Setiap tahun Sega tidak ada habisnya merilis game Sonic the Hedgehog yang baru. Untuk berinovasi, semua gamenya selalu menggunakan gaya baru yang tidak dimiliki game sebelumnya. Jika tahun lalu ada Sonic Frontiers yang memukau dengan gaya 3D open worldnya, tahun ini ada Sonic Superstars yang menggabungkan unsur klasik dengan moderen. Grafis dari Sonic Superstars memadukan 2D klasik dengan 3D yang kekinian.
Saya telah mendapatkan kesempatan dari Sega untuk lebih dulu memainkan Sonic Superstars di PC (Steam). Awalnya saya menganggap game ini tidak beda dengan game Sonic 2D. Tapi setelah mencobanya lebih dari 10 jam, saya harus menarik kembali kata-kata itu. Sonic Superstars ternyata tidak hanya grafisnya saja yang menarik, tapi juga dari gameplay. Berikut adalah ulasan lengkapnya.
Lagi-Lagi Robotnik Berulah
Alur cerita dari Sonic Superstars masih menggunakan format yang sama dengan hampir semua game Sonic lain. Cerita ini berpusat kepada si biang masalah Robotnik yang lagi-lagi berbuat ulah. Ia berniat untuk menguasai Northstar Islands dan menjadikan semua penghuninya sebagai robot bawahannya alias Badnik. Pada aksinya kali ini Robotnick juga didampingi dua sidekick yaitu Fang dan Trip.
Pemain seperti biasa akan menjadi Sonic yang harus menghadapi Robotnik dan rencana jahatnya. Tapi Sonic juga tidak sendirian ketika menghadapi Robotnik. Si landak biru ini akan ditemani oleh teman-temannya; Tails, Knuckles, dan Amy.
Saya agak kecewa dengan peran dari Fang dan Trip. Seharusnya mereka mendapat porsi tampil lebih banyak di Sonic Superstars, bukan cuma sekedar jadi comic relief saja. Ada level dimana pemain akan berhadapan langsung dengan Fang. Bahkan Trip ternyata memiliki rahasia yang hanya bisa diketahui setelah menamatkan gamenya. Tapi menurut saya itu tetap saja kurang.
Grafis 2D Dikombinasi dengan 3D
Dari segi grafis, Sonic Superstars bisa dibilang ambisius. Game ini menggabungkan dua gaya yang berbeda dalam satu game yaitu 2D platformer yang menjadi ciri khas game Sonic klasik dengan 3D dari zaman sekarang. Hasilnya adalah kombinasi yang menurut saya menarik untuk dilihat.
Grafis 3D membuat Sonic Superstars terlihat seperti game modern. Efek 3D ini juga membuat level yang ada menjadi terlihat lebih menawan. Setidaknya ada delapan level di Sonic Superstars dan semuanya dibangun ulang oleh developer. Ada beberapa yang terlihat seperti throwback dari game Sonic klasik dulu.
Bentuk dari pasukan Badnik juga terlihat lebih moderen dengan format 3D. Tapi dari segi kesulitan jangan kalian anggap game ini gampang. Gaya 2D platformer yang masih digunakan merupakan bukti bahwa tingkat kesulitan Sonic Superstars masih sama dengan game yang dulu. Semakin tinggi levelnya, semakin sulit pula untuk menyelesaikannya.
Pergerakan cepat yang menjadi ciri khas game Sonic juga tetap ada di Sonic Superstars. Jalur yang berputar-putar, permainan pinball, bahkan level di dalam air hadir di game ini. Ada yang mengeluhkan bahwa grafis 2D 3D Sonic Superstars justru membuat game ini terasa lebih lambat. Menurut saya justru tidak terasa lambat, masih tetap cepat.
Pilih menjadi Sonic, Tails, Knuckles, atau Amy
Dari core gameplay Sonic Superstars masih menggunakan gaya dari game Sonic yang lain. Hal yang membedakan adalah variasi dari karakter yang bisa dimainkan. Keempat karakter yaitu Sonic, Tails, Knuckles, dan Amy masing-masing akan menawarkan gameplay yang berbeda. Sonic tetap mengandalkan kecepatannya, Tails dapat terbang, Knuckles bisa melayang dan memanjat, lalu terakhir Amy memiliki kemampuan double jump serta perlindungan dengan palunya.
Keempat karakter ini bisa dipilih mana yang akan digunakan. Pemain juga tidak perlu mengulang permainan jika merasa salah memilih karakter yang digunakan. Kemampuan dari setiap karakter dapat menentukan jalur mana yang akan diambil. Misalnya jika menggunakan Tails yang bisa terbang, kalian bisa mencapai tempat-tempat yang tinggi. Jika memakai Knuckles kalian bisa menghancurkan penghalang seperti batu untuk membuka jalur baru.
