Setelah For Honor, kali ini giliran seri terbaru game Tom Clancy’s milik Ubisoft yaitu Ghost Recon Wildlands unjuk gigi. Dari tanggal 3 Februari 2017 sampai dengan tanggal 6 Februari 2017, Ubisoft menggelar tahap beta yang diikuti oleh gamers di seluruh dunia (Termasuk Playcubic).
Nah kira-kira bagaimanakah performa dari game yang mirip The Division ini? Apakah memuaskan atau justru melempem? Simak first impression Playcubic berikut ini:
Menjelajahi negara Bolivia
Ghost Recon Wildlands mengambil setting di negara Bolivia. Negara ini memiliki bentang alam yang berbeda-beda. Suatu saat kamu bisa berada di wilayah pegunungan, berikutnya ada di dataran rendah atau hutan hujan, sampai daerah yang dipadati penduduk.
Jarak dari satu tempat ke tempat lainnya cukup jauh dan harus ditempuh dengan menggunakan kendaran. Ini seakan-akan memberikan kesan bahwa kamu memang sedang berada di negara Bolivia.
Sistem modifikasi senjata yang menakjubkan
Sebagai anggota dari operasi Kingslayer, kamu akan dibekali oleh berbagai macam senjata canggih. Mulai dari senapan serbu sampai dengan drone serbaguna. Senjata-senjata yang kamu gunakan juga bisa dimodifikasi sesuai dengan keinginanmu.
Terdapat banyak sekali pilihan modifikasu untuk membuat senjatamu menjadi efektif dalam situasi tertentu. Contohnya memasang scope untuk jarak jauh, memperpendek laras untuk menurunkan recoil, sampai menambahkan fitur baru seperti pelontar granat.
Fitur spotting
Mengetahui posisi musuh sebelum memulai penyergapan atau spotting merupakan salah satu aspek penting dalam game ini. Posisi musuh sebelum kamu mengeksplorasi daerahnya sulit untuk dipastikan. Oleh karena itu, ada baiknya kamu menggunakan teropong dan drone untuk menemukan lokasi musuh.
Jika ingin lebih menantang, kamu bisa mencari celah untuk menyusup dan membunuh targetmu dengan diam-diam.
Skill terlalu mudah untuk diakses
Berbeda dengan game Tom Clancy’s sebelumnya yaitu The Division, variasi skill yang dimiliki dalam game ini terlalu dangkal dan terbatas. Contohnya adalah skill flying drone yang ternyata merupakan perangkat dasar yang dapat digunakan tanpa harus mengambil skill tertentu.
Hal seperti sangat disayangkan, mengingat seri Tom Clancy’s biasanya memiliki variasi skill yang beragam. Skill yang paling hebat dan canggih berada di tier teratas sedangkan dalam Wildlands sudah bisa diakses dari awal.
Keadaan sekitar yang kurang imersif
Salah satu gangguan minor yang Playcubic alami ketika bermain game ini adalah kurangnya aspek “Amerika Latin”. Bayangkan saja pedalaman negara Bolivia yang letaknya teramat jauh dari Amerika ternyata penduduknya sudah menggunakan mobil mewah.
Selain itu, semua kendaran bersenjata dalam game ini menggunakan senjata yang dibuat oleh Amerika. Seakan-akan setting negara Bolivia ini berada di satu benua dengan Amerika Serikat.
Audio yang kurang menggelegar
Apabila kamu terlibat dalam baku tembak, pastinya kamu mengharapkan efek suara yang menggelegar seperti film garapan Michael Bay. Nah jangan berharap jika efek suara seperti itu bisa ditemui di Ghost recon Wildlands. Entah bug atau bukan, senjata tipe peledak dalam game ini nyaris tidak memiliki suara sama sekali. Semoga isu minor ini dapat diperbaiki oleh Ubisoft ketika game ini dirilis secara resmi tanggal 7 Maret 2017.
Karena game ini masih dalam tahap beta, Playcubic belum bisa memberikan kesimpulan maupun skor akhir. Yah kita lihat saja performa akhirnya setelah game ini dirilis secara resmi pada bulan Maret mendatang.