HomeReviewReview Metal Gear Solid Delta: Snake Eater (PS5): Kurang Berani

Review Metal Gear Solid Delta: Snake Eater (PS5): Kurang Berani

Setiap kali ada game remake atau remaster, pertanyaan yang selalu muncul adalah: di mana batasan kreativitasnya? Seberapa jauhkah perubahan yang akan terjadi pada game tersebut? Jika melihat contoh Resident Evil 2 Remake, kita bisa melihat bagaimana Capcom menambahkan berbagai elemen baru tanpa merusak esensi dari game original-nya.

Cara yang dilakukan oleh Capcom berbeda dengan Konami. Metal Gear Solid Delta: Snake Eater dibuat dengan cara konservatif, yaitu menjaga seluruh elemen permainan tetap sama dengan versi aslinya. Hal yang membedakan adalah sentuhan teknologi terkini untuk grafis dan visual.

Konami bahkan sama sekali tidak menghilangkan nama sang kreator, Hideo Kojima. Meskipun keduanya sudah berpisah jalan, nama Kojima masih diabadikan di dalam game remake ini.

Sebagai fans, kami tentunya tidak mau ketinggalan untuk mencicipi game ini. Kami memainkan versi review Metal Gear Solid Delta: Snake Eater di PS5 dengan durasi waktu lebih dari 10 jam. Memang betul jika game ini sama sekali tidak berubah, kecuali dari segi visualnya. Tapi bukan berarti tidak ada beberapa penambahan fitur baru.

Tema Perang Dingin Dipadu Cerita Mata-Mata

Tidak ada perubahan sama sekali dari alur cerita Metal Gear Solid Delta: Snake Eater. Cerita berlatar Perang Dingin yang sarat dengan intrik politik masih dipertahankan. Naked Snake, mata-mata Amerika Serikat sekaligus karakter utama game ini ditugaskan menyusup ke wilayah Uni Soviet untuk mengeluarkan Nikolai Stepanovich Sokolov.

Misi yang awalnya hanya ekstraksi, berubah menjadi rumit dengan keterlibatan guru dari Snake, The Boss. Ia mengkhianati Snake sekaligus negaranya dengan mengembalikan Sokolov kepada pimpinan GRU, Volgin. Snake akhirnya dibebani oleh dua tugas, mendapatkan kembali Sokolov sekaligus membunuh The Boss.

Seperti game Hideo Kojima yang lain, Delta masih penuh dengan melodrama dan absurditas. Kedua elemen ini diperkuat dengan kualitas grafis dan visual yang lebih baik dibandingkan game original-nya.

Potongan adegan sinematis nan panjang seperti film, percakapan serius tentang ideologi, patriotisme, hingga pengkhianatan, menjadi bagian penting dari game ini. Buat fans, bisa menyaksikan itu semua dengan teknologi masa kini adalah sesuatu yang fenomenal. Sedangkan buat pendatang baru, ini adalah pengenalan terbaik dengan franchise Metal Gear.

Dimanja Oleh Grafis dan Visual

review metal gear solid delta snake eater hutan uni soviet

Perubahan paling mencolok di Metal Gear Solid Delta: Snake Eater adalah pada sisi grafis dan visual. Dibuat dengan Unreal Engine 5, hutan yang menjadi latar utama game kini benar-benar terasa seperti hidup.

Bentangan rumput hijau, pepohonan menjulang memberikan nuansa terjebak di dalam hutan, tanah berlumpur yang meninggalkan bekas pada pakaian, dan bangunan tua berlumut. Efek visual yang disajikan ini tidak hanya sekadar kosmetik, melainkan juga membuat game menjadi lebih imersif.

Penambahan berbagai special effect seperti pencahayaan juga turut berkontribusi. Saat siang hari, kalian bisa melihat kilauan cahaya matahari menerangi dunia di dalam game. Sebaliknya, ketika malam tiba visibilitas menjadi terbatas. Cahaya sinar bulan menghadirkan ketegangan, karena kalian tidak bisa melihat dengan jelas.

Model karakter juga mendapatkan sentuhan detail yang luar biasa. Tubuh Snake misalnya, kini mampu merefleksikan interaksi dengan lingkungan. Misalnya berjalan di tanah berlumpur akan membuat pakaian kotor, luka yang diterima akan meninggalkan bekas nyata, bahkan dedaunan bisa menempel ketika merayap.

