Resident Evil Village adalah game sukses. Biasanya jika game sukses, kemunculan DLC hanya tinggal menunggu waktu saja. Apalagi ending dari Resident Village dibuat menggantung sehingga memberikan celah untuk ada cerita lanjutan. Inilah yang dilakukan Capcom dengan membuat DLC Winter’s Expansion untuk Resident Evil Village.
Tim Playcubic kebetulan mendapat kesempatan untuk memainkan Winter’s Expansion. DLC ini memiliki tiga konten baru yaitu mode third person untuk base game Resident Evil Village, lalu karakter tambahan untuk mode The Mercenaries, dan yang terakhir adalah Shadow of Rose yang menjadi penutup dari cerita Resident Evil Village.
Untuk review ini tim Playcubic akan membaginya menjadi tiga bagian sesuai dengan konten yang ada di Winter’s Expansion. Untuk yang pertama kita akan mulai langsung dari bagian paling menarik DLC ini yaitu Shadow of Rose.
Era Ethan Winters Selesai, Sekarang Giliran Rose Winters
Shadow of Rose akan menampilkan Rosemary aka Rose Winters, puteri dari Ethan Winters. Diceritakan Rose mengalami kesulitan untuk menjalani hidupnya seperti orang biasa. Sebabnya adalah ia memiliki kekuatan aneh akibat DNAnya yang sudah tercampur dengan Mold.
Buat kamu yang belum tahu, Mold adalah sejenis jamur yang merupakan bagian dari entitas bernama Black God aka Megamycete. Karena kemampuannya Mold lalu dimodifikasi dan dijadikan sebagai BOW. Ethan Wintes dan Mia Winters yang merupakan orangtua dari Rose telah terkontaminasi dengan Mold pada peristiwa Resident Evil Village. Inilah yang akhirnya membuat Rose memiliki kekuatan spesial.
Kembali lagi kepada cerita Shadow of Rose. Karena ingin hidup normal seperti orang biasa, Rose berusaha mencari cara untuk menghilangkan kekuatannya. Pada suatu hari ia bertemu dengan agen Dion Wilson yang memberikannya solusi. Caranya adalah dengan masuk ke dalam kesadaran bagian dari Megamycete yang berhasil diamankah setelah peristiwa Resident Evil Village. Rupanya di dalam kesadaran Megamycete ini terdapat obat yang bisa menyembuhkan Rose.
Pada Shadow of Rose kamu akan diajak untuk kembali menjelajah lokasi-lokasi yang sudah pernah dijelajahi di Resident Evil Village. Salah satunya adalah kastil kediaman Lady Dimitrescu. Namun di alam kesadaran Megamycete, kastil ini tidak lagi ditinggali oleh Dimitrescu. Ada penunggu lain yang akan menjadi lawan Rose.
Meski mengulang lokasi yang sama, ada beberapa detail baru yang ditambahkan untuk menjadikan sedikiti berbeda. Misalnya di kastil ada beberapa bagian yang dipenuhi oleh semacam cairan hitam. Jika menginjak cairan tersebut Rose akan terseret ke dalam dan menyebabkan instant kill. Cairan ini juga memunculkan monster yang dinamakan Face Eater.
Dari segi gameplay Shadow of Rose menggunakan gaya third person, tidak first person. Lantas apakah perubahan gaya pandang ini membuat game menjadi lebih intens? Jawabannya tidak. Mungkin karena map yang ada sebelumnya sudah pernah dijelajahi di Resident Evil Village. Sehingga tidak ada lagi rasa takut dan bingung.
Justru yang berhasil membuat khawatir tim Playcubic adalah Face Eaters. Meski gerakannya lambat, mereka justru lebih berbahaya daripada Werewolf di Resident Evil Village. Apalagi monster ini tergolong cukup kuat karena memerlukan 6-7 peluru untuk membunuhnya. Stok amunisi yang diberikan dalam juga sangat terbatas. Inilah yang menurut tim Playcubic menjadikan gameplay lebih menarik karena mengedepankan elemen survivor.
Shadow of Rose juga memperkenalkan mekanik baru yaitu kekuatan Mold yang dimiliki oleh Rose. Ada dua fungsi dari kekuatan ini yaitu untuk eksplorasi dan menyerang musuh. Saat digunakan untuk menyerang, Rose bisa menghentikan gerakan musuh untuk sementara. Peluang ini bisa digunakan pemain untuk kabur atau membunuh musuh. Tapi kekuatan ini terbatas dan tidak bisa digunakan terus menerus.
Jika kamu ingin mengetahui lebih jauh mengenai cerita dari keluaraga Winters, maka kamu wajib memainkan Shadow of Rose. Tapi jika tidak pun maka tidak ada masalah. Shadow of Rose bisa diibaratkan sebagai hidangan penutup yang bisa dipilih untuk dimakan atau tidak dimakan. Sekedar informasi, Shadow of Rose bisa ditamatkan dalam durasi waktu 4-6 jam.
The Mercenaries dan Third Person Mode
Dalam Winter’s Expansion, kamu bisa menggunakan Chris Redfield, Lady Dimitrescu, dan Karl Heinsenberg di mode time attack The Mercenaries. Untuk Chris gameplay tidak terlalu berbeda dengan Ethan karena keduanya sama-sama menggunakan senjata api. Bedanya Chris bisa menggunakan tinju mautnya untuk serangan jarak dekat.
Gameplay yang berbeda justru ditawarkan oleh Lady Dimitrescu dan Karl Heinseberg. Sama seperti saat bertemu di base game Resident Evil Village. Lady Dimitrescu menggunakan kukunya untuk mencincang musuh. Sedangkan Karl Heinseberg memakai kekuatan magnet dan palu raksasanya.
Bisa memainkan kedua villain ini sangat menyenangkan menurut tim Playcubic. Apalagi ketika melihat skill Lady Dimitrescu yang bisa melempar furniture. Sama persis dengan yang terjadi dalam base game Resident Evil Village. Tapi kesenangan ini tidak berlangsung lama. Pada akhirnya tim Playcubic bosan juga karena hanya mengulang-ngulang stage yang sama.
Untuk third person mode, tim Playcubic menyarankan kamu menggunakan fitur ini jika ingin memainkan ulang Resident Evil Village. Karena fitur ini akan menghadirkan perspektif yang berbeda.
Winter’s Expansion dari Segi Teknis
Tim Playcubic memainkan Winter’s Expansion di PC. Secara keseluruhan tim Playcubic tidak menemukan masalah saat memainkan game ini. Jika PCmu sudah bisa memainkan Resident Evil Village maka pasti bisa juga memainkan DLC Winter’s Expansion.
Kesimpulan
Menurut tim Playcubic konten yang paling menarik dari DLC Winter’s Expansion adalah Shadow of Rose. Cerita ini ibarat pelengkap dari keseluruhan cerita Resident Evil Village. Sedangkan konten baru lainnya di DLC Winter’s Expansion hanyalah pelengkap saja.
Terserah kamu apakah mau membeli DLC ini atau tidak. Karena yang namanya DLC bukanlah mandatory atau penting, melainkan hanya opsional saja. Jika kamu adalah fans berat dari game Resident Evil Village maka kamu harus memainkan DLC. Tapi jika tidak kamu bisa melewatinya.
*Game untuk review disediakan oleh Capcom