan mengambil setting di kota New York. Sayang, sebelum rampung game ini sudah “tamat” lebih dulu.
Kabar perombakan studio Capcom ini sudah terdengar sejak awal tahun 2018. Pada waktu itu Capcom melakukan strukturisasi dengan studionya di Vancouver. Akibatnya terjadi PHK massal terhadap para staf di studio tersebut.
Game spesialisasi studio ini yaitu Dead Rising juga tidak luput dari bidikan Capcom. Game bertema zombie ini kabarnya telah dibekukan dan belum ada kejelasan pasti apakah akan ada seri selanjutnya atau tidak.
Meski merugi dengan Dead Rising, Capcom justru berjaya dengan Monster Hunter: World. Dilansir dari keterangan resminya yang dikutip IGN, Capcom sangat puas dengan performa game Monster Hunter: World baik di konsol maupun PC. “Kami sangat puas dengan Monster Hunter: World. Versi PC yang diluncurkan bulan Agustus lalu ternyata melampaui ekspektasi kami. Belum lagi ditambah dengan kesuksesan versi konsolnya,” tulis Capcom.
Buntung di Dead Rising, untung di Monster Hunter: World. Betul tidak?