Trend Let’s Play dalam website video sharing macam YouTube maupun Twitch memang tidak ada matinya. Hampir setiap harinya ada ribuan video Let’s Play yang diunggah ke website-website tersebut. Kemunculan trend ini tidak hanya disebabkan oleh kemajuan teknologi saja melainkan juga pengaruh dari beberapa pelaku dari video Let’s Play sendiri. Nama-nama besar seperti PewDiePie, Markiplier dan Reza Arap berhasil meyakinkan para gamer untuk mencari ketenaran melalui video Let’s Play.
Kaya Raya karena Let’s Play
Kesuksesan dari trend ini ternyata juga tidak sekedar omong kosong saja. Beberapa pembuat konten video Let’s Play berhasil memperoleh uang banyak karena videonya ditonton oleh banyak orang. Salah satu contohnya adalah YouTubers spesialis game Minecraft Jordan ‘CaptainSparklez’ Maron yang dapat membeli rumah mewah seharga 4,5 juta Dollar AS di kawasan Los Angeles. Uang tersebut semuanya adalah hasil dari video Let’s Play Minecraft buatannya yang menurut Variety telah ditonton sebanyak 1,7 miliar kali.
Jika kalian mengira apa yang dilakukan oleh CaptainSparklez sangat hebat maka kalian akan lebih terkejut jika mengetahui jumlah penghasilan milik PewDiePie. Dilansir dari Engadget, YouTubers bernama asli Felix Kjelberg ini berhasil memperoleh 7,4 juta Dollar AS pada tahun 2014 lalu. Bayangkan berapa banyak uang yang akan didapat oleh PewDiePie pada tahun-tahun berikutnya.
Apabila video Let’s Play dapat membuat sukses pembuatnya lantas bagaimanakah dengan developer dan publisher dari game itu sendiri? Apakah mereka juga merasakan kesuksesan yang dirasakan oleh para pembuat konten video? Raksasa industri game seperti Sony dan Microsoft sepertinya tidak keberatan dengan adanya video Let’s Play yang dianggap sebagai sarana promosi gratis.
Contoh lainnya datang dari developer game indie. Demi mendukung trend video Let’s Play, developer game Defender’s Quest Lars Doucet telah membuat website khusus. Melalui website tersebut pembuat konten dapat melihat apakah developer atau publisher mengizinkan gamenya dibuat menjadi video Let’s Play apa tidak. Kalian bisa membacanya disini (Catatan: Ada kemungkinan terjadi perubahan pada kebijakan masing-masing developer/publisher).
Kekurangannya
Meskipun Let’s Play sudah dianggap sebagai simbiosis mutualisme antar pembuat video dengan developer dan publisher, tidak semuanya berakhir dengan baik. Baru-baru ini developer game indie Numinous Games justru mengeluhkan jumlah pendapatan yang berkurang karena adanya video Let’s Play. Menurut lead developer Numinous Games Ryan Green, banyaknya video Let’s Play justru membuat game buatan mereka That Dragon, Cancer merugi. Dilansir dari website resmi That Dragon, Cancer, Green mengatakan orang-orang justru memilih untuk menonton sampai habis game tersebut di YouTube dibandingkan membelinya. “Para pembuat konten ini justru mengiklankan website dan merchandise milik mereka tapi melupakan kami yang adalah developer dari game tersebut” Ucap Green.
Kisah tragis lainnya terjadi pada game indie Bear Simulator. Developer dari game tersebut Farjay Studio memutuskan untuk berhenti mengembangkan game tersebut setelah menerima kritik pedas dari PewDiePie. Dalam video Let’s Play-nya PewDiePie menyebut bahwa game Bear Simulator adalah game yang gagal total dan tidak layak untuk dimainkan. Tidak terima dengan kritik dari PewDiePie, Farjay Studio akhirnya memutuskan untuk menhentikan pengembangan game tersebut dan beralih ke proyek lainnya. Drama ini bisa kalian baca lebih lanjut disini. Mungkin sang developer berpikir bahwa pernyataan PewDiePie akan dapat mempengaruhi penjualan dari game tersebut. Berikut adalah video kontroversial tersebut:
Sekedar mengingatkan, tulisan yang saya buat ini tidak bermaksud untuk menyudutkan pihak-pihak tertentu. Saya hanya sekedar mengingatkan bahwas trend Let’s Play ini bagaikan pisau bermata dua, satu sisi bisa menguntungkan namun disisi lain dapat merugikan. Jika kalian adalah salah satu pembuat konten Let’s Play atau mungkin developer/publisher dari suatu game, bagaimana kalian menanggapinya?