Visions of Mana menurut saya adalah percobaan bagi Square Enix bersama dengan NetEase dan Ouka Studio untuk mengikuti formula open-world RPG milik Genshin Impact. Ditambah lagi Visions of Mana merupakan kelanjutan (Bukan spin-off atau remake) dari seri game Mana setelah 15 tahun. Ini membuat harapan fans sangat besar dengan Visions of Mana.
Saya sendiri baru mengenal franchise game Mana dari Legend of Mana di PSOne. Ketika pada zamannya dulu, Legend of Mana termasuk ke dalam game action RPG terbaik dari segi gameplay dan juga ceritanya. Setelah itu saya terputus dari seri game ini dan baru masuk kembali di Visions of Mana. Ketika melihat trailer perdananya saya sangat terkesan dan ingin mencoba game ini.
Kebetulan Square Enix memberikan kami kesempatan untuk mereview Visions of Mana versi PC. Ketika mencobanya apa yang saya lihat di dalam trailer ternyata betul-betul terealisasi dalam game, tapi tidak semuanya “indah”. Berikut adalah review saya untuk Visions of Mana setelah memainkannya lebih dari 10 jam.
Cerita Bertema Pengorbanan yang Santuy
Cerita Visions of Mana berlatar di dunia Fa’diel. Setiap empat tahun sekali, delapan Alm harus melakukan perjalanan suci menuju Tree of Mana untuk menyerahkan jiwa mereka. Jika ritual ini tidak dilakukan maka akan terjadi bencana yang akan menimpa tempat tinggal mereka. Untuk memastikan para Alm mencapai tujuannya, mereka akan didampingi oleh Soul Guard.
Pemain akan menjadi Val, seorang warrior muda yang ditugaskan sebagai Soul Guard. Kebetulan salah satu Alm yang terpilih adalah Hinna, teman masa kecil Val. Hubungan mereka berdua bisa dibilang seperti TTM (Teman Tapi Mesra) dan lucu dilihatnya.
Karaker Val sendiri digambarkan sebagai sosok yang ceria dan penuh dengan rasa optimisme, sangat kontradiksi dengan sifat yang biasanya dimiliki oleh karakter bertipe penjaga. Sama juga halnya dengan Hinna. Ia tidak meratapi nasibnya yang akan dijadikan sebagai korban, melainkan justru merasa terhormat karena terpilih dan sangat bersemangat dalam menjalani perjalanan sucinya.
Meski begitu, Hinna sering menekankan bahwa ia senang dapat bertualang bersama Val dan berharap itu bisa terjadi untuk selamanya. Mungkin di dalam hatinya Hinna juga merasa takut tentang masa depannya yang menjadi korban.
Sepanjang perjalanan, Val dan Hinna juga akan bertemu dengan korban-korban eh maksudnya anggota party lain yang memiliki kepribadian berbeda-beda. Misalnya Careena yang berani dan cepat naik darah, dan Morely yang merupakan karakter dengan masa lalu terburuk, tapi sayangnya kurang dieksekusi dengan baik. Visions of Mana akan memperlihatkan perkembangan dari setiap karakter ini, dimana mereka akan tumbuh dan berhasil menghadapi kelemahannya secara langsung.
Desain Karakter yang Seperti Plastik
Sayangnya desain dari karakter Visions of Mana menurut saya terlihat seperti plastik, apalagi bagian wajahnya ketika di dalam cutscene. Ini menurut saya cukup menganggu, padahal cutscenenya sendiri sedang menceritakan hal yang serius. Tapi ada juga beberapa cutscene yang menghadirkan dialog yang bagus disertai animasi karakter yang sesuai.
Dunia Fantasi
Menurut saya kualitas grafis dan visual Visions of Mana bukan datang dari karakternya, melainkan desain dunianya yang masif. Pemain akan diajak untuk mengeksplorasi dunia open-world (Developer menyebut semi open-world) dengan beragam bentang alam, mulai dari hutan yang subur, tundra bersalju, pesisir pantai, dan masih banyak lagi. Setiap wilayah akan terasa unik karena memperlihatkan desain yang memukau dan juga penuh warna. Seakan kalian sedang melihat sesuatu yang keluar dari buku cerita fantasi.
Setiap kali berpindah wilayah, saya selalu terpana dengan pemandangan yang tersaji. Sangat disayangkan game ini tidak memiliki photo mode. Karena bagi beberapa gamer seperti saya misalnya, ingin mengabadikan momen seperti itu dengan screenshot yang sesuai.
Jangan Hanya Memandangi, Eksplorasi Juga
Setiap wilayah juga akan memiliki peti tersembunyi dan collectible yang akan membuat pemain mau menjelajahi setiap sudutnya. Grizzly Syrup dan Niccolo Coins yang tersebar di setiap wilayah dapat ditukar melalui Dudbear dan Niccolo untuk mendapatkan item spesial. Developer juga dengan baik hati memperlihatkan petunjuk lokasi peti sehingga memudahkan pencarian.
Untuk memudahkan eksplorasi, developer sudah mengimplementasikan fitur seperti sprint untuk berlari cepat, double jump, dan juga dash yang bahkan bisa dilakukan di udara. Pada pertengahan game, pemain akan mendapatkan akses untuk menaiki Pikul, hewan berbentuk anjing yang berfungsi sebagai tunggangan dan memungkinkan bergerak lebih cepat.