Tidak Pernah Bosan Memandang Eva

review metal gear solid delta snake eater pesona eva

Konami juga mempoles habis-habisan setiap karakter di Metal Gear Solid Delta: Snake Eater. Snake, Eva, Ocelot, Volgin, bahkan karakter sampingan seperti Sokolov atau Granin, serta pasukan GRU kini terlihat lebih realistis. Wajah mereka penuh ekspresi, detail pakaian tercetak dengan jelas, membuat mereka menjadi lebih hidup.

Kami jelas tidak bisa memalingkan mata dari Eva. Pada versi aslinya, Eva sudah memiliki daya tarik di luar batas. Sekarang di versi remake, daya tarik tersebut meningkat seratus kali lipat. The Boss juga mengalami perubahan. Wajahnya sekarang terlihat lebih muda, dibandingkan versi aslinya. Perubahan ini menurut kami seharusnya tidak perlu karena menghilangkan aura seorang mentor dari karakter tersebut.

Konami juga mempertahankan rekaman suara dari game aslinya untuk Delta. Kalian bisa kembali mendengarkan suara David Hayter sebagai Naked Snake. Suara khasnya yang agak serak sudah menjadi ciri khas dari franchise Metal Gear dan tidak dapat tergantikan. Tapi, akan beberapa dialog baru yang ditambahkan. Meski bagi beberapa orang tambahan ini sebetulnya tidak diperlukan, bagi kami tidak masalah.

Fitur Baru: Legacy VS New Style

review metal gear solid delta snake eater gun fight

Dari segi gameplay, developer menunjukkan rasa hormatnya dengan menghadirkan dua gaya bermain. Pertama adalah Legacy Style yang mempertahankan sistem lama. Game akan dimainkan dengan gaya kamera bird’s-eye view serta sistem kontrol klasik. Pilihan ini cocok bagi ingin bernostalgia, dan juga membuat game menjadi lebih mudah.

Sedangkan yang kedua adalah New Style. Sesuai namanya, game akan dimainkan dengan gaya modern game shooter third person yaitu kamera over-the-shoulder. Gaya kedua ini akan mempermudah navigasi dan juga lebih cocok untuk gamer zaman sekarang. Gaya ini juga memberikan sensasi baru kepada fans lama seperti kami.

Meski berbeda dari segi sudut pandang, elemen stealth tetap tidak berubah di versi remake ini. Hanya saja kami merasakan bahwa Legacy Style lebih mudah karena pemain bisa memetakan posisi musuh.

Hal yang perlu kami utarakan adalah, meski sudah dimodernisasi agar sejalan dengan standar game masa kini, masih ada masalah klasik yang membayangi. Rasanya sulit untuk membuat Snake merapatkan dirinya di dinding. Mekanisme ini justru terkesan kaku. Padahal pada game modern yang memiliki elemen stealth, fitur ini harus bekerja dengan baik.

Beberapa tambahan kecil lainya ada pada tombol untuk stalking. Mekanisme ini memungkinkan Snake bergerak lebih pelan dan senyap, baik saat berdiri, jongkok, maupun merayap. Stalking juga lebih memudahkan untuk menyergap musuh dari belakang.

review metal gear solid delta snake eater hutan interogasi

Fitur baru lainnya yang perlu diperhatikan adalah akses cepat untuk mengganti kamuflase. Cukup dengan menekan tombol arah di D-pad, kalian bisa mengganti kamuflase Snake tanpa perlu membuka menu. Sama halnya dengan Codec yang juga bisa diakses lewat shortcut tersebut. Sekarang proses menyimpan data permainan atau menghubungi operator menjadi lebih praktis.

Stealth Atau Gun Blazing

review metal gear solid delta snake eater bersembunyi di rumput

Selama memainkan versi review Metal Gear Solid Delta: Snake Eater, kami tetap terhibur dengan gameplay klasik, namun masih relevan. Setiap area akan menghadirkan teka-teki taktis berbeda-beda. Kalian harus memperhatikan medan, musuh yang berpatroli, dan jumlah perlengkapan yang dibawa.

review metal gear solid delta snake eater kamuflase

Selama bermain, kalian akan terus dipaksa untuk kreatif. Merangkak di semak-semak dengan kamuflase yang sesuai, berharap musuh tidak menemukan kalian. Bisa juga dengan menyelinap, menggunakan berbagai alat sebagai distraksi. Misalnya dengan mengetuk dinding atau mengalihkan perhatian musuh dengan majalah dewasa.

Tapi jika kalian mengincar momen tembak-tembakan, Delta juga bisa menyediakannya. Ada berbagai pilihan senjata yang bisa dipilih. Mulai dari handgun dengan silencer sampai dengan senapan serbu AK-47 dan rocket launcher. Jangan lupakan juga lini granat dan peledak taktis seperti ranjau claymore.