Tidak hanya dari karakter saja, developer juga mengubah mekanik dari Chaos Emerald. Dulu tujuan pemain mengumpulkan Chaos Emerald hanya untuk mendapatkan kekuatan Super Sonic. Sekarang setiap Chaos Emerald yang berhasil didapat, akan memberikan kekuatan spesial. Ada Chaos Emerald yang memberikan kekuatan untuk memperlambat waktu, ada juga yang memberikan semacam sixth sense untuk membuka tempat tersembunyi, bisa juga untuk memunculkan Kagebunshin yang bisa menyerang musuh, dan masih banyak lagi.
Secret stage dan bonus stage juga mengalami perombakan. Menurut saya yang paling terasa perubahannya adalah secret stage untuk mendapatkan Chaos Emerald. Secret stage yang baru akan menjadikan Sonic seperti Spider-Man yang berayun-ayun untuk mengejar Chaos Emerald. Memainkan secret stage ini akan lebih seru jika dalam mode co-op.
Mode Co-op yang Seru
Selain segi grafis, Sonic Superstars juga menghadirkan terobosan baru untuk mode multiplayer. Kalian bisa memainkan story mode Sonic Superstars dalam mode co-op. Mode co-op ini bisa untuk dua sampai empat pemain sekaligus. Sayangnya mode co-op untuk story mode terbatas untuk local co-op saja.
Ketika mencoba mode co-op di Steam, saya hanya bisa mabar dengan orang-orang yang sudah saya undang. Sonic Superstars tidak menyediakan mode matchmaking untuk story mode. Setidaknya kalian dan teman kalian tidak perlu semuanya membeli game Sonic Superstars. Cukup satu orang saja yang punya dan kalian bisa langsung mabar.
Saya sangat menyarankan untuk memainkan story mode di Sonic Superstars dengan mode co-op. Permainan akan menjadi lebih seru ketika dimainkan bersama. Bermain dengan co-op juga adalah solusi terbaik untuk menyelesaikan level atau boss yang sulit.
Lantas dimanakah mode multiplayer Sonic Superstars yang bisa menggunakan matchmaking online? Kalian bisa mencoba battle mode yang merupakan mode PVP game ini. Battle mode bisa dimainkan oleh delapan pemain sekaligus dimana mereka akan berlomba mendapatkan poin paling banyak.
Ada empat kategori yang bisa dipilih di battle mode yaitu Racing, Fighting, Star Collect, dan Survival. Pemain yang berpartisipasi dalam battle mode akan mendapatkan medali yang nantinya bisa ditukarkan dengan item kosmetik untuk avatar. Medali selain dari battle mode, juga bisa didapatkan dari story mode. Battle mode juga sudah mendukung cross play, sehingga kalian bisa bertanding melawan pemain dari platform yang berbeda.
Sonic Superstars dari Segi Teknis
Saya menggunakan PC dengan spesifikasi i5-9400F, GeForce RTX 3060, dan RAM 16GB untuk memainkan Sonic Superstars. Selama bermain saya tidak pernah mengalami masalah teknis. Dari segi spesifikasi Sonic Superstars juga tergolong ringan sehingga tidak terlalu membebani PC yang digunakan.
Jika kalian memainkan Sonic Superstars di PC seperti saya, sangat disarankan untuk menggunakan controller. Sensasi memainkan game Sonic dengan controller tidak bisa dibandingkan dengan mouse dan keyboard.
Kesimpulan
Secara keseluruhan saya menyukai apa yang Sega lakukan dengan Sonic Superstars. Menggabungkan grafis 2D dengan 3D merupakan cara yang tepat untuk membuat game Sonic yang polanya sama-sama saja, menjadi terlihat lebih moderen dan tidak ketinggalan zaman. Jika memang kedepannya Sega tidak lagi berniat untuk membuat game Sonic dengan gaya seperti ini, menurut saya sangat disayangkan.
Tapi yang membuat saya senang dengan game ini adalah mode local co-opnya. Bermain bersama teman atau saudara sambil duduk bareng membuat saya teringat masa lalu ketika memainkan game Sonic di Sega Megadrive. Pada era sekarang dimana semua game kebanyakan sudah memakai sistem matchmaking online, bisa bermain game bersama secara langsung dengan orang yang ada di samping justru lebih menyenangkan.
*Game untuk review disediakan oleh publisher