Masih awal tahun, tapi popularitas Fortnite sudah terus menanjak. Game milik Epic ini kembali mencetak rekor. Saat ini Fortnite telah menjadi game yang paling banyak ditonton di Twitch. Kepopulerannya bahkan bisa mengalahkan “pemain veteran” League of Legends serta rivalnya, PUBG.
- Fortnite: 183.282 viewers | 8.092 channels
- League of Legends: 77.137 viewers | 2.273 channels
- PUBG: 37.421 viewers | 2.852 channels
- CSGO: 12.273 viewers | 884 channels
- Overwatch: 22.084 viewers | 1.913 channels
Data di atas diperoleh dari website Twitchmetrics.net. Selain Twitchmetrics, situs lainnya juga memperlihatkan hasil yang sama. Misalnya website Sullygnome yang mengumpamakan jika viewers Fortnite di Twitch telah menonton game tersebut selama 5.000 tahun.
Dicintai Oleh Developer
Kesuksesan Fortnite ini jelas membuat Epic berbunga-bunga. Ibarat orang yang sedang jatuh cinta, Epic rela melakukan segalanya demi mendukung game tersebut. Jika harus memotong tangan pun, Epic dengan senang hati akan melakukannya. Apapun untuk Fortnite.
Masih ingat dengan Paragon? Game MOBA ini awalnya merupakan anak kesayangan Epic. Status tersebut dibuang begitu saja setelah Epic melihat kesuksesan mode battle royale milik Fortnite. Pada bulan Januari lalu, Epic memutuskan untuk menutup Paragon. Epic beralasan jika game tersebut tidak memiliki jumlah pemain yang memadai karena kurang menarik perhatian. Tujuan sebenarnya dibalik penutupan ini adalah menarik para staf Paragon agar bisa mendukung Fortnite.
Jadi, kamu bisa lihat betapa cintanya Epic dengan Fortnite. Hal ini sebenarnya wajar saja karena gamenya sangat menjanjikan. Pada bulan Februari, Epic melaporkan jika Fortnite telah memecahkahkan rekor dengan 3,4 juta pemain yang online dalam waktu bersamaan. PUBG saja kalah.
Dibenci Oleh Developer…Yang Lain
Sudah jelas siapa yang tidak suka dengan Fortnite. Ketika game ini pertama kali meluncurkan mode battle royale, developer PUBG, Bluehole langsung melayangkan protes. Executive producer Bluehole, Chang Han Kim, mengatakan jika mereka khawatir dengan kesamaan antara Fortnite dengan PUBG. Salah satu poin yang menjadi perhatian Kim adalah engine yang digunakan.
“Fortnite dan PUBG menggunakan engine yang sama. Kami (Bluehole) akan membuat engine tersebut bisa sesuai untuk game battle royale dan pastinya kami akan bekerja dengan mereka (Epic). Yang kami khawatirkan adalah jika Epic tidak melakukan hal yang sama. Mereka malah menggunakannya untuk game mereka sendiri,” kata Chang Han Kim.
Meskipun tidak suka dengan keputusan Epic, sampai sekarang Bluehole lebih memilih untuk diam. Entah apa karena mereka sudah pasrah, atau justru memendam rasa kesal. Bayangkan, dalam jumlah pemain online, PUBG sudah kalah dengan Fortnite. Jumlah pemain PUBG juga disebut menurun. Meskipun tidak besar, penurunan jumlah pemain ini adalah sebuah tanda tanya sendiri. Apakah popularitas PUBG memang sudah menurun?
Mereka Yang Diuntungkan
Dalam konflik, pasti ada pihak yang diuntungkan. Untuk kasus love-hate Fortnite ini, pihak yang diuntungkan ada dua. Pertama adalah developer game lain (Selain Epic dan Bluehole). Ibarat memancing di air keruh, para developer ini cukup menjiplak konsep yang digunakan oleh Fortnite dan PUBG. Misalnya game buatan Hi-Rez, Paladins yang baru saja mengumumkan mode battle royale bernama Battlegrounds. Contoh lainnya adalah serbuan game mobile yang juga menggunakan konsep battle royale.
Pihak kedua adalah gamer. Sebagai konsumen, gamer adalah pihak yang sebenarnya paling diuntungkan. Gamer tidak perlu lagi terpaku dengan dua game itu saja. Banyak game-game lain yang juga mengusung genre sama. Ibaratnya selalu ada toko sebelah dengan produk baru.
Kalau menurut kamu sendiri bagaimana? Masuk kubu yang mencintai, membenci, atau memilih jadi oportunis saja?