Hal lainnya yang bisa dilakukan adalah mengambil side quest. NPC yang memberikan quest biasanya bisa ditemui di dalam kota atau bahkan di world map. Tapi jangan berharap mendapatkan side quest yang menarik, karena semuanya memiliki variasi serupa yaitu “Tolong ambil barang ini di A” atau “Pergi ke B dan kalahkan musuh ini”.
Mekanik Combat yang Cepat dan Bervariasi
Visions of Mana menghadirkan sistem combat action yang berlangsung secara cepat. Pemain dapat langsung menyerang musuh yang ditemui untuk memulai combat.
Mekanisme combat di Visions of Mana kurang lebih sama dengan game action RPG lain. Pemain akan dibekali oleh kemampuan serangan standar dan spesial, kemampuan untuk dodge, dan juga mengeluarkan magic seperti bola api atau sambaran petir.
Total ada delapan elemen di Visions of Mana yaitu Fire, Water, Earth, Wind, Wood, Moon, Light, dan Darkness. Setiap elemen akan memiliki kelemahan terhadap elemen yang lain dan bisa dimanfaatkan oleh pemain dalam combat. Sayangnya deskripsi mengenai mekanisme ini kurang begitu dijelaskan di dalam game. Saya awalnya juga sempat terkecoh karena hanya melihat penjelasannya dalam bentuk pop-up.
Pemain juga bisa berganti-ganti karakter saat combat berlangsung. Setiap karakter juga dapat diatur tindakannya dan memiliki Class Strike atau semacam serangan Limit Break yang memiliki damage besar. Untuk menggunakan Class Strike, pemain harus mengisi barnya terlebih dahulu dengan menyerang, menerima damage, atau menggunakan gerakan tertentu. Saya biasanya baru menggunakan Class Strike saat berhadapan dengan musuh yang kuat atau ketika sedang dikeroyok supaya combat bisa cepat selesai.
Mekanik Job Class Alias Elemental Vessel
Visions of Mana juga memiliki mekanisme yang dinamakan Elemental Vessel. Item ini dijelaskan sebagai semacam artefak dimana ketika karakter menggunakannya, maka akan mendapatkan kekuatan baru berdasarkan elemennya. Gampangnya Elemental Vessel ini bisa diibaratkan sebagai Job Class.
Contohnya Elemental Vessel untuk elemen Moon yaitu Luna Globe akan mengubah Job Class Val menjadi Aegis jika digunakan. Peran dari Aegis dalam combat juga berbeda yaitu menjadi tipe tank yang menggunakan senjata tombak dan perisai. Pemain juga dapat membuka banyak kemampuan baru untuk setiap Elemental Vessel melalui Elemental Plot. Untuk beberapa skill yang didapatkan melalui Elemental Plot dapat dibawa selamanya meski karakternya berganti Job Class.
Sebagai icing-on-the-cake, developer juga memberikan animasi spesial ketika karakter berganti Job Class. Jika diibaratkan kurang lebih seperti Henshin di Super Sentai atau transformasi di Sailor Moon.
Elemental Vessel juga bisa digunakan dalam eksplorasi. Ada beberapa lokasi yang tidak dapat diakses karena terhalang air atau jurang. Dengan menggunakan Elemental Vessel yang sesuai, pemain dapat melewati rintangan tersebut.
Mekanisme combat semakin diperdalam dengan adanya Ability Seeds. Item ini dapat memberikan bonus pasif maupun aktif pada karakter yang menggunakannya. Pemain nantinya juga bisa mendapatkan skill dari musuh maupun boss yang telah dikalahkan dengan mendapatkan Corestone dan dikonversikan ke dalam Ability Seeds.
Visions of Mana Dari Segi Teknis
Spesifikasi PC yang saya gunakan untuk memainkan Visions of Mana adalah i5-9400F, GeForce RTX 3060, dan RAM 16GB. Awalnya saya merasa PC saya akan underperform ketika menjalankan game ini. Namun ternyata malah tidak ada masalah sama sekali. Dunia open-world yang disajikan di dalam game ternyata tidak membuat berat seperti yang saya khawatirkan.
Pilihan opsi untuk grafis yang dimiliki oleh Visions of Mana tidak terlalu banyak. Hanya ada satu setting untuk mengatur kualitas grafis menjadi high, medium, dan normal, itu saja. Ditambah dukungan fitur upscaling AMD Fidelity.
Kesimpulan
Kesimpulan saya untuk Visions of Mana adalah game ini termasuk game RPG yang bagus di tahun 2024. Saya puas dengan dunia open-world yang disajikan di dalam game ini. Tidak hanya itu, kerja developer dalam menciptakan layout yang luar biasa untuk setiap wilayah juga patut diacungi jempol. Visions of Mana merupakan salah satu game yang bisa membuat pemainnya ikut merasakan dunia fantasi yang ada di dalam game secara nyata.
Itu semua ditambah dengan gameplay cobat yang dipenuhi aksi. Ada sedikit masalah dengan gaya pandang yang kadang mengganggu saat combat berlangsung. Tapi asalkan kalian bisa tetap tenang, masalah ini tidak akan terlalu mengganggu.
Untuk dari segi cerita, Visions of Mana memiliki momen-momen yang membuat saya ikut merasa senang dan sedih. Namun ini jarang terjadi. Justru kebanyakan alur cerita di game ini dibuat standar, bahkan mungkin terlalu standar menurut saya.