6. Call of Duty: Modern Warfare 3
Masih ingat dengan bercandaan pengisi suara Kratos, Christopher Judge di The Game Awards 2023 jika pidatonya akan lebih panjang dari cerita di Call of Duty: Modern Warfare 3? Apa yang ia katakan tidak sepenuhnya salah.
Fans berharap Call of Duty Modern Warfare 3 akan menampilkan cerita yang epik mengingat Vladimir Makarov muncul di dalam game. Tapi apa yang diharapkan ini tidak terjadi. Main campaign dari Call of Duty Modern Warfare 3 sangat pendek dan hanya berdurasi empat jam saja. Tentunya ini tidak bisa diterima oleh fans yang berharap lebih dari itu.
Masalah lainnya adalah mode Open Mission di main campaign. Mode ini dinilai kurang pas karena membuat rasa imersif dari game berkurang. Main campaign yang tidak memuaskan ini membuat orang beranggapan bahwa Call of Duty Modern Warfare 3 lebih cocok dijadikan DLC saja untuk Modern Warfare 2.
Untungnya untuk mode multiplayer Call of Duty Modern Warfare 3 bisa dibilang “main aman”. Kenapa? Karena Activision dan Sledgehammer Games masih menggunakan format yang sama dari game sebelumnya. Map yang tersedia diambil dari game Modern Warfare II dan dipoles ulang.
7. Redfall
Ketika Bethesda mempromosikan Redfall sebagai game shooter bertema pemburu vampire banyak orang termasuk saya yang terkesan. Tapi sayangnya hasil akhir Redfall tidak sesuai dengan yang diharapkan. Vampire bisa dibodohi cukup dengan berdiri di samping mobil saja. Penyebabnya adalah sistem AI yang tidak diprogram dengan baik sehingga membuat musuh yang ada di dalam game menjadi bodoh dan tidak menantang.
Tapi dosa terbesar Redfall sebagai game AAA adalah tidak memiliki animasi cutscene sama sekali. Sebagai gantinya digunakan gambar statis yang membuat cerita game justru menjadi tidak imersif. Kota Redfall yang menjadi latar game ini juga dinilai terlalu sepi dan monoton dari segi desain. Padahal Redfall memiliki beberapa jenis senjata yang menurut saya keren. Tapi buat apa senjata bagus jika vampire bisa dibunuh dengan bug.
8. Skull Island: Rise of Kong
IP dari Kong sedang naik daun karena tahun depan Hollywood akan menayangkan film Godzilla x Kong: The New Empire. Sayangnya dari dari segi game IP Kong justru mengalami penurunan. GameMill Entertainment gagal membuat Skull Island: Rise of Kong ikut naik dalam ombak hype. Game ini malah tenggelam duluan sebelum ombaknya datang.
Kekurangan utama dari Skull Island: Rise of Kong adalah grafisnya yang kuno. Hal seperti ini tidak bisa diterima dari game yang rilis untuk konsol next-gen. Belum lagi game ini juga diadaptasi dari IP terkenal. Gameplay dari Skull Island: Rise of Kong juga sangat membosankan dan tidak menginspirasi sama sekali, seakan developer yang membuat juga tidak niat.
Kejutannya adalah GameMill Entertainment tidak hanya membuat satu game yang mengecawakan di tahun 2023. Melainkan dua game!
9. The Walking Dead Destinies
Ya, GameMill Entertainment juga mengecewakan fans Walking Dead dengan The Walking Dead Destinies. Game ini mengangkat cerita dari Rick Grimes di The Walking Dead mulai dari momen pertama ia bangkit dari koma sampai bergabung dengan kelompok survivor bersama istri dan anaknya.
The Walking Dead Destinies mengalami masalah yang sama dengan Skull Island: Rise of Kong yaitu grafis yang tidak pantas dan ketinggalan zaman. Jika seandainya game ini muncul di era PS2 mungkin masih bisa diterima. Gameplay yang membosankan dan animasi karakter yang ada di game juga terlihat kaku.
Performa buruk dari The Walking Dead Destinies ini sangat disayangkan. IP Walking Dead tidak pantas memiliki game seperti ini.
10. Mortal Kombat 1 (Nintendo Switch)
Apa jadinya jika Mortal Kombat 1 diporting ke Nintendo Switch? Apapun alasan Warner Bros. Games dan NetherRealm Studios untuk membuat porting ini, saya tidak setuju. Semua keindahan dan kebrutalan yang ada di versi konsol dan PC hilang di versi Nintendo Switch.
Dari segi grafis jelas Nintendo Switch tidak mampu menciptakan apa yang dilihat di konsol dan PC. Grafis Mortal Kombat 1 di Nintendo Switch terlihat sangat kasar dan seakan belum selesai dikerjakan. Mata yang menonjol tanpa ada alis plus wajah karakter yang tidak memiliki ekspresi. Ditambah lagi masalah teknis yaitu performa yang sangat menurun dibandingkan versi konsol dan PC. Waktu loading yang lama, lag ketika terlalu banyak karakter yang muncul dalam satu layar, dan glitch yang awalnya terlihat lucu tapi lama kelamaan jadi menyebalkan.
Tidak sempurnanya Mortal Kombat 1 di Nintendo Switch juga direspon langsung oleh Ed Boon. Ia berjanji masalah-masalah ini akan diperbaiki oleh NetherRealm Studios seiring waktu bersama dengan dirilisnya update baru.
Itulah daftar 10 game di tahun 2023 yang mengecewakan ketika rilis. Padahal tahun 2023 adalah tahun emasnya industri game karena begitu banyaknya game yang rilis. Ibarat musim panen buah, pasti diantara buah-buahan yang manis akan ada yang busuk dan tidak bisa dikonsumsi.
Seandainya saja jika game-game di daftar ini dipoles, diperbaiki lagi, dan yang terpenting dipertimbangkan lagi sebelum rilis, pasti hasilnya tidak akan seperti ini.
Sebelumnya saya juga sudah pernah membuat 20 Game yang Memuaskan di Tahun 2023. Detailnya bisa dilihat di sini.
Bagaimana menurut kalian? Apakah kalian punya kandidat lain yang pantas masuk dalam daftar game yang mengecewakan di tahun 2023?