spot_img
HomeBerita GameHancurnya Dinasti Mass Effect

Hancurnya Dinasti Mass Effect

Membicarakan game Mass Effect sama dengan membicarakan dinasti kerajaan yang telah berdiri ratusan tahun. Pada awalnya dinasti ini mengalami kejayaan, tapi lama kelamaan, dinasti tersebut akhirnya runtuh entah karena serangan dari pihak lain atau justru dari dalam.

Mass Effect 1, 2 dan 3 yang fenomenal

Mass Effect merupakan kisah sukses dari EA dan juga BioWare. Setiap kali game ini dirilis, respon yang diterima sangat luar biasa. Ketika game Mass Effect pertama dirilis pada tahun 2007, game tersebut langsung menyabet berbagai penghargaan.

Kesuksesan ini dilanjutkan pada game Mass Effect 2 yang dirilis pada 2010. Jumlah penghargaan yang diperoleh semakin banyak. Belum lagi banyaknya review positif dan pujian yang ditujukan untuk game tersebut. Respon yang luar biasa ini akhirnya membuat BioWare dan EA terbang ke atas awan.

Dua tahun setelah Mass Effect 2, BioWare meluncurkan Mass Effect 3 untuk melengkapi trilogi dari seri tersebut. Meskipun tidak sefenomenal game sebelumnya, Mass Effect 3 tetap diterima dengan baik. Menurut Metacritic, keseluruhan review Mass Effect 3 selalu berada di atas angka 88 persen. Seandainya game ini tidak memiliki masalah dengan ending-nya, mungkin Mass Effect 3 bisa melampaui Mass Effect 2.

Dalam rentang waktu 7 tahun, Mass Effect berhasil membangun dinasti kerajaan dalam dunia game. Kesuksesan ini juga membuat BioWare percaya diri dengan merilis berbagai macam spin-off, komik, bahkan perayaan yang dinamakan N7 Day. Tidak ada satupun gamer di dunia yang tidak mengenal Mass Effect. Kesuksesan dan ketenaran inilah yang akhirnya mendorong BioWare untuk membuat game keempatnya yaitu Mass Effect: Andromeda.

Dikembangkan kurang lebih selama lima tahun, Mass Effect: Andromeda diharapkan menjadi breakthrough dan lebih fenomenal dibandingkan para pendahulunya. Namun sayang, cita-cita ini justru tidak kesampaian. Malahan dinasti yang sudah susah payah dibangun ini akhirnya runtuh hanya karena satu kesalahan saja.

Mass Effect: Andromeda yang menjadi bencana

Dirilis pada bulan Maret 2017, Mass Effect: Andromeda langsung dihantam oleh kritik pedas. Satu hal yang paling banyak mengundang kontroversi adalah masalah animasi pada ekspresi wajah. Ya, hampir semua karakter (Kecuali alien) di Mass Effect: Andromeda sama sekali tidak memiliki ekspresi di wajahnya. Permasalahan ini sebenarnya sempat diutarakan saat trailer perdana Mass Effect: Andromeda dirilis. Namun pada saat itu BioWare mengklaim jika itu adalah bug dan akan diperbaiki saat gamenya dirilis. Nyatanya?

Bukan hanya itu saja, masih banyak masalah lain yang melanda game ini seperti bug dan glitch, alur cerita yang kurang greget, belum lagi kabar bahwa sebenarnya game tersebut diselesaikan secara terburu-buru.  Penulis Kotaku, Jason Schreier berhasil mengungkap fakta tersebut melalui wawancaranya dengab para staf BioWare yang terlibat dalam pembuatan Mass Effect: Andromeda.

Menurut mereka, pengembangan game tersebut terus diganggu oleh berbagai macam masalah. Salah satunya adalah penggunaan Frosbite Engine yang tidak sesuai dan akhirnya berujung dengan gonta-ganti personel. Belum lagi waktu yang mepet sehingga game yang sebenarnya belum rampung ini dipaksa rilis. “BioWare ingin menggapai bintang dengan sumber daya yang terbatas, inilah hasil akhirnya,” tulis Jason.

Tentunya BioWare tidak hanya diam saat gamenya dihujani kritik. Setelah peluncuran yang bermasalah, para staff terus berusaha memperbaiki game tersebut dengan meluncurkan update perbaikan. Sayang langkah ini tetap tidak bisa menyelamatkan Mass Effect: Andromeda dari kehancuran. Lantas bagaimana langkah selanjutnya yang diambil BioWare?

Aryo
Aryo
Editor Playcubic. Gamer dengan cita-cita punya PC kelas dewa. Disamping PCnya ada PS5 dan Xbox Series X
RELATED ARTICLES

Terpopuler