Digimon Story: Time Stranger bisa dibilang muncul pada saat yang tepat. Ketika franchise Digimon kembali menggeliat, Bandai Namco dan Media Vision langsung mengumumkan game Digimon Story: Time Stranger siap rilis! Fans Digimon mana yang tidak senang mendengar pengumuman tersebut. Apalagi perlu waktu lama untuk mendapatkan game Digimon yang proper seperti ini.
Karena masih bagian dari Digimon Story, fans seharusnya sudah tidak asing dengan game ini. Mulai dari visual, gameplay, dan mekaniknya kurang lebih sama. Hal yang membedakan selain alur cerita adalah jumlah Digimon di game ini jauh lebih banyak dibandingkan pendahulunya.
Kami yang adalah fans Digimon, telah memainkan versi review Digimon Story: Time Stranger di PC. Karena game ini adalah salah satu game yang paling ditunggu di 2025 oleh kami, tentu saja harapan game ini bisa memuaskan sangat tinggi. Berikut adalah pengalaman kami selama bermain game ini lebih dari 20 jam:
Digimon dan Time Travel
Sesuai dengan judulnya, Digimon Story: Time Stranger mengkombinasikan elemen time travel dengan cerita Digimon. Pemain akan berperan sebagai agen dari organisasi bernama ADAMAS, yang menjadi saksi kehancuran dunia akibat peristiwa bernama Shinjuku Inferno. Namun, sebelum bencana itu menghancurkan segalanya, pemain tiba-tiba terlempar ke masa lalu, lebih tepatnya delapan tahun sebelum bencana terjadi.
Selama berada di masa lalu, pemain akan didampingi oleh Inori Misono. Ia memiliki stereotip karakter gadis remaja yang biasa muncul di dalam anime, berambut panjang, baik hati, dan mau menolong yang lain.
Karena wataknya inilah, Inori bisa bersahabat dengan Digimon Aegiomon, yang tentu saja kehilangan ingatannya. Bersama-sama, mereka memulai perjalanan untuk mengungkap asal-usul misterius Aegiomon, sambil berusaha mengubah takdir mengerikan yang terjadi di masa depan.
Kalian akan diberikan kebebasan untuk menentukan gender dari sang karakter utama, pria atau wanita. Nama mereka juga bisa kalian tentukan sendiri, atau mengikuti nama official-nya yaitu Dan Yuki dan Kanaan Yuki. Tidak perlu khawatir salah pilih karena kalian masih bisa mengganti desain karakter di menu option dalam permainan.
Developer juga memberikan kebebasan bagi pemain untuk menentukan pilihan jawaban saat sedang menjalani story mode. Sayangnya, setiap jawaban yang dipilih tidak berdampak dengan alur cerita. Padahal ada beberapa pilihan yang menurut kami cukup lucu dan bikin geleng-geleng kepala. Kekurangan protagonis yang tidak memiliki suara juga membuat beberapa momen menjadi terasa datar.
Digimon Story: Time Stranger menghadirkan kelompok-kelompok pendukung cerita, manusia maupun Digimon. Dari tim manusia justru gampang terlupakan, kecuali Monica Simmons, ilmuwan eksentrik yang atraktif. Sebaliknya, Digimonlah yang justru menjadi bintang utama. Hampir setiap Digimon yang berhubungan dengan alur cerita memiliki kepribadian yang menonjol.
Misalnya Minervamon yang di game ini mendapat porsi cukup besar. Entah lugu atau tidak peduli, ia selalu memanggil nama karakter protagonis sebagai pencuri telur, tidak peduli berapa kali kalian menjelaskan kepadanya.
Review Digimon Story: Time Stranger: Shinjuku dan Iliad
Digimon Story: Time Stranger akan berlatar di dua dunia, manusia dan digital. Ketika berada di dunia manusia, kalian akan menjelajahi wilayah Shinjuku dan sekitarnya. Meski sudah menjadi latar untuk tiga game dari franchise ini, desain dari Shinjuku tidak pernah berubah, masih kaku dan terkesan kurang ada jiwanya.
