4. Left 4 Dead 2 Disensor di AustraliaÂ
Dulu ketika semua orang di dunia asyik memainkan Left 4 Dead 2 tahun 2010, gamer Australia harus gigit jari karena game tersebut tidak bisa rilis di negaranya. Lembaga sensor Australia menilai Left 4 Dead 2 terlalu brutal dan mempertontonkan kekerasan sehingga tidak mendapat izin untuk rilis. Valve terpaksa membuat versi spesial game tersebut khusus untuk Australia dimana semua adegan kekerasan disensor.
Pada tahun 2014 peraturan tersebut telah direvisi dan Left 4 Dead 2 bisa dinikmati oleh gamer Australia tanpa sensor.
5. Geralt Kena Sensor di Timur Tengah
The Witcher 3: Wild Hunt adalah game fenomenal. Game ini tidak hanya menawarkan gameplay yang menantang dan alur cerita yang membuat penasaran saja. Adegan ‘esek-esek’ juga turut meramaikan game tersebut. Inilah yang membuat The Witcher 3 disensor di beberapa negara.
Di Timur Tengah misalnya CD Projekt Red terpaksa menyensor beberapa adegan sensual dan juga adegan sadis di The Witcher 3. Perlakuan yang sama juga diterapkan untuk game The Witcher 3 yang rilis di Jepang.
6. Inilah Rajanya Game yang Sering Kena Sensor, Grand Theft Auto
Grand Theft Auto adalah game yang paling sering bermasalah dengan sensor. Kamu tahu sendiri seperti apa konten dari game Grand Theft Auto. Kekerasan ada, kejahatan ada, tindakan seksual ada, kata-kata kasar ada, dan masih banyak lagi.
Inilah yang membuat franchise Grand Theft Auto menjadi langganan untuk disensor bahkan dilarang rilis di berbagai negara. Grand Theft Auto III pernah bermasalah di Australia, Grand Theft Auto San Andreas dilarang rilis di Jerman, Grand Theft Auto V di Jepang dipenuhi oleh sensor, Grand Theft Auto Online juga bermasalah di beberapa negara karena dianggap mempromosikan judi. Luar biasa!
Bagaimana menurut kamu? Seandainya Indonesia ikut-ikutan menyensor atau bahkan melarang rilis game tertentu akibat kontennya, apakah kamu akan ikut setuju atau justru tidak setuju?