Berhasil lolos dari satu area secara diam-diam atau dengan hiruk pikuk adalah pilihan yang selalu diberikan kepada pemain. Sensasi ini tetap tidak berubah dan sama seperti di game aslinya.

Mekanisme 2L

review metal gear solid delta snake eater makan malam

Metal Gear Solid Delta: Snake Eater tentunya tidak lengkap tanpa kehadiran mekanisme lapar dan luka. Keduanya adalah fitur turut membuat game aslinya menjadi spesial.

Untuk menjaga kondisi Snake agar tetap sehat, termasuk regenerasi health point, kalian harus memberinya makan. Karena berada di hutan, jenis makanannya pun bermacam-macam. Kalian bisa membuat Snake memakan tikus, ular, buah, bahkan jamur beracun. Jika beruntung, kalian bisa mendapatkan mie instan yang merupakan makanan favoritnya.

Jangan salah, beberapa “makanan hidup” bahkan bisa digunakan sebagai senjata. Misalnya melempar musuh dengan ular kobra akan membuat keracunan.

Setiap konflik dengan musuh juga berpotensi untuk membuat Snake terluka. Agar ia tidak mati karena health point-nya terus berkurang, kalian harus menyembuhkan lukanya. Setiap jenis luka juga membutuhkan penanganan yang berbeda. Misalnya luka tembakan harus diambil lebih dulu pelurunya, dibuat steril, dijahit, dan diperban. Jika beruntung, kalian juga bisa melihat video bagaimana Snake menyembuhkan lukanya. Video ini tidak muncul setiap saat, melainkan random.

review metal gear solid delta snake eater hutan animasi luka

Sistem perawatan luka ini kadang bisa terasa merepotkan. Developer padahal sudah memudahkannya dengan membuat shortcut. Kalian hanya perlu menekan satu tombol untuk langsung masuk ke dalam. Tidak seperti game aslinya yang harus melewati bagian menu terlebih dahulu.

Jangan Lupa dengan Fox Hunt

Selain cerita utama, Metal Gear Solid Delta: Snake Eater juga memiliki beberapa mode tambahan. Dimulai dari Snake vs Monkey, dimana kalian sebagai Snake harus bisa menangkap para monyet dari Ape Escape dalam mode time attack.

Lalu yang paling ditunggu jelas adalah mode online multiplayer Fox Hunt. Sayangnya mode ini belum tersedia. Developer sudah mengumumkan bahwa Fox Hunt baru diimplementasikan dalam post-launch update menjelang akhir tahun 2025. Mode ini juga dipastikan tidak mendukung fitur cross-play.

Kesimpulan

Kesimpulan dari memainkan versi review Metal Gear Solid Delta: Snake Eater adalah game ini mungkin bukan remake yang revolusioner, tetapi adalah versi terbaik dari game klasik yang masih dihormati hingga kini.

Memiliki grafis dan visual yang memukau, berbagai tambahan fitur praktis, serta tetap setia pada karya aslinya, Delta adalah pilihan ideal bagi pendatang baru maupun fans lama. Bisa memainkan game ini lagi di tahun 2025 menghadirkan perasaan nostalgia bercampur kagum. Pada satu sisi, game ini menunjukkan formula stealth klasik masih bisa relevan. Pada sisi lain, ada rasa penasaran mengapa remake ini tidak menawarkan perubahan yang lebih besar selain visual.

Hal yang paling penting adalah meski game ini dibuat tanpa keterlibatan Hideo Kojima, semangatnya tetap hidup.

Metal Gear Solid Delta: Snake Eater sudah bisa dimainkan di PS5, Xbox Series, dan PC via Steam.

REVIEW OVERVIEW

Visual & Grafis
Storyline
Gameplay
Sound (Soundtrack & sound effect)
Replay Value
Aryo
Aryo
Editor Playcubic. Gamer dengan cita-cita punya PC kelas dewa. Disamping PCnya ada PS5 dan Xbox Series X
RELATED ARTICLES

Terpopuler

Setiap kali ada game remake atau remaster, pertanyaan yang selalu muncul adalah: di mana batasan kreativitasnya? Seberapa jauhkah perubahan yang akan terjadi pada game tersebut? Jika melihat contoh Resident Evil 2 Remake, kita bisa melihat bagaimana Capcom menambahkan berbagai elemen baru tanpa merusak esensi...Review Metal Gear Solid Delta: Snake Eater (PS5): Kurang Berani