Dunia digital justru adalah tempat yang paling menarik. Menyaksikan Digimon dari berbagai jenis hidup bersama dalam kota besar bernama Iliad adalah pemandangan yang mengesankan. Selain itu, juga menambah kesan bahwa para monster digital ini memiliki peradaban yang tidak berbeda dengan manusia.
Ketika berada di jalanan kota Iliad, kalian bisa berkunjung ke toko milik Gwappamon yang juga seorang DJ, melihat Etemon bergelantungan di papan reklame, atau menonton Zudomon yang sedang membuat senjata.
Jika ingin interaksi yang lebih kompleks, pemain bisa mendatangi tavern dan menyaksikan perbincangan antar Digimon. Misalnya debat antar MetalMamemon dan Datamon mengenai ultimate move yang paling kuat.
Selain kedua tempat ini, pemain juga bisa mengunjungi In-Between Theater. Tempat aneh ini seakan terlepas dari jalannya waktu, dan desainnya mirip dengan lobi hotel. Tempat ini akan memegang peranan penting dalam alur cerita. Namun sebelum waktu itu tiba, kalian hanya bisa berinteraksi dengan resepsionis aneh yang bisa berubah-ubah. Kadang wujudnya anak kecil, kadang menjadi gadis remaja.
Setia dengan Turn-Based
Dari segi gameplay, Digimon Story: Time Stranger masih setia dengan sistem combat turn-based. Pemain akan diizinkan untuk menggunakan tiga Digimon, plus tiga slot lagi untuk Digimon tamu. Kebanyakan para tamu ini akan bergabung dalam main story. Hanya Aegiomon yang akan terus bersama pemain.
Jumlah karakter yang banyak juga membuat combat rasanya menjadi lebih mudah. Apalagi Digimon tamu biasanya tidak memiliki health point, sehingga bisa dijadikan sebagai samsak ketika berhadapan dengan boss. Tapi, combat akan tetap selesai jika Digimon kalian habis health point-nya.
Sistem turn-based di Digimon Story: Time Stranger juga telah dioptimalisasi dengan beragam fitur modern. Supaya tidak boring menunggu giliran, pemain bisa mengatur game speed hingga 5x. Lalu ada juga mode auto-battle bagi yang tidak ingin repot. Pemain juga bisa mengalahkan musuh langsung di field, tanpa harus memulai combat.
Developer Media Vision juga membuat beberapa pertarungan dengan boss menjadi lebih seru. Misalnya ketika berhadapan dengan Blue Greymon, kalian bisa membuat boss stagger saat sedang mempersiapkan serangan pamungkas.
Karakter kalian juga bisa membantu para Digimon dengan menggunakan skill semacam Limit Break. Fungsinya berbeda-beda, ada yang bisa memberikan damage kepada musuh, ada juga yang malah memberikan buff. Kalian tidak mengganti Limit Break saat combat, jadi pastikan kalian memilihnya lebih dulu sebelumnya.
Variasi Atribut, Elemen, dan Digimon
Digimon Story: Time Stranger juga memiliki mekanisme atribut dan elemen. Total ada 7 atribut utama di game ini yang mencerminkan tipe Digimon, dimana 3 diantaranya, yaitu Data, Vaccine, dan Virus memiliki hubungan seperti batu-gunting-kertas. Virus lemah dengan Vaccine yang lemah dengan Data, dan lemah dengan Virus.
Untuk elemen, game ini memiliki 11 tipe seperti api, tanah, air, dan cahaya. Jika pemain menggunakan skill yang sesuai dengan kelemahan elemen, maka akan dikategorikan sebagai weakness attack yang dapat menaikkan damage serangan hingga 300%. Presentase itu bisa ditambah dengan atribut, sehingga bisa dinaikan hinggan 450%. Ini angka yang ideal jika berhadapan dengan boss.
