Dominasi Steam sebagai platform penjualan online game sepertinya akan mendapat tantangan baru dari Epic Games. Pasalnya pengembang Fortnite dan perangkat lunak pembuatan game Unreal Engine tersebut memutuskan untuk membuat hal serupa.
Sebagai langkah awal, Epic akan mulai dengan sejumlah game PC dan Mac pilihan saja namun akan membuka lebih banyak pengembang tahun depan. Dilansir dari The Verge, CEO Epic Tim Sweeney mengatakan bahwa pihaknya juga akan merambah game mobile. Khusus untuk platfrom iOS dengan catatan bahwa Apple mengijinkan.
Gebrakan lain yang akan dilakukan adalah Epic hanya akan mengambil keuntungan 12% dari setiap game yang terjual. Ini berarti penerbit/pengembang bisa mengambil untung 88% dari setiap penjualan, melebihi bagi hasil yang diberlakukan oleh Steam dimana penerbit/pengembang hanya mendapat 70% sedangkan sisanya untuk Mereka.
Selain itu mereka juga akan menghilangkan semua biaya royalti penggunaan Unreal Engine bagi game yang dijual melalui mereka. Hmm, sepertinya Steam akan menghadapi lawan tangguh.
Berikut infografis perbandingan bagi hasil dengan penerbit/pengembang antara Steam dan Epic Store.
Masih ada lagi beberapa kebijakan yang akan diterapkan dalam platform ini, berikut dijelaskan ole Tim Sweeney:
- Tidak ada DRM di seluruh toko, meskipun pengembang game dapat menambahkannya sendiri.
- Tidak ada rencana menambahkan komponen sosial seperti streaming game atau forum.
Epic akan membantu para pengembang memanfaatkan fitur online dalam game (mungkin hal-hal seperti obrolan, perjodohan, dan penyimpanan komputasi awan dan lain sebagainya). - Epic Store akan menawarkan pengembalian uang (refund).
- Epic Store akan tersedia di luar Amerika Serikat, di sebagian besar negara di dunia kecuali China, Korea Utara dan Iran.
Bagaimana? Sudah siap merasakan persaingan ini? Tapi apapun itu semoga ujungnya tetap gamers yang akan diuntungkan.