Sekolah adalah tempat menuntut ilmu, bukannya bermain game. Namun, kebanyakan bocah zaman now tidak bisa membedakannya. Berkat teknologi bernama smartphone, bermain game seakan tidak kenal waktu dan tempat. Ketika jam belajar, ada saja bocah yang asyik memainkan game mobile. Inilah yang terjadi pada game battle royale Fortnite.
Epic selaku developer dari game Fortnite belum lama ini telah merilis versi mobilenya. Meski baru tersedia di iOS, game tersebut sudah diserbu oleh gamer. Hal ini merupakan sesuatu yang positif bagi Epic, tapi tidak bagi sekolah. Kotaku sempat mengungkap dampak negatif Fortnite mobile pada lingkungan sekolah. Dalam artikel tersebut, terungkap curhatan para guru yang kecewa dengan muridnya karena terobsesi bermain Fortnite dan juga PUBG versi mobile.
“Hampir 90 persen murid bermain Fortnite mobile di sekolah”
“Mereka telah membunuh wifi sekolah dengan bermain Fortnite, LOL”
“Murid di sekolah kami membagi dirinya menjadi dua kelompok, Fortnite dan PUBG”
Bahkan ada seorang guru yang mencoba langsung untuk mengkontak Epic melalui Reddit. Ia membuat topik khusus dan menceritakan kondisi anak didiknya yang sudah kecanduan Fortnite. Ia juga meminta kepada developer untuk membantu menyelesaikan masalah tersebut. Sayang postingan guru ini sudah dihapus.
Lalu bagaimana Epic merespon pernyataan guru ini? Ternyata permintaan sang guru dikabulkan. Sekarang dalam halaman loading screen Fortnite mobile muncul himbauan agar gamer bocah tidak memainkannya saat belajar di sekolah. Himbauan ini juga dilengkapi oleh nama sang guru, well done Epic.
My favorite thing about working at @EpicGames.
#MrHillman #Fortnite pic.twitter.com/fnnOs1EZSD
— K.L. Smith (@arCtyC) March 30, 2018
Apakah cara ini efektif? Menurut penulis, cara seperti ini tidaklah efektif. Jika hanya himbauan tidak ada orang yang akan mematuhinya. Harus ada tindakan yang lebih nyata baru himbauan ini bisa dipatuhi. Yah setidaknya Epic sudah berusaha membantu meskipun hanya setengah hati.
Thanks Polygon