Tapi sebaliknya, jika pemain salah menggunakan atribut dan elemen, daya serang bisa menurun hingga -50%. Anggap saja ini sebagai semacam teka-teki untuk dipecahkan, dan bisa menambah kepuasaan jika bisa diselesaikan.
Total ada lebih dari 400 Digimon yang bisa direkrut di Digimon Story: Time Stranger. Setiap Digimon akan memiliki bentuk, tipe, atribut, dan skill yang berbeda-beda. Bagi fans Digimon, ini akan menjadi godaan yang luar biasa untuk mengoleksi semuanya.
Setiap Digimon juga sudah memiliki signature skill, seperti Agumon dengan Pepper Breath atau MaloMyotismon dengan Pandemonium Flare. Signature attack juga dilengkapi dengan animasi spesial yang untuk beberapa Digimon akan cukup detail. Sayangnya, game ini tidak dilengkapi oleh enskilopedia yang menyertakan informasi dari setiap Digimon.
Untuk merekrut Digimon baru, kalian tidak perlu menangkapnya. Cukup dengan mengalahkannya saat combat dan mengumpulkan datanya. Jika jumlah data sudah 100% kalian bisa mengkonversikan Digimon yang diinginkan. Tapi jika ingin hasil yang lebih baik, tunggu sampai jumlah data yang terkumpul mencapai maksimum yaitu 200%. Digimon yang dikonversi akan memiliki stat yang lebih baik.
Digimon yang sudah dikonversi juga bisa dijadikan sebagai sumber experience point. Misalkan kalian mau menggunakan Patamon tapi levelnya masih kecil. Kalian hanya perlu memburu Digimon lain untuk mendapatkan datanya dan dikonversi. Setelah itu, Digimon-Digimon kurang beruntung ini bisa dijadikan sebagai bahan untuk menaikkan level Patamon.
Agumon Berubah Menjadi Greymon!
Sistem Digivolution di game ini juga memiliki beberapa tipe. Selain Digivolution yang normal, ada juga DNA Digivolution dan Armor Digivolution. Meski berbeda-beda, semua Digivolution ini membutuhkan syarat yang sama, yaitu agent rank dan stat sesuai dengan yang diminta. Misalkan syarat untuk Agumon digivolve menjadi Greymon membutuhkan agent rank 2 dan stat HP 1.000 ke atas.
Disinilah peran dari side mission menjadi cukup penting. Untuk menaikkan agent rank, kalian membutuhkan Anomaly Point, yang bisa didapat dari menjalankan main story dan side mission.
Untuk menaikkan stat bisa dengan cara tradisional yaitu meningkatkan level Digimon. Jika ingin yang lebih cepat dan banyak hasilnya, kalian bisa memanfaatkan fitur DigiFarm di In-Between Theater.
Cukup pilih Digimon yang akan diletakkan di DigiFarm, dan pilih training sesuai dengan stat yang ingin dinaikkan. Setelah itu kalian hanya tinggal menunggu setengah jam untuk mendapatkan hasilnya. Jika ingin lebih cepat juga bisa, tapi kalian harus membayarnya.
Hal yang menurut kami perlu ungkap adalah, developer telah menyediakan jalan cepat untuk mempercepat proses leveling, mencari uang in-game, dan juga material. Sayangnya, jalan cepat ini berupa DLC yang harus dibeli dengan uang asli. Jika kalian tipe gamer yang ingin serba instan, DLC ini perlu dijadikan sebagai pertimbangan.
Jika kalian seandainya tidak puas dengan hasil evolusi, kalian bisa melakukan De-Digivolution dan mengembalikan Digimon ke bentuk sebelumnya. Jenis Digimon untuk Digivolution selalu memiliki gambar hitam sebelum kalian mendapatkan datanya. Jadi ibarat gacha, akan ada faktor untung-untungan dalam memiliih. Saran kami jangan lupa untuk selalu membuat data save lebih dari satu. Tujuannya untuk jaga-jaga jika seandainya kalian salah pilih.
