Sebelum memulai review, saya harus bicara jujur. Sebetulnya saya tidak tertarik untuk memainkan High On Life. Alasan kenapa akhirnya saya memainkannya bahkan sampai membuat review adalah karena game ini bisa dimainkan gratis di PC Game Pass. Siapa yang bisa menolak untuk tidak mencoba game baru rilis yang gratis?
Saya ingat ketika melihat trailer perdana High On Life. Satu hal yang memorable adalah adanya suara dari Justin Rolland. Buat kalian yang nonton acara kartun komedi Rick and Morty pasti sudah kenal dengan beliau. Ya betul, Justin Rolland meminjamkan suaranya di game High On Life sebagai senjata yang bisa berbicara bernama Kenny.
Tunggu, senjata yang berbicara? Ya kalian tidak salah membaca. Semua senjata di game High On Life bisa berbicara dan memiliki kepribadian yang berbeda-beda. Merekalah daya tarik utama dari game ini. Lupakan grafis dan gameplay!
Kesan Saya Memainkan High On Life: Game Shooter Komedi 2022
Bisa dibilang High On Life adalah game komedinya tahun 2022. Developer Squanch Games mungkin menyadari bahwa mereka tidak bisa berkompetisi dengan game First-Person Shooter (FPS) lain seperti Call of Duty atau Battlefield. Game buatan mereka harus unik dan keunikan ini tidak dimiliki oleh game-game tersebut. Bagaimana caranya? Lahirlah game FPS komedi High On Life.
Dalam game High on Life, kalian akan menjadi seorang pemburu bayaran alias Bounty Hunter angkasa luar. Seperti Din Djarin di Mandalorian, kalian akan ditugaskan untuk memburu target demi mendapat uang hadiahnya.
Target kalian di High on Life adalah anggota dari organisasi kriminal angkasa luar bernama G3 Cartel. Ada alasan absurd kenapa kalian melakukannya (Spoiler alert), yaitu karena G3 Cartel menginvasi bumi dan menjadikan manusia sebagai bahan narkoba?
Saat memburu G3 Cartel, kalian akan ditemani oleh senjata yang dapat berbicara atau yang disebut Galtian. Salah satunya adalah Kenny dengan Justin Rolland sebagai pengisi suaranya. Kenny akan berbicara dengan kalian dimana saja. Bisa pada saat karakter kalian sedang idle dan bahkan ketika sedang adu tembak dengan musuh.
Kenny bukan satu-satunya senjata di High On Life. Masih ada senjata lainnya yang juga dapat berbicara, Misalnya Knifey, pisau haus darah yang selalu meminta kalian menggunakannya untuk menusuk. Lalu ada Sweezy yang suka berbicara dengan kata-kata kotor.
Ada saja dialog yang dilontarkan oleh para Galtian kepada karakter kalian. Dialog ini kadang lucu, garing, tidak jelas, bahkan kadang kelewatan. Hal yang sama juga berlaku dengan alien lain yang ada di dunia High On Life. Dialog dan tingkah mereka antara lelucon, mengintimidasi, atau tidak jelas. Misalnya ada alien kecil yang sengaja membuat karakter kalian kesal karena ingin dirinya ditembak. Ada juga momen lucu dimana karakter kalian tidak sengaja menteleportasi dua alien yang sedang mengalami tabrakan. Dialog keduanya antara marah satu sama lain dan kebingungan kenapa mereka bisa berpindah tempat.
Guyonan yang ada di High On Life menurut saya merupakan kombinasi antara Rick and Morty dan game Borderland. Jika kalian menyukai keduanya, maka kemungkinan bisa menerima joke yang ada di dalam game.
Untuk segi gameplay, High On Life menurut saya memiliki gameplay mirip Doom. Karakter kalian bisa sliding ke kiri-kanan-depan-belakang dan memiliki shield sebagai pelindung pertama sebelum nyawa. Kalian juga bisa bersembunyi di belakang dinding untuk menghindari tembakan musuh. Tapi menurut saya fitur ini kurang berguna. Karena langsung ngerush musuh lebih efektif daripada menembak sambil berlindung. Beberapa musuh juga memiliki animasi instant death jika diserang dari dekat.
Para Galtian juga memiliki kemampuan spesial yang bisa membuat adu tembak dengan musuh menjadi mudah. Kenny misalnya menembak semacam cairan hijau bernama Glob Shot. Musuh yang terkena serangan ini akan terpental ke udara dimana kalian bisa menembakinya seperti di juggling. Skill seperti ini bisa ditingkatkan efektivitasnya dengan membeli upgrade di NPC penjual item.
Dari segi grafis High On Life tidak memiliki tampilan yang “wah” seperti game AAA. Visual game ini justru menggunakan gaya kartun yang cocok dikombinasikan dengan unsur komedi. Spesifikasi yang diminta game ini juga tidak terlalu demanding. Saya menggunakan PC dengan spesifikasi GeForce RTX 2060 dan RAM 16GB untuk review dan bisa main dengan lancar.
Kesimpulan dari review saya adalah High On Life tidak perlu masuk dalam daftar game yang harus dimainkan. Kalian bisa menskip game ini. Unsur komedi yang ada di game ini juga tidak semuanya lucu. Malah lebih lucuan OVJ menurut saya.