Apa Kepribadian Digimonmu?
Seperti layaknya manusia, setiap Digimon di game ini memiliki kepribadian atau Personality. Mekanisme ini akan mempengaruhi pertumbuhan stat saat Digimon level up.
Mekanik ini memiliki empat kategori utama yaitu Valor, Wisdom, Philantrophy, dan Amicability, dimana keempat kategori ini akan dibagi lagi menjadi banyak sub kategori. Setiap sub kategori akan memberikan skill pasif yang bisa menguntungkan Digimon yang menggunakannya.
Menurut kami, mekanisme ini tidak mudah untuk dipahami. Apalagi sangat jarang bagi Digimon sudah memiliki Personality yang sesuai ketika pertama kali direkrut. Ditambah lagi, ketika kalian melatih Digimon di DigiFarm, Personality bisa berpindah sendiri tergantung kepada jenis training yang diambil.
Untungnya untuk mengatur Personality Digimon tidaklah sulit. Kalian hanya perlu berbicara kepada mereka. Setiap jawaban akan menampilkan logo dari Personality tertentu, sehingga bisa dijadikan sebagai penanda. Kalian juga bisa mengakses langsung tabel Personality sebelum memberikan jawaban dengan menekan tombol shortcut.
Belum selesai sampai disitu, Personality juga bisa ditingkatkan efeknya dengan menggunakan Agent Skill. Berbentuk skill tree, setiap kategori Personality memiliki atribut yang bisa ditingkatkan. Caranya adalah cukup dengan membelanjakan Anomaly Point yang didapatkan. Jadi selain memperkuat Personality, kalian juga bisa membuka tingkat evolusi yang lebih tinggi untuk para Digimon.
Mekanisme ini meskipun kadang suka membuat kesal, tetapi juga memberikan tantangan. Semuanya sepadan jika kalian berhasil mendapatkan Digimon impian dengan kepribadian yang sesuai.
Digimon Story: Time Stranger Dari Segi Teknis
Kami memainkan Digimon Story: Time Stranger di PC dengan spesifikasi CPU i5-14400F, GPU RTX 3060, RAM 32GB, dan SSD. Selama memainkan gamenya, kami tidak pernah mengalami masalah bahkan dengan setting grafis high. Secara ukuran, game ini sendiri tidak berat dan hanya membutuhkan space kurang dari 40GB. Jadi seharusnya tidak ada masalah dengan gamer PC dari kalangan manapun.
Kesimpulan Review Digimon Story: Time Stranger
Kesimpulan dari review Digimon Story: Time Stranger adalah game ini tidak akan mengecewakan bagi fans. Digimon Story: Time Stranger memiliki semuanya yang dibutuhkan oleh game Digimon yang solid, terutama dari jumlah jenis Digimon.
Belum lagi setiap Digimon akan memiliki kepribadian yang berbeda-beda dan membuat kompleks proses Digivolve. Kami tidak pernah bosan mengkonversi setiap Digimon yang dilawan demi koleksi. Agak disayangkan saja developer kelupaan mengimplementasi fitur ensiklopedia.
Dari cerita, Digimon Story: Time Stranger berhasil menerapkan genre time travel dengan baik ke dalam cerita. Bagian cutscene vital juga dibuat dengan baik. Tapi sisanya kebanyakan masih kaku.
Begitu juga dengan gameplay. Sistem RPG turn-based tradisional meski sudah dilengkapi dengan fitur-fitur modern, tetap saja jadi membosankan jika terus berulang-ulang. Sebuah penyakit yang kurang lebih sama dengan game segenre lainnya.
Digimon Story: Time Stranger sudah tersedia di PS5, Xbox Series, dan PC.